3 Modal Utama Anak Aktif


Anak itu unik, satu sama lain tidak sama, termasuk tentang keaktifannya. Ada anak yang aktif, namun ada juga yang lebih suka banyak mengamati dan berdiam diri. Ada tiga modal utama yang membuat anak aktif.

Anak aktif, atau bahkan mungkin terlampau aktif, kadang menjadi keluhan orangtua atau pengasuh anak. Kadang orangtua merasa kelelahan ketika menjaga atau bermain bersama dengan anak yang aktif. Karena itulah tak jarang orangtua atau pengasuh berusaha mengendalikan anak, meskipun kadang caranya tidak tepat.

Sebelumnya pernah dibahas tentang mengelola anak aktif. Namun kali ini akan dibahas modal yang membuat anak aktif. Dengan mengetahui modal utama yang membuat anak aktif, maka orangtua atau pengasuh juga akan dapat mengelola, atau minimal mengimbangi, dalam ketiga modal utama tersebut. Apa saja modal utama anak aktif?

1. Rasa ingin tahu

Rasa ingin tahu adalah penggerak utama bagi anak. Dengan rasa ingin tahu, anak akan mencari tahu. Pada dasarnya, setiap anak memiliki rasa ingin tahu yang tinggi. Namun  seperti yang sudah disinggung sebelumnya, orangtua atau pengasuh kadang tak dapat mengimbangi. Karena itu, banyak orangtua yang menyerah, menghalau atau bahkan memerintahkan anak untuk berhenti dari aktivitasnya.

2. Daya eksplorasi

Kelanjutan dari rasa ingin tahu biasanya adalah mencari tahu. Inilah yang membuat anak melakukan eksplorasi. Seperti halnya rasa ingin tahu, orangtua punya daya eksplorasi yang lebih terbatas, atau boleh juga dibilang lebih berarah. Perbedaan dalam daya eksplorasi ini juga bisa disebabkan karena daya serap anak lebih tinggi. Selengkapnya boleh baca tulisan tentang tabula rasa. Antara satu anak dengan anak yang lain juga berbeda daya eksplorasinya. Meskipun memiliki dorongan rasa ingin tahu yang sama, ada anak yang lebih suka mengamati dalam waktu yang lama, dan ada juga yang langsung bereaksi untuk mengalukan eksplorasi.

3. Energi

Energi adalah bahan bakar penggerak, sehingga rasa ingin tahu bisa dipuaskan dengan melakukan eksplorasi. Rasa ingin tahu yang tinggi dan daya eksplorasi yang kuat, tak akan berjalan tanpa adanya energi. Anak-anak juga memiliki energi yang besar. Seperti halnya reaksi kesetimbangan dalam kimia yang terus bergerak bolak-balik, rasa ingin tahu dan daya eksplorasi juga menstimulasi energi anak. Sebaliknya, energi juga dapat memuaskan rasa ingin tahu dan digunakan untuk melakukan eksplorasi. Antara anak dan orang dewasa juga punya energi yang berbeda. Anak menggunakan energi ke berbagai arah, sedangkan orang dewasa lebih terarah untuk kepentingan tertentu saja. Hal ini juga dapat membuat orangtua yang merasa tak mampu mengimbangi, akan menghambat gerak anak. Akibatnya, anak akan menggunakan energinya dalam jumlah kecil. Jika menjadi kebiasaan, maka anak akan tampak tidak berenergi. Ini yang kemudian membuat anak berbeda antara satu dan yang lainnya.

Ada tiga modal utama yang membedakan antara anak aktif dan yang kurang aktif (foto: ramaniyaonline.com)

Itulah 3 modal utama anak aktif. Modal tersebut juga menjadi pembeda antara orangtua dan anak, yang bisa menjadi pembicu konflik antar keduanya. Begitu juga antara anak satu dan yang lainnya, juga berbeda. Karena itulah ada anak yang tampak aktif, namun ada juga yang kurang aktif.

Menurutmu, apakah ada modal utama yang lainnya untuk anak aktif? Boleh di-share di sini.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *