Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
December 18, 2013 . by rudicahyo . in Parenting . 4 Comments
Menepati janji kepada anak dapat membangun karakter mereka. Benarkah?
Hari ini aku mengantarkan Bintang ke rumah momong (pengasuh)nya. Sampai di rumah si momong, cucunya pengasuh menunjukkan sebuah mobil-mobilan kecil. Bintang langsung minta pulang lagi untuk mengambil mobil-mobilannya.
Jarak antara rumahku ke rumah pengasuh lumayan jauh. Sedangkan waktuku dan ibunya Bintang sangat sempit. Ya begitulah ketika pagi hari, semua harus berangkat bekerja.
Karena arah perjalanan ibunya Bintang ke tempat kerja bisa melalui rumah pengasuhnya, meskipun rutenya nambah sedikit, maka aku bilang ke Bintang, mobilnya akan dititipkan ibu. Aku jelaskan, ibu akan mampir ke sini sambil membawa mobil-mobilannya. Bintang mengerti. Artinya, kesempakatan telah dibuat, mengingat anak juga mengerti kesepakatan.
Sesampai di rumah, aku meminta ibunya untuk mampir di rumah pengasuh, memberikan mobil-mobilan Bintang. Ibu menolak, karena waktunya terbatas. Dia berpikir, kalaupun mampir, pasti Bintang sudah diantar ke play group.
Aku bilang kepada ibunya, aku sudah bikin janji dengan Bintang. Karena itu, tetap mampirlah dengan membawa mobil-mobilan Bintang. Karena anak mengenal kesepakatan, maka aku tanya kepada ibunya, bagaimana jika Bintang menanyakan janjiku kepadanya. Ibu beranggapan bahwa Bintang tidak tahu, dia mampir ke sana atau tidak. Namun untuk memenuhi janji, dan menjaga kejujuran kepada anak, ibu tetap ku minta ke sana, bagaimanapun kondisinya. Mengapa?
Anak serius atas kesepakatan yang kita buat. Karena itu, kita juga harus bertanggung jawab atas keseriusan mereka. Kadang, orangtua membuat janji hanya sekedar untuk menenangkan anak. Ketika anak sedang rewel atau merengek meminta sesuatu, maka hendaknya orangtua memelihara diri untuk tidak mudah berjanji, jika memang tidak bisa menepati. Apa sih pentingnya memenuhi janji kepada anak?
1. Membuat anak bertanggung jawab
Ketika orangtua atau orang dewasa di sekitar anak berusaha menepati janjinya, maka anak akan mengamatinya, lebih-lebih jika janji kepada mereka. Janji kepada anak dirasakan oleh anak. Mereka akan menunggu atau menagih janjinya. Jika kita selalu menepati janji, maka anak akan meriku kita, meskipun anak juga belum tentu melabeli perilaku itu sebagai tanggung jawab.
2. Menjaga anak tetap jujur
Kenapa kalimat yang dipilih, menjaga anak tetap jujur? Karena pada dasarnya, anak itu jujur, polos, apa adanya. Nah, lingkungan memegang peranan, apakah anak bisa mempertahankan keadaan tersebut. Jika kita tidak menepati janji, maka anak akan memandang itu sebagai hal yang biasa. Orangtua yang membohongi anaknya hanya agar anak diam, tidak rewel dan sebagainya, akan dinilai oleh anak sebagai tindakan yang biasa. Jika sudah terbiasa, maka mereka mulai belajar tiak jujur.
3. Membangun kepercayaan kepada orangtua
Jika kita sebagai orangtua berusaha untuk bertanggung jawab atas janji, maka anak akan semakin percaya dengan kita. Kepercayaan ini adalah modal penting untuk pengasuhan selanjutnya. Orangtua adalah figur yang paling dipercaya oleh anak, tanpa syarat. Jika kita tidak bisa menjaga ini, maka akan tumbuh benih-benih rasa tidak percaya anak kepada orangtua.
4. Menjaga perasaan positif anak
Tidak hanya pada tataran kognitif, anak juga membangun perasaan positif jika kita bisa menepati janji. Anak tidak hanya dikenalkan dengan perilaku bertanggung jawab, tetapi juga menumbuhkan perasaan yang bahagia, jika kita menepati janji. Meskipun anak tidak melihat perilaku kita, misalnya seperti yang dipikirkan oleh Ibu Bintang, anak tetap bisa merasakannya. Anak tahu kesungguhan kita. Maka sudah seharusnya kita juga serus dengan kesungguhan mereka.
Demikian pembahasan tentang pentingnya menepati janji kepada anak. Lalu bagaimana kita bertanggung jawab atas janji kita? Atau bagaimana agar kita tidak mudah begitu saja berjanji? Nah, tentang hal itu bisa dibaca di sini.
Sebagai penutupnya, ada sebuah pertanyaan penting, sudahkah kita menepati janji kepada anak?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Modal Dasar Pengasuhan
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
4 Comments