Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
January 29, 2013 . by rudicahyo . in Parenting . 1 Comments
Setiap anak kreatif. Kreativitas itu sudah ada, tinggal bagaimana kita memperlakukannya. Namun, masih banyak yang punya keyakinan, bahwa kreativitas itu hanya milik orang tertentu saja. Jangan percaya!
Kita tidak tumbuh dalam kreativitas, tapi kita terdidik keluar dari kreativitas -Ken Robinson-
Pernah tidak ada orangtua bilang, “Anakku kreatif”? Pasti banyak. Jangan percaya kalau ada yang bilang begitu. Lho kok? Iya, karena semua anak adalah kreatif. Namun pada kondisi yang berlawanan, banyak orangtua yang tidak yakin kalau anaknya kreatif.
Ketika berbicara dengan para orangtua, terutama para bunda, secara tak sengaja mereka menyebutkan, “Anak saya kan tidak seperti itu”, “Kalau Einstein ya ndak nutut anakku”, “Masak seh, anak saya bisa kreatif?!” dan sejenisnya. Berulang kali yang seperti itu meluncur dari mulut secara tak sadar. Apakah memang demikian kondisinya?
Coba amati anak Ayah/Bunda, apakah punya ciri-ciri seperti ini?
1) senang mencoba sesuatu yang baru
2) naluri penjelajah, penuh rasa ingin tahu
3) berani mengambil resiko
4) banyak bertanya, kritis
5) memberi jawaban unik atas pertanyaan
6) berimajinasi
7) mencoba melakukan sesuatu yang menurut kita tak biasa
Jika anak punya ciri-ciri tersebut, maka anak kreatif. Dan semua anak, termasuk Einstein, memiliki ciri-ciri tersebut. Bagaimana dengan anak Ayah/Bunda?
John Houtz, seorang psikolog, pernah mengatakan, kreativitas tidak hanya soal karya besar atau kreativitas dengan C besar (big āCā), seperti lukisan Da Vinci atau lampu Edison. Ada juga yang disebut kreativitas kecil (litle ācā), yaitu kecerdikan atau kelihaian yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Masih menurut Houtz, kreativitas bukanlah suatu bakat yang dianugerahkan sejak lahir, melainkan sesuatu yang harus diusahakan dengan kerja keras; Menurutnya, orang-orang kreatif adalah mereka yang memiliki kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide baru dan ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Untuk satu hal ini, aku memang kurang begitu sepakat. Buatku, kreativitas kita perlu ditemukan lagi. Penelusurannya mungkin dengan kerja keras atau keterbukaan diri untuk menerima pengetahuan dan menyelami pengalaman.
Karena itu, pekerjaan rumah orangtua justru bukan membuat anak kreatif, tapi mempertahankan kreativitasnya sampai kelak dewasa. Sebab hal ini akan membuat anak terbiasa berpikir dan bertindak kreatif.
Apakah anak Ayah/Bunda Kreatif? Apakah Ayah/Bunda mempertahankan kreativitasnya?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Modal Dasar Pengasuhan
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
One Comment