Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
May 11, 2013 . by rudicahyo . in Parenting . 16 Comments
Tantrum atau temper tantrum bisa dicegah. Namun yang biasanya terjadi, kita bertindak setelah temper tantrum terjadi pada anak kita. Untuk itu, bagaimana agar anak tidak menjadi temper tantrum? Simak yuk!
Sebelumnya sudah dibahas tentang bagiamana temper tantrum terjadi pada anak. Kali ini kita akan membahas bagaimana hal itu tidak terjadi.
Biasanya, kita sebagai orangtua baru merasa kalau temper tantrum sudah terjadi. Karena itu, kebanyakan tindakannya juga bersifat reaktif. Hal ini wajar, karena terjadinya tantrum sendiri memang tidak selalu karena persoalan dari dalam diri anak (intrapersonal), namun tantrum bisa terjadi karena proses belajar. Karena itulah, proses terbentuknya terjadi perlahan dan baru terlihat setelah kemarahan yang meledak-ledak mulai menjadi kebiasaan.
Karena sudah dibahas tentang bagaimana terjadinya temper tantrum, maka tantrum sendiri dapat kita cegah dengan mengurangi kemungkinan alur terjadinya, seperti yang dibahasi di artikel “Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?“. Beberapa hal berikut bisa dilakukan untuk mencegah temper tantrum terjadi pada anak kita.
1. Lebih tanggap terhadap keinginan anak
Lebih tanggap terhadap keinginan anak, dalam bahasa yang lebih sederhana, bisa dikatakan lebih perhatian terhadap anak. Namun dalam kasus ini lebih spesifik, orangtua perhatian ketika anak membutuhkan atau menginginkan sesuatu. Arti kata ‘tanggap’ berarti memberikan reaksi yang cepat dan tepat. Jika anak menginginkan mengambil sesuatu atau membeli barang, maka kita harus menanggapinya. Menanggapi bukan berarti menuruti. Ini dua hal yang berbeda. Menanggapi itu sudah menjadi langkah antisipatif yang baik untuk terjadinya temper tantrum. Memperhatikan atau menanggapi, meskipun tidak menuruti, jauh lebih baik daripada mengabaikan.
2. Jangan turuti keinginan anak ketika anak dalam keadaan marah
Maksud dari kondisi sendang marah adalah ketika anak meminta sesuatu dengan cara marah-marah. Ketika anak merasa permintaannya diabaikan, anak akan mencoba berbagai cara, salah satunya adalah marah-marah. Kalau sudah terlanjur berada dalam kondisi marah, tahan dulu untuk tidak memberikan atau menuruti kemauan anak. Hal ini dimaksudkan agar anak tidak menghubungkan kemarahan dengan terkabulkannya keinginan.
3. Tenangkan anak dengan selain yang diinginkan
Biasanya orangtua sudah mulai tidak tahan dengan kemarahan anak ketika menginginkan sesuatu. Nah, ketika sudah merasa cenut-cenut, bisanya orangtua menuruti keinginan anak. Hal ini akan lebih tepat jika kemarahan anak diredakan bukan dengan memenuhi keinginannya. Ajak anak biacara, bila perlu hiburlah. Untuk anak dengan usia lebih kecil, misalnya balita, memberikan hiburan biasanya lebih mudah. Memberikan hiburan ini dimaksudkan untuk mengalihkan perhatian kepada hal lain. Untuk anak yang lebih besar, misalnya 7 tahun ke atas, kita bisa langsung mengajaknya bicara. Tentu cara bicaranya dengan lebih bersahabat, menciptakan suasanya nyaman dan menyenangkan bagi anak.
4. Penuhi keinginan anak hanya ketika kondisi sudah tenang
Jika memang yang diinginkan oleh anak bukan hal yang terlarang atau membahayakan anak, sudah wajar jika kita memenuhinya. Hanya saja, waktu memenuhinya menunggu ketika anak sudah tenang. Pastikan ketika kita memberikan atau memenuhi keinginannya, kemarahan anak benar-benar sudah reda. Memenuhi keinginan anak saat kondisi tenang membuat anak tidak mengaitkan kemarahan dengan terpenuhinya keinginan. Hal ini dapat mencegah kemungkinan munculnya tantrum.
Itu tadi cara mencegah terjadinya temper tantrum pada anak. Strategi pencegahan ini bisa digunakan juga untuk menghilangkan tantrum pada anak. Hanya saja, untuk menghilangkan (menyembuhkan), dibutuhkan proses yang lebih intensif atau ditambah dengan langkah-langkah berikutnya yang lebih bersifat kuratif (misalnya terapi).
Apakah Kamu punya cara yang lain untuk mencegah temper tantrum pada anak?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Modal Dasar Pengasuhan
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
16 Comments