Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
January 5, 2014 . by rudicahyo . in Parenting . 1 Comments
Tentu kita sudah popular dengan gadget. Tiap hari kita membawanya. Bahkan anak kita yang masih kecul juga menjadi pengguna setianya. Padahal gadget bisa membuat ketagihan. Bagaimana menyikapi penggunaan gadget oleh anak?
Beberapa waktu lalu, aku diundang dalam sebuah seminar bertajuk, “Melejitkan Keberbakatan Anak dengan Pendampingan yang Tepat”. Kurang lebih seperti itu judulnya. Aku kebagian berbicara tentang pembelajaran kreatif untuk gifted (anak berbakat).
Di sesi tanya jawab, ada pertanyaan menarik. Salah satu pembicara berbicara tentang mengurangi menggunakan gadget, tetapi lebih banyak mengajak anak berinteraksi dalam pengasuhan. Ada seorang peserta bertanya dan menyatakan bahwa anaknya banyak belajar dengan menggunakan gadget, juga belajar dari televisi. Haruskah dia membatasi anaknya? Ini sama  dengan pernyataan yang dilontarkan dari seorang followerku di twitter, ketika kultweet tentang “Efek Televisi terhadap Kemampuan Berbicara”. Dia menyatakan bahwa anaknya justru belajar berbicara dari televisi.
Banyak orangtua menyangka bahwa gadget dan televisi adalah dewa penolong. Ada yang merasa terbantu, karena gadget dan televisi dapat menemani anak, sehingga tidak rewel dan merepotkan orangtuanya. Ada juga yang merasa terbantu, karena bisa membantu anak lebih pandai berbicara, seperti contoh yang sudah aku sebutkan. Padahal gadget dan televisi menimbulkan kelekatan, keterpakuan dan anak menjadi pasif.
Penelitian medis menunjukkan, ada 3 substansi berbahaya yang bikin orang kecanduan, yaitu alkohol, narkoba, dan rokok. Namun penelitian psikologi menunjukkan 3 substansi yang juga tidak kalah bahayanya, yaitu keluarga, televisi dan gadget. Keluarga adalah tempat yang nyaman sekaligus tempat anak melekat. Jika tak mampu lepas dari kelekatan terhadap keluarga, maka anak akan kesulitan untuk mandiri. Televisi dan gadget membuat anak pasif dan asosial. Kebetulan pas sebelum pertanyaan tersebut, ada twit dari @nukman yang kurang lebih berbunyi, “Batasi televisi. 2 jam pertama anak belajar, selebihnya menjadi pasif”.
Kali ini kita bicarakan tentang gadget, karena pertanyaan dari seorang peserta seminar sebenarnya tentang pemanfaatan gadget. Anaknya doyan sekali nge-game. Dan sang ibu atau si penanya merasa anaknya belajar berkomunikasi, berhitung dan sebagainya dari game tersebut.
Berbicara tentang televisi dan gadget, orang dewasa saja yang bisa menimbang mana yang baik dan yang tidak, bisa menyusun skala prioritas, membuat rencana dan sebagainya, masih sangat mungkin kecanduan gadget, apalagi anak-anak yang fileternya masih lemah.
Kembali ke pertanyaan peserta seminar. Konteks pemanfaatan gadget oleh anak dari peserta tersebut adalah game. Bagaimana menyikapinya. Pertama, kita periksa kembali sifat dan tujuan game tersebut dibuat. Jika game yang digunakan oleh anak memang dibuat dengan tujuan untuk meningkatkan kemampuan tertentu, misalnya berbahasa atau berhitung, ok tidak masalah anak bermain. Tugas kita adalah menambinginya dan mengajak belajar bersama. Namun jika apa yang disangkakan sebagai hasil belajar tersebut hanya efek samping, sementara game-nya tidak dibuat untuk tujuan tersebut, maka batasi penggunaannya, maksimal 2 jam saja.
Anak memang mendapatkan nuansa hiburan dari bermain game. Itu juga berguna bagi anak. Namun jika hiburan tersebut justru menyita perhatian anak dan membuatnya kecanduan, maka hal itulah yang membuat kita waspada.
Bagaimana Ayah Bunda menyikapi penggunaan gadget oleh anak?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Modal Dasar Pengasuhan
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
One Trackback
[…] karena gadget dan televisi dapat menemani anak, sehingga tidak rewel dan merepotkan orangtuanya.Baca selanjutnya… var addthis_config = […]