Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
July 28, 2014 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Bullying. Pasti akrab dengan istilah ini? Kadang kita mendengar laporan bullying pada anak kita. Padahal, yang dialami anak belum tentu bullying. Kadang orangtua bereaksi terlampau berlebihan. Atau ada pulang kemungkinan, anak melebih-lebihkan.
Pergi ke sekolah adalah dunia baru bagi anak. Baik baru ke sekolah atau ke sekolah baru, tetap saja sekolah adalah dunia baru bagi anak. Ketika anak menatap sekolah dengan rasa ingin tahu, mungkin saja orangtua merasakan sebaliknya, kecemasan yang luar biasa. Tak jarang orangtua menyamakan kondisi sekolah saat jamannya dengan sekolah di masa anaknya. Begitu juga dengan penyamaan satu sekolah dengan sekolah yang lainnya. Mungkin dulu orangtua mengalami tekanan dan beban di sekolah. Hal ini mempengaruhi cara berpikirnya. Mereka menyangka, anak-anaknya juga mengalami hal yang sama. Inilah yang sering membuat orangtua enggan meninggalkan anaknya ketika baru masuk sekolah. Mereka lebih memilih nongkrong di pagar sekolah, sampai anak kelas menunaikan aktivitasnya.
Salah satu hal yang juga turut menyumbang kecemasan adalah teman. Mungkin saja pertanyaan-pertanyaan semacam ini, “Apakah anakku akan mendapatkan teman?”, “Apakah anakku mendapat sahabat yang baik?”, “Apakah anakku tidak mendapatkan kekerasan dari teman atau kakak kelasnya?”. Nah, pertanyaan yang terakhir berkaitan dengan kekhawatiran orangtua akan bullying yang mungkin terjadi atas diri anaknya.
Beberapa hari yang lalu, aku ditelpon wartawan dari Jawa Pos. Dia bertanya tentang bagaimana menjadi orangtua yang anaknya mengalami bullying. Dari pertanyaan tersebut, obrolan awal pastinya berkenaan dengan bullying itu sendiri. Untuk dapat mengambil tindakan yang tepat, tentunya orangtua perlu tahu, bullying seprti apa yang dialami oleh anaknya. Jangan-jangan malah yang dialami anak sama sekali bukan bullying, melainkan kewajaran dari teman sebaya, yang barangkali saja dapat dilakkan juga oleh si anak kepada temannya. Untuk itu, kita perlu tahu, apakah anak-anak benar-benar mengalami bullying atau tidak.
Pertama, mari kita pahami dulu arti bullying. Bullying berasal dari kata Inggris, yaitu bully, yang artinya penggertak atau orang yang mengganggu orang yang lemah. Sehubungan dengan kultur kita, bullying dapat disamakan dengan pendindasan, intimidasi, atau pemalakan. Tetapi secara umum, bullying diartikan sebagai upaya teror atau menghina, mencaci dengan melakukan intimidasi atau memberikan tekanan. Bullying dilakukan dengan kesadaran penuh, baik dengan verbal maupun tindakan.
Berdasarkan arti kata bullying tersebut, kita bisa menarik garis bawah sebagai fokus atau titik tekannya.
Pertama, bullying adalah tindakan pendindasan atau teror. Dengan kata lain, bullying pasti memberikan tekanan dari pem-bully kepada yang di-bully.
Kedua, bullying dapat dilakukan dengan cara verbal (menghina, mencaci, mencela) atau nonverbal (ngerjain, mencubit, menjendul kepala, menampol dan sebagainya). Tentu saja tindakan verbal dan nonverbal ini ditujukan untuk hal-hal seperti yang disebutkan di poin pertama.
Ketiga, bullying dilakukan dengan sadar. Kesadaran dari pembully ini berarti tindakan tersebut sengaja dilakukan kepada orang tertentu dengan tujuan tertentu, seperti yang disebut di poin pertama. Dengan ketentuan ketiga ini, biasanya bullying dilakukan secara intens pada orang yang sama.
Dengan demikian, ketentuan tersebut dapat dijadikan ukuran, apakah anak kita mengalami bullying atau tidak. Dengan kata lain, menentukan anak mengalami bullying didasarkan padaΒ term dan definisi tersebut. Pada artikel berikutnya, akan kita bas tentang bagaimana cara mencari tahu, apakah anak kita mengalami bullying.
So, apakah anak kita mengalami bullying?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Modal Dasar Pengasuhan
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?