Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
December 19, 2015 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
“Jangan membandingkan anak!”. Mungkin kita sangat familiar dengan peringatan seperti ini. Kita pasti paham, sangat mengerti. Tapi kadang kita tetap melakukannya tanpa disadari.
Bagaimana perasaan Anda ketika anak mendapatkan prestasi? Pasti senang bukan kepalang bin bahagia tak terkira. Namun bagaimana jika mendengar bahwa anak teman kita menjadi juara?
Orangtua bangga dengan capaian anaknya, itu sudah pasti lah. Karena itu, banyak orangtua yang berusaha menunjukkannya. Coba tengok saja beraneka status di sosial media, banyak orangtua dengan bangga mengekspose kelucuan, kepintaran, maupun prestasi anaknya. Anda juga begitu kan?
Namun tak jarang orangtua tidak hanya fokus memperhatikan dan memberitakan tentang anaknya. Mereka juga mengamati anak tetangga, menyimak status capaian anak-anak teman di sosial media, dan sebagainya. Pasca menyimak kabar gembira dari anak teman atau tetangga, tak tertutup kemungkinan, Β si ortu kembali berpaling ke anaknya. Kadang nyali menjadi ciut dan optimisme jadi mengkerut. Ketika anak orang lain berprestasi, maka kita sibuk bertanya, apa ya prestasi anak kita? Ketika anak teman mencuat dengan bakatnya, maka si ortu jadi lesu dan bertanya, kalau anakku bisa apa? Hal ini dapat semakin diperparah oleh kecemburuan (envy).
Dengan sendirinya, kita akan membandingkan. Dan ini lebih sering tak disadari. Saat perasaan resah muncul gegara anak orang lain mencapai sesuatu, kita terbawa pada lingkaran perbandingan. Kondisi ini bikin kita lepas kendali dan teralihkan perhatian dari anak kita sendiri kepada anak tetangga. Setelah melihat kondisi anak lain, kita kembali melihat anak kita dengan rasa rendah diri. Keadaan ini memang sangat potensial cara berpikir kita yang semula sangat berorientasi melihat kelebihan, keunggulan, atau potensi dari anak kita, menjadi melihat kehebatan anak orang lain dan kemudian melihat anak kita menjadi dari sisi lemahnya.
Ingat Ayah/Bunda/Kakak semua, anak kita dan anak orang lain itu tidak sama. Mereka lahir dari orangtua yang tidak sama, memiliki potensi yang tidak sama, dan punya pendekatan yang sesuai untuk masing-masingnya. Dengan demikian, cara pengembangannya juga pasti berbeda.
Berbicara tentang pengembangan, pasca melihat anak orang lain dan beralih melihat anak sendiri, si orangtua kadang lanjut dengan membandingkan cara pengasuhan/pendidikannya. Mencontoh cara pengasuhan/pendidikan orangtua lain boleh saja. Tetapi yang perlu dipegang adalah prinsipnya. Karena secara teknis pasti perlakuan terhadap anak sangat berbeda. Para orangtua yang paling kenal dengan anaknya. Karena itulah, cara pengasuhan/pendidikan ortu lain, sebaiknya lebih dipahami prinsipnya dan kemudian dikembangkan teknis pelaksanaannya. Jadi bukan ditelan mentah-mentah, apalagi kalau dilatarbelakangi oleh kecemburuan akibat pembandingan.
Boleh saja membandingkan, karena hal itu kadang datang secara alamiah. Namun kita tetap perlu sadari dan memastikan bahwa kita msaih membadingkan dengan cara yang sehat. Jadi, kita perlu fokus melihat anak kita (potensi atau kekuatannya), mengabil pelajaran dari orang lain untuk dikembangkan penerapan pengasuhannya.
Apakah Ayah/Bunda/Kakak membandingkan anak dengan cara yang sehat atau cara yang salah?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Modal Dasar Pengasuhan
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua