Resep Presentasi Spektakuler


Presentasi sudah menjadi bagian dari kehidupan kita. Presentasi adalah cara mengomunikasikan ide kepada orang lain. Namun, tidak selalu ide yang ingin kita sampaikan bisa efektif. Untuk itu, kita perlu resep presentasi spektakuler.

Presentasi Spektakuler

Pernah presentasi? Aku yakin, sebagian besar dari yang membaca pertanyaan itu jawab “pernah”. Mudah-mudahan bukan tebakan yang sok tahu hehe.

Bagaimana reaksi hadirin atau audience ketika kita presentasi? Apakah mereka antusias? atau justru malah tertidur, dan sebagian yang masih melek lebih fokus melihat jam di pergelangan tangan mereka berkali-kali. Pernah mengalami yang seperti ini? Jika iya, apa artinya?

Faktanya, hampir semua pekerjaan kita membutuhkan presentasi. Karena dengan presentasi, kita memberikan informasi, mengenalkan konsep dan atau sekaligus meyakinkan orang lain.

Kenapa kita harus membuat presentasi spektakuler? Ini karena kegiatan presentasi punya maksud atau tujuan. Presentasi bertujuan untuk menunjukkan. Karena bertujuan menunjukkan, maka presentasi sendiri adalah pertunjukan. Oleh sebab itulah presentasi bukan hanya menjelaskan (explaining), tetapi juga menunjukkan atau membuat pertunjukan (showing). Nah, keren kan?!

Berbicara tentang pertunjukan, apa yang Kamu bayangkan ketika ada atau akan menyaksikan pertunjukan? Sesutu yang menarik, menyenangkan, menghibur, memikat dan sebagianya, merupakan kesan yang pasti muncul ketika mendengar kata “pertunjukan”. Lalu apa artinya? Berarti, presentasi itu seharusnya menarik, memikat, membuat orang tercengang dan ingin terus mengikuti. Boleh dibilang, presentasi memanjakan hadirin untuk membuat mereka kerasan dan mudah menerima informasi yang kita sampaikan.

Namun, kenaytaannya banyak presentasi yang disajikan ala kadarnya dan cepat membuat bosan dan lelah. Salah satu penyebabnya, presentasi semakin ngetrend, namun  belum diimbangi dengan pengelolaan yang memadai. Karena itu, presentasi tetap membutuhkan dikelola dengan baik agar isi dari presentasinya bisa tersampaikan.

Ada cerita nih. Aku pernah menyaksikan proses belajar. Kebetulan aku diminta untuk me-review prosesnya. Metode yang digunakan dalam proses belajar adalah presentasi. Seperti yang sudah-sudah, presentasi identik dengan media PowerPoint. Saking identiknya, jika ada yang diminta menyampaikan informasi atau materi dengan cara bermain drama atau bermain peran, mereka tidak menyebutnya presentasi.

Ok, sekarang kita anggap saja presentasi yang dimaksud adalah yang menggunakan PowerPoint sebagai medianya. Kenyataannya, banyak presentasi yang hanya dibacakan. Apa yang ada di slide dibaca begitu saja. Karena ingin menyampaikan banyak materi, maka tulisan yang ada di buku atau makalah, dituang begitu saja di lembar-lembar slide. Coba bayangkan, betapa penuhnya slide dengan tulisan. Bukankah itu sama saja dengan membacakan buku atau makalah kepada audience? Mereka bisa membaca sendiri, bukan?

Kalau diberitahu bahwa yang namanya PowerPoint adalah tempat untuk menuangkan apa yang ingin kita sampaikan dalam bentuk point-point penting, mereka malah menyalahartikan. Materi-materi yang dikemas dalam slide benar-benar berupa bullet-bullet yang banyak sekali jumlahnya. Mereka menyamakan arti point dengan bullet.

Agar tidak melulu terpaku pada media, apalagi hanya mengandalkan PowerPoint, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan, sehingga kita bisa menyajikan presentasi spektakuler:

1. Menyatu dengan konteks presentasi

Yang terjadi biasanya, presenter, media dan metode yang digunakan tercerai berai. Bahkan juga tidak menyatu dengan lingkungan presentasi. Membaca slide atau teks adalah contoh bahwa presenter berjarak dengan media dan metodenya. Ini perlu dikembalikan lagi, bahwa presentasi bertujuan berbagi dan meyakinkan audience tentang apa yang kita sampaikan. Jika kita pegang itu, tentunya totalitas untuk pencapaiannya akan kita upayakan.

Masuklah dalam apa yang kita presentasikan. Mengenali audience sebelum tampil atau pada awal tampil bisa membantu kita lebih total. Menyapa audience di awal dan menggunakan jembatan untuk mencairkan suasana, misalnya joke, cerita, sapaan unik juga bisa digunakan. Sesekali melibatkan audience di tengah presentasi. Jika memungkinkan, presenter berjalan di antara audience juga bisa menyatukan presenter dengan lingkungan dan audience.

2. Antusiasme lebih penting daripada teknik

Tarik nafas dan kumpulkan energi. Sapalah peserta atau berbicaralah sampai terbentuk kenyamanan bersama audience. Semangat dan tetap menjaga semangat adalah yang terpenting jika dibandingkan dengan teknik. Penguasaan diri lewat antusiasme membuat kita tak terlalu tergantung pada media dan metode. Ketika sudah masuk ke dalam diri dengan semangat yang tinggi, improvisasi akan lebih mudah dilakukan.

3. Bukan pamer kebolehan, tapi keperdulian

Ketersampaian informasi dan kenyamanan audience selama proses persentasi menjadi tanggung jawab kita sebagai presenter. Jika sudah terbiasa presentasi, menatap ekspresi dan mata audience dapat membantu mengenali apakah mereka sudah memahami yang kita sampaikan atau belum. Bila kesulitan, boleh di setiap bagian presentasi atau setiap slide jika diperlukan, kita tanya apakah mereka paham atau tidak, apakah ada yang perlu didiskusikan atau tidak.

Apalagi ya prinsip-prinsip dalam presentasi. Kalau ada boleh di-share di sini. Atau yang punya metode ampuh presentasi juga boleh dibagi. Selamat presentasi!

_________________________________

Tulisan ini juga di-posting ke alterblog mosaic-learning.blogspot.com


4 responses to “Resep Presentasi Spektakuler”

  1. tips yang bagus. ketika mengikuti moment2 presentasi, saya sering melihat para presenter tetap duduk di kursinya menghadapi laptop. kalau toh ada yang berdiri, mereka lebih cenderungmembaca slide yang ada di screen proyektor. kesannya jadi tidak komunikatif, monoton dan membosankan.

    tips ini mengingatkan saya untuk lebih baik saat presentasi di hadapan siswa maupun guru yang lain. terima kasih tipsnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *