Keluhan Dapat Menurunkan Kekebalan


Hidup pasti penuh dengan liku dan haru, banyak tantangan dan rintangan yang harus dihadapi. Namun jika kita mengeluh atas kondisi yang kita alami, maka saat itu juga kekebalan diri kita menjadi menurun. Benarkah keluhan dapat menurunkan kekebalan?

Pernah mengeluh? Pastinya. Sekali atau dua kali mengeluh itu wajar. Namun jika mengeluh menjadi kebiasaan, maka saat itu juga daya juang dan daya tahan kita akan menurun. Mengeluh juga dapat menurunkan energi resiliensi kita, yaitu kekuatan untuk pulih kembali. Bagaimana keluhan dapat menurunkan kekebalan kita?

1. Keluhan mengurung kita dalam masalah

Ketika kita mengeluh, pada saat itulah pikiran kita akan lebih fokus kepada segala kondisi negatif yang sedang kita alami. Ketika kita mengeluh, pada saat yang sama kita meyakini apa yang kita keluhkan. Keyakinan tersebut membuat kita semakin sulit beranjak dari masalahnya.

2. Keluhan mempersempit kemungkinan hadirnya solusi

Kita kadang memang membuat solusi berdasarkan persoalan. Karena solusi memang biasanya lahir sebagai cara untuk mengatasi masalah. Namun jika persoalan ini dikeluhkan, pada saat yang sama kemungkinan kita memunculkan solusi menjadi berkurang. Semakin kita lama berkutat dengan masalahnya atau mengeluh berkepanjangan, saat itu juga pikiran kita tertutup untuk solusinya.

3. Keluhan menciptakan setting dasar yang negatif pada pikiran kita

Jika kita tipe pengeluh, maka pada saat kita menghadapi persoalan, mode itulah yang akan kita aktifkan. Kita tidak terdorong untuk melihat sisi baiknya, tetapi lebih cenderung melihat dari sisi buruknya.

4. Keluhan membuat kita menjadi tukang sedih yang alamiah

Karena kita sudah terbiasa mengeluh, maka hal itu akan jadi setting dasar atau default kita ketika menghadapi berbagai kondisi. Jika sudah menjadi setting dasar, maka semua kondisi akan kita hadapi dari sisi muram. Akibatnya, kita akan menjadi pribadi yang cenderung sedih.

5. Keluhan membuat kita semakin rapuh

Semakin terbiasa kita mengeluh, pada saat itu pikiran kita jadi menutup diri dari keunggulan yang sebenarnya kita miliki. Kelebihan kita dianaktirikan dan lebih mengutakan sisi ketidakmampuannya. Karena keunggulan dianaktirikan, maka ia akan menjadi layu.

Apakah Kamu suka mengeluh? Hati-hati, keluhan dapat menurunkan kekebalanmu! (foto: tribunnews.com)

Lima dampak keluhan di atas pada akhirnya akan membuat kita kurang tanggung menghadapi persoalan. Kita akan mempersepsikan diri sebagai pribadi yang lemah. Ketika hal ini intens, maka kita akan mengidentifikasi diri sebagai orang yang lemah. Keyakinan ini akan menjadi kenyataan. Artinya, kita akan benar-benar lemah ketika menghadapi tantangan.

Sayangnya, kadang kebiasaan mengeluh dibentuk sejak dini. Orangtua mempunyai kebiasaan mengeluh atau mengondisikan anak menjadi pengeluh. Hal ini berbahaya, karena akan berdampak pada cara anak menghadapi kehidupan. Untuk pembahasan pembentukan kebiasaan mengeluh pada anak, akan diberikan pada tulisan selanjutnya.

Apakah Kamu tergolong pribadi yang pengeluh? Hati-hati dengan kekebalanmu!


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *