Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
February 22, 2015 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Meskipun orangtua tahu manfaat dari atmosfir egaliter bagi perkembangan anaknya, namun tidak semua orangtua mampu membangun atmosfir egaliter dalam keluarga. Apa kendalanya?
Pasti sebagian besar orangtua, termasuk kita, tahu bahwa budaya atau atmosfir egaliter di rumah, memiliki banyak manfaat. Membayangkan atmosfir egaliter antara orangtua dan anak saja sudah sangat menyenangkan, apalagi jika kita tahu dampak positifnya bagi anak.
Namun agar tidak salah paham, sebelumnya perlu baca dulu “Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga”. Hal ini penting, karena banyak orangtua enggan membangun atmosfir egaliter karena dinilai memiliki dampak negatif bagi pribadi anak-anaknya. Padahal, egaliter dapat membentuk kepercayaan diri pada anak.
Kembali kepada kendala membangun atmosfir egaliter. Apa saja kendala yang sangat potensial menyulitkan kita membangun atmosfir egaliter di rumah?
1. Status alamiah orangtua dan anak
Posisi orangtua dan anak sangat alamiah menjadi kedala membangun atmosfir egaliter di rumah. Orangtua secara alamiah lebih tua daripada anak, lebih tinggi dan besar (baik secara fisik nyata maupun secara abstrak dan khiasan). Dan status orangtua dan anak itu sendiri sebagai posisi yang tak terbantahkan. Orangtua melahirkan, membesarkan dan merawat anak. Ini juga turut membentuk cara pandang orangtua terhadap anak. Karena kondisi ini, tidak mudah untuk menjadi egaliter antara orangtua dan anak.
2. Orangtua merasa lebih…
Kendala ini berhubungan dengan kendala nomor 1. Namun dalam kendala ini, ‘merasa lebih…’ lebih diartikan kepada konsekuensi dari kondisi alamiah, seperti yang disebutkan di poin 1. Dengan posisi orangtua yang lebih tua dan hidup lebih lama, maka mereka dapat merasa lebih tahu, lebih mengerti, lebih dewasa, lebih berpengalaman dan sebagainya. Ini juga turut berpotensi menjadi kendala dalam membangun atmosfir egaliter di rumah.
3. Gengsi sebagai orangtua
Kendala nomor 3 ini berhubungan dengan kendala nomor 1 dan nomor 2. Dengan posisi sebagai orangtua dan merasa memiliki pengetahuan dan lebih kaya pengalaman, mereka sering memiliki gengsi yang tinggi. Akibatnya, sering bersikukuh membela egonya, enggan bertanya meskipun sedang tidak tahu, lebih suka menasehati dan berceramah dan sebagainya. Perilaku dan perlakuan seperti ini adalah indikasi bahwa dalam keluarga tidak tumbuh atmosfir egaliter.
4. Khawatir anak akan ngelunjak
Hal semacam ini yang sering dikhawatirkan oleh banyak orangtua ketika disarankan untuk membangun atmosfir egaliter. Mereka khawatir anak-anaknya tidak menghormati mereka. Nah, kalau yang seperti ini berarti belum memahami makna egaliter secara benar. Silahkan baca di “Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga”.
5. Ketidakpedulian
Kendala yang ke-5 ini berlawanan dengan keempat kendala sebelumnya. Ketidakpedulian maksudnya adalah pola asuh yang mengabaikan, membiarkan, dan cenderung pasif. Ini yang biasanya disalahartikan sebagai egaliter oleh banyak orangtua, seperti yang dikhawatirkan di poin 4. Justru yang seperti ini bukan egaliter. Antara satu anggota keluarga dengan anggota yang lain tidak saling melengkapi, seperti indikator-indikator keluarga egaliter di “Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga”.
Itu tadi 5 kendala yang berpotensi menyulitkan kita dalam membangun atmosfir egaliter dalam keluarga. Mungkin saja, dari pengalaman Ayah/Bunda/Kakak ada penyebab-penyebab lainnya. Silahkan dibagi di sini ya…
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Modal Dasar Pengasuhan
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?