Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
November 2, 2018 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Anak memang butuh diarahkan, karena anak masih belum matang membuat pilihan, terutama pilihan-pilihan strategis. Namun jika segala sesuatunya selalu didikte, maka keberanian dan kreativitas anak akan tumpul.
Saya terungat satu pengalaman anak saya ketika masih di PAUD. Dulu, ia memiliki cita-cita menjadi singa. Pada saat implek dan musim barongsai, ia ingin menjadi barongsai. Menurutnya, barongsai juga singa. Tapi tidak lama beberapa hari setelah itu, ia pulang dengan cita-cita yang tak lagi menjadi singa atau barongsai. Ia ingin menjadi polisi. Ketika saya tanya, kenapa ingin jadi polisi, ia menjawab, kata bu guru, singa bukan cita-cita. Saya cuma tersenyum saja, karena terlalu menurut saya, terlalu dini untuk memotong gairahnya. Sayang sekali memang.
Pengalaman itu cuma anteseden. Itu cuma bersifat analog saja, karena fenomena seperti tersebut berbeda dengan mendikte atau terlampau mengarahkan.
Oh ya, saya ingat lagi satu pengalaman. Suatu saat Bintang (saat ini ia sudah SD), membawa pulang pekerjaan rumah, yaitu tugas matematika. Sebenarnya bukan pekerjaan rumah yang diharuskan. Tapi Bintang menganggapnya seperti itu, karena ia suka mengerjakannya. Dia menggunakan satu cara tertentu, yang kemudian saya anggap tidak efektif untuk menyelesaikan hitungan tersebut. Tapi untunglah Bintang itu sudah terbiasa berargumen, jadinya ya ngeyel. Pasca dia ngeyel, saya tersadar bahwa saya terlalu mengarahkannya. Maka saya biarkan saja dia mengerjakan dengan caranya.
Sambil saya amati bagaimana ia mengerjakan, Bintang dapat menangkap wajah saya masih belum seratus persen lega. Lantas ia menjelaskan bagaimana cara kerja hitungannya. Saya tertegun. Ia menggunakan logikanya. Cara yang ia terapkan sesuai dengan dirinya, sesuai dengan nalar yang ia kembangkan sendiri. Hasilnya tetap sama, meskipun awalnya saya menilainya tidak efektif. Tapi ternyata itu efektif untuk mengembangkan pola berpikirnya. Justru ketika dia diberi kesempatan mengerjakan dengan caranya, dia lebih percaya diri, lebih berani, dan kreativitasnya menjadi berkembang.
Ilustrasi dari pengalaman tersebut menunjukkan bahwa mengarahkan hanya akan menjadikan anak mempersempit pilihan, dan akhirnya ia berpikir bahwa hanya ada satu pilihan. Dampak selanjutnya, ia akan menganggap cara yang lain tidak rasional. Akibatnya, ia menjadi tidak berani untuk mengambil cara yang lain. Mari kita jelaskan secara lebih rinci proses bagaimana mendikte dapat menumpulkan kreativitas dan keberanian anak.
Anak melakukan dengan caranya –>Â Anak disalahkan atas caranya –>Â Anak diarahkan kepada cara orangtua –>Â Cara orangtua dipakai oleh anak –>Â Cara orangtua dianggap benar dibanding cara yang lain –>Â Ketika menggunakan cara lain, ia takut salah –>Â Karena takut salah, cara tersebut menjadi tidak efektif –>Â Cara tersebut dianggap salah dibanding cara yang ditawarkan orangtua –>Â Anak menganggap hanya cara orangtua yang benar –>Â Anak cuma punya satu pilihan cara –>Â Anak tidak berani mengambil cara lain –>Â Inisiatif anak jadi tumpul –>Â Keberanian anak berkurang –>Â Ketakutan akan membuat anak tidak berani mencoba –>Â Kreativitas anak menjadi tumpul.
Demikian alur proses bagaimana mendikte anak dapat menumpulkan keberanian dan kreativitas anak. Bagaimana pendapat Ayah, Bunda, Kakak semua?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Modal Dasar Pengasuhan
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur