5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
July 28, 2014 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Apakah anak kita benar-benar mengalami bullying? Bisa ya, bisa tidak. Untuk itu, sangat penting untuk mempunyai cara mengetahui, apakah anak kita benar-benar di-bully atau tidak.
Di artikel sebelumnya telah dibahas tentang “Apakah Anak Kita Mengalami Bullying“. Kali ini akan kita lanjutkan dengan membahas langkah-langkah untuk menggali informasi dari anak untuk mengetahui, apakah anak kita benar-benar mengalami bullying.
Bagian ini juga merupakan lanjutan dari sesi wawancara dengan wartawan Jawa Pos (seperti yang aku sebutkan sebelumnya). Ketika wartawan bertanya tentang bagaimana tindakan yang tepat sebagai orangtua yang anaknya di-bully, lebih dulu harus diketahui, apakah anaknya benar-benar di-bully atau tidak, jenis bullying seperti apa yang dialami anak. Karena itu, orangtua harus mencari tahu. Bagamana caranya?
1. Budayakan ngobrol atau bercerita
Dalam sehari semalam, usahakan ada waktu untuk ngobrol bersama anggota keluarga, misalnya saja saat sarapan atau makan malam. Budayakan saling bercerita dan bertanya tentang aktivitas harian masing-masing anggota keluarga. Jika hal ini biasa dilakukan, anak akan cerita apapun tentang pengalamannya di sekolah. Ini adalah awal kita tahu, apakah anak kita mengalami bullying atau tidak. Jika iya, kita jadi tahu, bullying seperti apakah yang mereka alami.
2. Berpikir positif lebih utama
Dalam menanggapi cerita anak, orangtua lebih baik jika mengutamakan sikap netral. Kita perlu dengarkan betul-betul cerita anak, mencermatinya dengan empati. Bagaimanapun juga, sekolah adalah realita harian mereka, yang didalamnya ada berjuta pengalaman dan orang-orang yang beraneka warna. Jika kita terlalu mencemaskannya, maka anak juga kan berpikir negatif terhadap lingkungan sekolah. Tenangkan diri, berpikirlah dengan jernih.
3. Ajukan pertanyaan
Pertanyaan berguna untuk mengeksplorasi atau untuk memverifikasi. Dengan bertanya, kita dapat membuat anak lebih banyak bercerita sekaligus mengetahui kebenaran ceritanya. Untuk mengeksplorasi, pertanyaan sekunder, semacam probbing bisa diberikan. Bahkan sekedar kata “Oh ya?”, “Benarkah?”, “Ehem…” dapat membuat mereka lebih banyak bercerita. Untuk memverifikasi kebenarannya, kita juga bisa bertanya, apakah yang disampaikan oleh anak adalah fakta atau hanya sekedar opini saja. Untuk itu, boleh baca juga “Fasilitasi Proses Belajar dengan Hierarchy of Questions“.
4. Catat bagian penting dari cerita
Baik ketika anak bercerita atau menjawab pertanyaan, orangtua dapat mencatat bagian-bagian pentingnya. Jika pada saat itu tidak memungkinkan membawa catatan, dapat diingat dengan memberikan kode atau poin-poin pada bagian pentingnya. Untuk obrolan sepanjang 30 menit, mungkin saja kita memperoleh 4-5 tema dari cerita anak kita.
5. Cocokkan tema cerita dengan definisi bullying
Setelah mendapatkan pokok-pokok cerita atau tema, kita bisa mencocokkan dengan ketentuan, apakah sebuah perlakukan bisa dikatakan bullying atau tidak. Cocokkan dengan tiga ketentuan utama dari tindakan bullying, seperti yang sudah kita bahas sebelumnya.
Demikian pembahasan tentang cara mengetahui, apakah anak kita benar-benar mengalami bullying atau tidak. Sedangkan bagaimana sikap yang tepat sebagai orangtua yang anaknya mengalami bullying, akan dibahas pada tulisan berikutnya.
Bagaimana menurutmu, adakah tambahan cara untuk mengetahui, apakah anak kita benar-benar mengalami bullying atau tidak?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Modal Dasar Pengasuhan
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak