Psychology | Learning | Parenting | Writing | Education

 

Selamat Jalan Sahabat

December 4, 2012 . by . in Catatan Bebas . 24 Comments

Satu sahabat sekaligus ayah telah mendahului, Pak Ino Yuwono. Dengan hilangnya beliau, maka hilang juga teman ngobrol dengan bahan-bahan yang super nyeleneh dan berbobot.

“Manifestasinya bisa sama, yaitu bekerja, tetapi dasarnya berbeda” – Yuwono, 2012 –

Itu kata-kata yang belekangan ini beberapa kali diucapkan oleh Pak Ino. Sering diucapkan, karena memang lagi klop dengan penelitian dari dua mahasiswa bimbingannya yang membahas tentang abdi dalem dan budaya Jawa. Klop dengan apa? Klop dengan tulisanku, “Pekerja Tipe Dion, Doni dan Dino”. Bahkan dua mahasiswanya dipasrahkan padaku tentang metode penelitian kualitatif di skripsinya.

Ngobrol dengan Pak Ino memang begitu menyenangkan, segar dan berbobot.  Dan bukan cuma ngobrol. Secara personal, Pak Ino juga orang yang penuh perhatian.

Jenang dari Pak Ino. Sumber: @rudicahyo's instacanv.as

Pernah suatu ketika beliau datang ke sebuah acara di lantai 3 Fakultas Psikologi Unair. Dari lantai puncak sampai bawah, dia membawakan sepiring kecil jenang (jajanan tradisional) khusus buatku. Juga masih terngiang ketika pagi atau tatkala aku baru datang di kampus, beliau dengan cerita menyambut, “Aku punya teh baru”, “Kamu mau teh apa kopi?”, “Bawa pulang teh ini, seduh dengan air mineral, jangan air biasa”. Begitulah wujud perhatian beliau.

Bukan cuma kepadaku, Pak Ino juga senang dengan para dosen muda dan mahasiswa yang mau belajar. Karena itu, perhatiannya kepadaku, bukan berarti tanpa sejarah yang panjang. Cieh…, biar kelihatan seru.

Aku memang bukan mahasiswa psikologi peminat Psikologi Industri dan Organisasi. Sementara, Pak Ino adalah penjaga gawang dari jurusan tersebut. Karena itu, dulunya aku juga tidak begitu dekat dengannya. Karena tidak dekat, maka aku juga tidak merasakan perlakuan, yang oleh teman-teman disebut sebagai sadis, tidak berkeprimanusiaan, tegas, disiplin dan istilah-istilah sejenisnya.

Mulai dekat dengan Pak Ino adalah ketika aku terlibat dengan kegiatan-kegiatan unit terapan di Fakultas Psikologi Unair, yaitu Lembaga Pengajian dan Pengembangan Psikologi Terapan (LP3T). Sejak aku jadi pembicara di berbagai event itu, aku mulai menemukan kesetaraan dengan Pak Ino. Dia mulai mengenalku.

Kami semakin dekat, karena ada kesukaan yang sama waktu itu. Kebetulan, ketika Pak Ino membaca tulisan Capra, aku juga sudah membacanya. Ketika dia bergumam, curhat bagaimana mengajarkan chaos di organisasi, aku menjelaskan tentang bentuk fraktal organisasi. Beliau jatuh hati kepadaku hehehe.

Aku masih ingat ketika pertama kali diterima bergabung dengan Fakultas Psikologi Unair. Waktu itu aku belum punya laptop atau komputer di kantor. Pak Inolah yang dengan senang hati memintaku berada satu ruang dengannya. Menyuruhku memakai komputernya, sedangkan dia pakai laptopnya. Tak akan aku lupakan itu.

Namun jatuh hatinya Pak Ino berlevel. Pak Ino memang punya anak kesayangan. Ada beberapa mahsiswa yang disayangnya. Karena itu, jika ada mereka, aku bukan apa-apa. Bahkan hanya sebungkus kerupuk saja, beliau bisa bilang, “Kamu tidak ku kasih. Cuma Kem sama De aja yang aku kasih”. Tapi kalau mereka tidak ada, aku pasti ditimang-timang hehe. Itulah yang membuat sukanya Pak Ino terlihat moody.

Belakangan ini kehangatan sikap Pak Ino makin terasa. Jika dia tahu sedikit dari apa yang ia baca, segera ia menemuiku dan mengajak berdiskusi. Begitu juga ketika ada minuman atau makanan baru, dia langsung memanggil dan menawari.

Kini kehangatan itu telah pergi berbarengan dengan kembalinya Pak Ino kepada Tuhan. Ketika berada di rumahnya, dan menatap jasadnya, aku bergumam di dekat kepalanya, “Pak Ino, sudah sering aku berdiskusi tentang kebahagiaan dengan Pak Ino. Tapi aku belum pernah bertanya, apakah Pak Ino bahagia?”.

Ku lepas Engkau Pak Ino. Selamat jalan. Semoga Tuhan menerima segala amal baik dan mengampuni dosamu. Aku akan mengenangmu, sampai kelak aku pasti akan menyusul.

0.00 avg. rating (0% score) - 0 votes
Tags: ,

Artikel tentang Catatan Bebas Lainnya:

by

Creative Learning Designer | Parenting Consultant | Writing Coach


 

22 Comments

  1. WordPress › Error

    There has been a critical error on this website.

    Learn more about troubleshooting WordPress.