Video mesum kembali beredar. Tentu saja hal ini kembali menghebohkan masyarakat. Sepasang siswa-siswi sebuah SMK di Mojokerto, merekam adegan dewasa yang awalnya untuk koleksi. Akhirnya, video tersebarkan jua. Jelas ini sebuah rahasia. Tapi bagaimana hal itu bisa terungkap? Bagaimana psikologi melihatnya?
Sebagaimana diberitakan di berbagai media, tragedi dibuatnya video mesum terjadi lagi. Ini hanya kasus yang terlihat. Artinya, peristiwa ini menjadi kasus yang diberitakan setelah sebuah rahasia terungkap. Yang masih dirahasiakan masih tak kita ketahui, siapa pelaku dan berapa jumlahnya. Tapi yakinlah, itu semua akan terungkap juga.
Tulisan ini tidak akan membahas tentang produksi video porno ataupun pelajaran tentang moral. Berita tentang produksi dan penyebaran video porno ini sudah banyak di berbagai media. Pembahasan tentang moral dan agama juga tertuang dalam banyak opini terhadap kasus tersebut. Kali ini, kita akan bahas tentang sifat dari RAHASIA. Wah, apa itu ya?
Karena berkenaan dengan ‘rahasia’, maka pembahasannya memang lebih berhubungan dengan penyebaran video mesum tersebut. Barangkali saja S, si cewek, tidak pernah menyangka videonya bakal disebarkan oleh NA, cowoknya. Bahkan si cowok mungkin tidak menyangka kalau rekaman tersebut sampai disaksikan orang sejagad raya. Lagi-lagi, pertanyaannya sama, kok bisa terungkap ya?
Lain kasus, sebut saja Ariel dan Luna Maya serta Cut Ari. Terlepas kasus tersebut terbukti atau tidak kebenarannya, videonya tetap tersebar juga. Bagaimana sebuah rahasia hampir selalu bisa terungkap?
Aktor kuncinya adalah orang pertama dan atau orang utama. Dalam kasus penyebaran video porno, pasangan yang melakukan adalah kuncinya. Sebenarnya tidak terlalu tepat kalau bertumpu pada pasangan yang melakukan. Tokoh kuncinya adalah si perekam. Jika si perekam, baik pelaku sendiri atau orang lain, mulai membagikan hasil karyanya, maka sejak saat itulah rahasia mulai mengalir.
Seperti air sungai yang terbendung dan menemukan celah, rahasia itu mengalir dengan derasnya. Air itu melaju, menyapa rerumputan, menyenggol bebatuan, membasahi kerikil dan pakaian ibu-ibu yang asik mencuci di sungai. Artinya, sekali rahasia terungkap, maka tak bisa ditahan penyebarannya.
Memegang rahasia itu sebenarnya adalah menekan sesuatu yang berenergi. Rahasia itu bisa kita simpan atau kita lupakan, tepatnya berusaha kita lupakan. Karena melupakan sama sekali peristiwa yang pernah kita alami atau kita saksikan, itu tidak mungkin. Program pencucian otak saja selalu meninggalkan residu. Karena rahasia tidak pernah hilang, maka yang sangat mungkin adalah tetap menyimpannya atau mengungkapkannya.
Sebagaimana yang sudah dikatakan sebelumnya, rahasia itu punya energi. Ketika kita menyimpannya, kita juga membutuhkan energi untuk membawanya. Seperti halnya membawa sebuah benda, jika terus-terusan kita gotong, lama-lama berat juga. Maka yang sangat mungkin adalah menaruh atau melepaskannya. Begitu juga yang terjadi dengan rahasia yang kita simpan. Meskipun ada, tak banyak orang yang mampu memegang rahasia sampai meninggal dunia.
Manusia tercipta dengan potensi atau kapasitas yang dianugerahkan kepadanya, termasuk kapasitas memori. Orang mengingat kejadian atau peristiwa, demikian juga dengan sesuatu yang bersifat rahasia. Dengan demikian, orang juga punya kapasitas untuk menyimpan rahasia.
Kapasitas penyimpanan pada diri kita, punya cara beradaptasi terhadap sesuatu yang kita masukkan ke dalamnya. Tidak semua yang kita simpan di dalamnya dapat diterima dengan baik. Contoh mudah saja, ketika kita belajar sesuatu yang tidak kita minati atau tidak sesuai dengan bidang kompetensi kita, maka kita akan sulit mengingatnya.
Rahasia yang kita pendam biasanya adalah rahasia yang tidak fit atau tidak sesuai dengan diri kita. Rahasia itu sesuatu yang sebelumnya berada di luar, dimasukkan ke dalam dan tidak diijinkan untuk keluar. Karena pada dasarnya sesuatu yang dirahasiakan itu berasal dari luar, maka ia akan berusaha untuk berada di luar. Energi dari rahasia yang mendorong keluar, tidak selalu bisa kita tangani dengan energi yang kita miliki. Jika energinya tidak berimbang, maka sangat mungkin rahasia terkatakan.
Sesuatu yang tidak fit lebih mudah untuk dikeluarkan, dan menjadi beban jika disimpan. Apalagi jika yang disimpan tersebut adalah rahasia tentang video mesum. Sudah barang tentu pelaku atau perekam punya nilai-nilai tertentu terhadap hubungan seks di luar nikah, lebih-lebih di negara kita yang secara budaya menabukannya. Kesadaran pelaku atau perekam akan hal tersebut, membuat rahasia yang disimpan tidak fit dengan alat penampung yang mereka miliki.
Awalnya bisa saja hanya berbagi dengan teman dekat. Mereka saling percaya untuk tidak menyebarkannya. Sebenarnya, berbagi dari orang pertama ke orang kedua, itu adalah cara orang pertama melepaskan ketegangan sebagai akibat dari rahasia yang disimpannya. Namun, sekarang giliran orang kedua yang ikutan menanggung beban rahasia. Demikianlah, cara kerja rahasia mengungkapkan diri.
Apakah ketegangan yang ditanggung orang pertama akan berkurang? Awalnya mungkin iya. Pasca berbagi, beban tersebut sepertinya sudah terkurangi. Namun, perbuatan yang sudah pernah ia lakukan tak mungkin dihapus, tidak mungkin film kehidupan diputar berbalik arah. Karena tidak mungkin hilang, maka beban tersebut tetap ada. Bahkan mungkin bisa bertambah jika pada saat berbagi rahasia, diiringi dengan dramatisasi. Lagi-lagi, demikianlah cara rahasia mengungkapkan dirinya.
Semakin rahasia dibagikan, makin banyak kita berbagi beban. Jika berbagi rahasia berarti juga berbagi beban, maka sangat potensial tiap pemegang rahasia berusaha melepaskan. Yang terjadi, pemegang rahasia akan terus berbagi lagi dan lagi.
Demikian kajian tersebarnya video mesum dari sudut pandang psikologi. Bagaimana jika dilihat dari sudut pandang Kamu?
3 responses to “Video Mesum BEREDAR Lagi, Inikah Sifat Alamiah RAHASIA?”
I don’t even know how I ended up here, but I thought this post was good. I do not know who you are but definitely you’re going to a famous blogger if you aren’t already 😉 Cheers!
nice perspective! 😀
i like this artikle