Prinsip Memilih Alat Permainan Edukatif untuk Anak
January 18, 2022 . by rudicahyo . in Catatan Bebas . 0 Comments
Usia anak adalah masa bermain. Lewat permainan anak akan banyak belajar. Untuk itu, penting bagi setiap orangtua tahu bagaimana prinsip memilih alat permainan edukatif untuk anak.
Sebelum memilih permainan edukatif, tentunya ada pedoman yang harus dipegang oleh para orangtua, agar dapat memilih permainan yang sesuai dengan kebutuhan dan kondisi anak. Nah, pedoman ini disebut sebagai prinsip memilih permainan edukatif bagi anak. Apa saja prinsipnya?
Ada dua prinsip yang harus dipegang, yaitu prinsip umum dan prinsip khusus. Mari kita bahas satu per satu, apa saja prinsip umum dan prinsp khsusu yang harus menjadi pedoman dalam memilih permainan edukatif untuk anak.
Prinsip Umum
Prinsip umum adalah pedoman yang harus dipegang oleh orangtua sebelum berhubungan dengan alat permainan edukatif yang akan dipilih. Artinya, ini buka prinsip teknis ketika berhubungan dengan alat permainan edukatif yang akan dipilih. Ini hanya pedoman yang perlu diyakini oleh orangtua.
1. Produktif dan Kreatif
Dampak dari permainan edukatif harus dapat menjadi bekal bagi anak untuk menghasilkan atau menciptakan sesuatu. Dengan kata lain, permainan edukatif harus menguatkan daya dorong kreasi pada diri anak. Anak bisa menjadi kratif.
2. Aktif
Permainan edukatif harus membuat anak menjadi aktif untuk bertindak, dapat memberdayakan motoriknya.
3. Efektif dan Efisien
Permainan edukatif sedapat mungkin terjangkau sehubungan dengan sumber daya yang dimiliki, misalnya sumber daya keuangan, tempat, waktu. Dengan kata lain, dengan modal sekecil-kecilnya bisa mendapatkan manfaat sebensar-besarnya.
4. Menyenangkan
Permainan edukatif harus bersifat menyenangkan dan membuat anak tertarik untuk memainkannya.
Prinsip Khusus
Prinsip khusus adalah pedoman yang harus dipegang ketika secara teknis sudah berhadapan dengan permainan edukatif yang akan dipilih. Prinsip khsus dalam memilih permainan edukatif adalah sebagai berikut.
1. Sesuai dengan kebutuhan anak
Permainan edukatif harus disesuaikan dengan kebutuhan anak. Apa kemampuan yang akan ditingkatkan atau kekuarangan yang akan ditanggulangi.
2. Sesuai dengan karakteristik dan kesenangan anak
Kenali anak kita untuk dapat memilihkan permainane edukatif yang sesuai, misalnya berkenaan dengan minat dan gaya belajarnya. Mungkin anak kita suka dengan peralatan, suka bergerak, suka menyusun dan sebagainya.
3. Mengandung rangsangan untuk bermain berdasarkan kesenangan dan tantangan
Permainan seharusnya menarik dan menggugah anak untuk mencoba, memainkannya dan tertantang untuk melanjutkan pada tingkat kesulitan tertentu (jika permainan dibuat berlevel).
4. Kenali dampak utama dan sampingan dari permainan edukatif
Setiap permainan edukatif pasti punya dampak utama dan dampak sampingan. Karena itu, dalam meilih alat permainan eduaktif, hendaknya kita mengenali dampak utama dan dampak sampingan tersebut. Dampak utama biasanya bersesuaian dengan tujuan permainan, misalnya meningkatkan kemampuan berhitung, menguatkan keseimbangan tubuh dan sebagainya. Dampak sampingan adalah dampak yang ditimbulkan oleh alat permainan edukatif yang bukan merupakan bagian dari rencana permainan itu dibuat, misalnya ada alat permainan boar untuk belajar berhitung yang dimainkan oleh orangtua anak. Permainan ini bisa berdampak meningkatkan kemampuan sosialisasi anak sebagai dampak sampingannya.
5. Minimalkan resiko terhadap keamanan
Permainan edukatif haruslah aman untuk anak, tidak berbahaya atau menyebabkan cendera, misalnya alat permainan yang tajam, terbuat dari bahan yang beracun dan sebagainya.
Demikian prnsip dalam memilih alat permainan edukatif untuk anak. Jika ada yang mau menambahkan tipsnya, dipersilahkan untuk dituliskan di kolom komentar. Untuk selanjutnya, akan dibahas tips dalam memilihnya.
Artikel tentang Catatan Bebas Lainnya:
- Agenda Seminar PTPP: Appreciative & Innovative Parenting. Jangan lewatkan!
- Mari Bergabung dalam Seminar Pendidikan ini!
- Ayo Kita Jadikan Ramadhan Produktif
- Tahun Baru, Apresiasi dan Evaluasi
- Captain Phillips, Hanya Sekadar Kapten Kapal yang Pernah Dibajak
- Mitos Keluar dari Zona Nyaman untuk Kesehatan Mental
- Makna Pergantian Tahun yang Kepo
- Menjadi Tukang Bersyukur dengan Level Tinggi
- "angka" dan "tuhan", Analisis Post Strukturalisme
- KKN di Desa Penari, Antara Fakta dan Fiksi
- Surat Balasan untuk Takita: Berbagi Kisah Dahsyatnya Bercerita
- Tips Tetap Produktif di Bulan Puasa
- Bagaimana Membuat Resolusi Tahun 2013 Menjadi Powerful?
- Paradigma 'Rewel' dan 'Nakal' pada Anak. Apa Bedanya?
- Jilatannya Medan Banget
- Selamat Jalan Sahabat
- Kenapa Dosen Perlu Membangun Kesetaraan dengan Mahasiswa?
- Dwi Krisdianto, Kenangan yang Mengenang Dirinya
- Parenting Psikologi: Bagaimana Mengatasi Anak Susah Makan?
- Pergantian Tahun bukan Pergantian Tuhan
- Tak Baik Berprasangka Buruk, Tak Buruk Berprasangka Baik
- Pahlawan Di Hari Ibu
- Matematika, Persoalan Epistemologi atau Etika?
- Cerita Lebaran: Polisi Balik Kucing
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Internet Turut Membentuk Makna Axistensi di Tempat Kerja
- Rejeki Ramadhan di Kala Puasa
- Nge-host Acara Anak-Anak, Sebuah Jalan Setapak Baru
- Setelah Ramadhan Pertarungan Belum Berakhir