Biasanya, yang namanya aturan lebih sering bersifat membatasi. Sebenarnya seorang guru bisa membuat aturan yang menyenangkan dan tetap memberikan kebebasan. Aturan yang seperti ini akan membuat kelas aktif dan kreatif.
Setelah membaca tulisan tersebut, aku jadi ingat aturan yang aku terapkan di kelasku. Hampir di semua kelas yang aku pandu, apalagi jika aku yang menjadi penanggung jawab kelas atau penanggung jawab mata kuliah, maka aku menetapkan 4 poin aturan. Apa itu?Di-mention tulisan tentang twitter oleh Mas @bukik, yaitu tentang peran twitter untuk membantu proses belajar mengajar. Twitter punya peran dalam mengefektifkan belajar, membuat murid terlibat dalam proses belajar di kelas. Christian Greenhow, seorang asisten profesor bidang pendidikan di Michigan State University, Amerika, telah melakukan eksperimen yang membuktikan hal ini.
1. Semua adalah guru, semua adalah murid
Di kelasku, setiap orang diakui punya pengetahuan, telah membawa bekal dari pengalamannya. Karena setiap orang punya pengetahuan, maka setiap mahasiswa dipersilahkan untuk berbagi. Selain berbagi, jika membutuhkan pengetahuan dari orang lain, maka boleh mencari tahu. Mahasiswa mencari tahu tidak hanya dari dosen, tetapi juga dari teman-temannya. Dengan demikian, secara bersamaan, setiap orang bisa menjadi murid sekaligus menjadi guru.
2. Semua berhak bicara, semua berhak mendengar
Sepertinya aturan kedua ini terdengar aneh. Jika semua bicara, maka bagaimana seseorang di dalam kelas menggunakan haknya untuk mendengar? Aturan ini berarti, setiap orang yang ingin bicara, mengemukakan pendapat, ide atau gagasan, dipersilahkan untuk berbicara. Nah, ketika ada yang mengemukakan pendapatnya, mahasiswa mendengarkan. Untuk menghormati hak mahasiswa yang mendengarkan ini, maka yang lain diharapkan membuat kelas menjadi kondusif untuk mendengar.
3. Bikin diri menjadi bermanfaat
Dalam kelasku, setiap orang dipersilahkan memilih tempat, dibebaskan berinteraksi dengan siapapun, sepanjang itu ditujukan agar bermanfaat buat orang lain. Misalnya saja, ketika ada aktivitas kelompok. Jika tugas sebuah kelompok selesai, sedangkan kelompok lain belum, maka anggota dari kelompok yang tugasnya sudah selesai, boleh nimbrung ke kelompok lain, sepanjang itu bermanfaat bagi kelompok tersebut.
4. Ngetweet atau update status setiap 5-10 menit
Kalau biasanya mahasiswa takut dan sembunyi-sembunyi menggunakan gadget, di kelasku mereka dipersilahkan menggunakannya. Hanya saja, mereka tidak sepanjang waktu menggunakannya. Mahasiswa dipersilahkan ngetweet atau update status setiap 5 atau 10 menit. Ngetweet atau update status tentang apa? Mereka boleh mengabarkan tentang 2 hal, inspirasi dari proses atau insight dari isi perkuliahannya.
Aturan yang nomor 4 inilah yang bersesuaian dengan artikel tentang penggunaan twitter dalam proses belajar. Artikel ini sebenarnya hanya pemicu, hingga mengingatkanku dengan 4 aturan di kelasku. Aturan yang keempat ini juga menunjukkan semangat untuk berbagi. Artinya, yang belajar dan mendapatkan manfaatnya tidak hanya yang ada di kelas, tapi kawan-kawan yang ada di luar sana bisa ikut menikmati proses maupun hasilnya.
Aku cuma berusaha mengaktifkan kelas tanpa mengarahkan atau mendiktenya. Karena itu, aturan di kelasku tidak cerewet, menuntun setiap langkah. Aturan aku buat agar mahasiswa fokus kepada tujuannya, tidak selalu mendikte langkahnya. Proses dapat mereka atur sendiri, untuk hasil yang dikehendaki.
Ini ibaratnya seperti punya halaman yang terdapat banyak sampah berserakan. Kita bisa saja mengatakan, “Sapu halaman itu!”, tapi kita juga bisa mengatakan, “Buat halaman menjadi indah, sehingga enak dipandang”. Coba bayangkan apa efeknya dari kedua perintah tersebut?
Perintah yang pertama sudah pasti membuat orang melakukan satu tugas, yaitu menyapu. Sedangkan perintah yang kedua, membuat orang melakukan apapun, yang penting halamannya bisa terlihat indah. Dalam keindahan itu sudah pasti meliputi juga kebersihan. Sudah pasti sampahnya dibersihkan, terlepas bagaimana caranya, disapu, ditiup, disedot dan sebagainya.
Begitulah aturan yang berusaha ku buat, lebih bersifat menginspirasi, tidak mendikte dan tetap memelihara kreativitas mahasiswa.
Bagaimana dengan kelasmu? Bagaimana Kamu mengaturnya?
__________________________
Tulisan ini pernah di-post di mosaic-learning.blogspot.com