Bagaimana Menulis dengan IDE yang Luar Biasa?


Kita selalu dibanjiri ide. Hanya saja, kualitas idenya mungkin saja berbeda, yang  berdampak pada kemudahan kita menuangkannya dalam tulisan. Bagaimana menulis dengan ide yang luar biasa?

Bulan Mei telah berganti. Tak usah ditanya, bulan apa berikutnya, pasti sudah pada tahu. Iya, Agustus (mulai ngawur).

Dalam hal produktivitas menulis, bulan Mei jadi seperti antiklimaks jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Di bulan April berhasil posting sampai 21 tulisan lebih di 3 blog. Terjun bebas di bulan Mei yang mungkin hanya 3 posting di 2 blog.

Bukan beralasan, tapi Mei memang bulan yang padat merayap kegiatannya. Kegiatan itu bukan berarti terlepas dari aktivitas tulis menulis. Aku tetap menulis, tapi yang dihasilkan bukan artikel ataupun cerita. Hasil bulan itu adalah 4 modul workshop dan 1 hand out. Lumayan lah..

Apakah pada saat seperti itu tidak ada ide yang terlintas? Pasti ada. Bahkan ide-ide itu kerap kali hadir di saat yang menghendaki kesabaran untuk diabadikan, misalnya ketika mandi, mengendarai motor, menjelang tidur. Waktu-waktu itu adalah saat penuh godaan untuk mengabaikan. Hasilnya, banyak ide tercecer tak karuan.

Berkenaan dengan kebiasaan penundaan mencatat ide tersebut, sebenarnya itu mudah saja, hanya butuh beberapa tips sederhana. Hanya saja, apakah tips yang sudah kita tahu akan benar-benar bisa kita lakukan, itu masalahnya. Apa saja tipsnya?

Di Kelas Menulis Surabaya yang diselenggarakan seminggu yang lalu (26/5), aku memberikan tips yang sederhana, yaitu 1) Bawalah buku catatan dan alat tulis kemanapun, 2) Tuliskan dulu, tak perlu banyak menimbang, 3) Padukan berbagai ide, 4) Jika tidak ingin memadukan ide, ya diperkaya saja dengan menambahkan keisengan-keisengan. Nah, itu dia tips-nya. Sederhana bukan?

Meski mudah, pertanyaannya tetap sama, apakah kita benar-benar mau melakukan atau tidak. Karena kebiasaan menunda itu tidak mudah diubah. “Tanggung sebentar lagi”, yg terucap ketika dalam perjalanan. “Ah, bentar lagi akan aku tuliskan”, kalau sedang di WC (ehm, bauuu). “Besok pagi aja”, kalau sudah bersiap tidur. Dan selalu ada yang seperti itu. Jadi bersabarlah untuk meluangkan beberapa detik mencatat, meski hanya satu kata.

Namun demikian, ide yang terlintas di sekitar kita memang tidak selalu punya kekuatan untuk diperhatikan. Ide yang luar biasa atau sangat menarik, selain kuat untuk mendapat perhatian, juga memudahkan kita menuangkan dalam tulisan. Persoalannya, kita tidak selalu didatangi tamu istimewa, lebih sering ide kita biasa-biasa saja.

Yang perlu diyakini lebih dulu adalah, tidak ada ide yang biasa. Semua ide luar biasa, atau paling tidak punya potensi menjadi luar biasa. Jika kita berbicara potensi, berarti ide yang biasa bisa kita kelola menjadi ide yang luar biasa. Bagaimana caranya?

Sebelum ngomongin mengubah ide biasa menjadi luar biasa, kita ke ide yang dari sononya sudah luar biasa. Seperti apa sih ide luar biasa itu? Kalau aku sih lebih suka mempermudahnya dengan pertemuan dua kriteria. Untuk tulisan nonfiksi, seperti artikel atau karya tulis ilmiah, kriterianya ada dua, yaitu tingkat penting atau tidaknya ide (important) dan tingkat kemendesakan ide (urgent).

Ide Luar Biasa untuk Nonfiksi

Dari gambar tersebut, ada 4 kotak yang menunjukkan pertemuan antara kriteria mendesak dan penting. Kotak biru menunjukkan area tidak mendesan dan tidak penting. Ini area ide yang tidak diprioritaskan untuk dijadikan tulisan. Ada area penting tetapi tidak mendesak dan sebaliknya ada area mendesak tetapi tidak penting. Nah, area yang diutamakan untuk dijadikan ide tulisan adalah area penting dan mendesak. Ide di semua area bisa dikelola untuk menjadi area penting dan mendesak ini. Ingin tahu caranya? Nanti saja dulu.

Kalau ada tulisan nonfiksi, pasti ada tulisan fiksi. Bagaimana kriteria ide untuk yang fiksi? Sebenarnya hampir sama. Hanya saja, karena tulisan fiksi tidak harus berkaitan dengan realita yang penting maupun mendesak, maka bentuknya adalah seperti ini,

Ide Luar Biasa untuk Fiksi

Untuk fiksi juga sama, yang diprioritaskan adalah ide yang unik dan original. Begitu juga dengan ide di area lain, bisa dikelola untuk menjadi ide yang unik dan original. Bagaimana tuh? Kita lakukan dramatisasi ide.

Dramatisasi Ide

Ide yang didramatisasi memang kebanyakan untuk tulisan fiksi. Untuk yang nonfiksi, memang lebih diutamakan dari sananya idenya penting dan mendesak. Tapi jika tidak, dramatisasi bisa dilakukan dengan memperkuat latar belakang kenapa tulisan itu dibuat. Dengan menambahkan data dan argumentasi, maka ide yang biasa bisa jadi tampak lebih penting dan mendesak.

Ide tulisan fiksi yang paling memungkinkan didramatisasi. Dengan apa kita melakukannya? Paling tidak ada dua amunisi yang bisa kita manfaatkan, yaitu sejarah dan imajinasi.

Berbicara tentang sejarah, artinya adalah semua tulisan, gambar, gerak, atau benda dari masa sebelum hari ini. Data statistik, fenomena atau berita, bahkan figur yang terlibat dalam persoalan yang kita tulis, misalnya selebriti, juga bagian dari sejarah yang bisa kita manfaatkan untuk dramatisasi ide. Bagaimana dengan imajinasi?

Imajinasi itu seperti lem perekat. Berbagai data yang tidak terhubung bisa dihubungkan dengan menggunakan imajinasi. Kejadikan yang seolah tidak terkait bisa dijahit dengan benang imajinasi. Kalau sejarah bersumber dari masa lalu, imajinasi bersumber dari masa depan, sesuatu yang lebum terjadi. Menggunakan rekayasa kita, ide bisa jadi unik dan original.

Bagaimana kita bisa melakukan dramatisasi. Ada 2 kemampuan pokok yang harus kita pelajari, yaitu asosiasi dan visualisasi. Asosiasi adalah kemampuan kita menghubungkan, membuat pola dari berbagai kejadian atau peristiwa. Sedangkan visualisasi adalah kemampuan kita membayangkan, seperti melihat apa yang kita pikirkan. Dua kemampuan itu diharapkan akan jadi kemampun yang luar biasa untuk mengelola sejarah dan imajinasi sehingga menjadi dramatis.

Kira-kira seperti cara kita memperoleh ide yang luar biasa. Apakah sekarang memunculkan dan mengelola ide menjadi lebih mudah buat Kamu?

Ingin tahu bagaimana melakukannya? Boleh ikutan Kelas #menulis bersamaku.


2 responses to “Bagaimana Menulis dengan IDE yang Luar Biasa?”

  1. wah, ide “dramatisasi” emang hebat kok 🙂
    jadi inget, ada yg dulu suka nanya ke saya: “apakah semua yang yang kamu tulis di blog itu cerita nyata?”
    saya jawab: “Ya” –> dalam hati, “ya, tapi tentu tidak semua hal diceritakan persis kejadian aslinya, ada beberapa bagian yg didramatisasi, walau itu cuma cerita sehari2” 🙂

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *