Setiap anak kreatif. Kreativitas itu sudah ada, tinggal bagaimana kita memperlakukannya. Namun, masih banyak yang punya keyakinan, bahwa kreativitas itu hanya milik orang tertentu saja. Jangan percaya!
Kita tidak tumbuh dalam kreativitas, tapi kita terdidik keluar dari kreativitas -Ken Robinson-
Pernah tidak ada orangtua bilang, “Anakku kreatif”? Pasti banyak. Jangan percaya kalau ada yang bilang begitu. Lho kok? Iya, karena semua anak adalah kreatif. Namun pada kondisi yang berlawanan, banyak orangtua yang tidak yakin kalau anaknya kreatif.
Ketika berbicara dengan para orangtua, terutama para bunda, secara tak sengaja mereka menyebutkan, “Anak saya kan tidak seperti itu”, “Kalau Einstein ya ndak nutut anakku”, “Masak seh, anak saya bisa kreatif?!” dan sejenisnya. Berulang kali yang seperti itu meluncur dari mulut secara tak sadar. Apakah memang demikian kondisinya?
Coba amati anak Ayah/Bunda, apakah punya ciri-ciri seperti ini?
1) senang mencoba sesuatu yang baru
2) naluri penjelajah, penuh rasa ingin tahu
3) berani mengambil resiko
4) banyak bertanya, kritis
5) memberi jawaban unik atas pertanyaan
6) berimajinasi
7) mencoba melakukan sesuatu yang menurut kita tak biasa
Jika anak punya ciri-ciri tersebut, maka anak kreatif. Dan semua anak, termasuk Einstein, memiliki ciri-ciri tersebut. Bagaimana dengan anak Ayah/Bunda?
John Houtz, seorang psikolog, pernah mengatakan, kreativitas tidak hanya soal karya besar atau kreativitas dengan C besar (big ‘C’), seperti lukisan Da Vinci atau lampu Edison. Ada juga yang disebut kreativitas kecil (litle ‘c’), yaitu kecerdikan atau kelihaian yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Masih menurut Houtz, kreativitas bukanlah suatu bakat yang dianugerahkan sejak lahir, melainkan sesuatu yang harus diusahakan dengan kerja keras; Menurutnya, orang-orang kreatif adalah mereka yang memiliki kedisiplinan untuk terus menciptakan ide-ide baru dan ketekunan untuk mewujudkan ide-ide mereka. Untuk satu hal ini, aku memang kurang begitu sepakat. Buatku, kreativitas kita perlu ditemukan lagi. Penelusurannya mungkin dengan kerja keras atau keterbukaan diri untuk menerima pengetahuan dan menyelami pengalaman.
Karena itu, pekerjaan rumah orangtua justru bukan membuat anak kreatif, tapi mempertahankan kreativitasnya sampai kelak dewasa. Sebab hal ini akan membuat anak terbiasa berpikir dan bertindak kreatif.
Apakah anak Ayah/Bunda Kreatif? Apakah Ayah/Bunda mempertahankan kreativitasnya?
One response to “Semua Orangtua Punya Anak Kreatif”
setujuh tinggal bagemana orang tua bisa memberikan pengarahan uttuk mengembangkan anak