Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
June 21, 2016 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Setiap anak memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing. Orangtua melakukan upaya terbaik untuk meningkatkan atau menghilangkan kelemahan anak. Itu baik. Namun tak jarang orangtua terjebak, malah melemahkan diri anak. Ketika berusaha menyingkirkan kelemahan anak, orangtua sering tidak sadar malah menguatkan kelemahan tersebut. Karena mengungkit kelemahan justru dapat menghilangkan kekuatan.
Karena tidak pandai matematika, seorang ibu berusaha memperbaiki kemampuan anaknya dalam hal tersebut. Kepada anaknya, ia memberikan les tambahan, memanggil guru privat, mengikutkan bimbingna belajar. Sampai suatu saat si anak menyadari bahwa segala upaya yang dilakukan ibunya didasari karena kelemahannya dalam matematika. Akbatnya, si anak semakin menguatkan antisipasinya terhadap pelejaran matematika atau segala sesuatu yang berbau matematika. Ia semakin sulit belajar matematika.
Ilustrasi di atas adalah contoh yang paling mudah untuk memberi gambaran bahwa mengungkit kelemahan dapat meruntuhkan kekuatan. Namun memperbaiki kekurangan bukan berarti jelek. Hal itu sah dan  baik. Namun kata yang aku pilih di sini adalah ‘mengungkit’. Kata ini lebih berkonotasi kepada melihat kekurangan hanya sebagai kelemahan yang harus dibasmi. Hal inilah yang membuat kekuatan anak menjadi semakin lemah. Bagaimana hal tersebut bisa terjadi? Mari kita lihat kornologi logis, bagaimana proses itu bisa terjadi.
Fokus kepada kelemahan bikin kita mengabaikan kekuatan. Ketika kita terlampau fokus kepada kelemaha anak, maka lama-kelamaan secara tidak disadari, kita dapat mengabaikan kekuatan yang dimiliki oleh anak. Anggap saja kita berusaha seratur persen untuk membasmi kelemahan. Beruasha seratus persen berarti juga memerikan perhatian seratus persen. Maka orangtua tidak punya sisa prosentasi perhatian untuk kekuatan anak.
Fokus kepada kelemahan membuat anak semakin menyadari kelemahannya. Menyadari kelemahan tetap bisa menjadi hal positif jika anak dapat menyikapinya secara bijak. Tapi tidak banyak anak yang bisa berpikir ala orang dewasa soal kebijaksanaan menyikapi kekurangan. Ketika ia sadar bahwa orangtuanya mengupayakan untuk ‘meyembuhkan’ kelemahan, maka anak akan tahu bahwa ada harga mahal atas kelemahan yang ia miliki. Ia semakin merasa membebani dan kelemahannya itulah yang menjadi sumber masalahnya.
Peryataan deklaratif atas kelemahan anak, kadang tak disadari. Orangtua banyak yang melakukan hal ini secara tidak disadari. Secara teoritis, mudah bagi kita untuk berpikir logis bahwa kata-kata negatif dapat melemahkan diri anak. Misalnya anak dikatakan, “Kamu bodoh bingit sih!”. Anak akan merasa dirinya bodoh. Contoh ini lebih mudah kita saksikan, karena kejadiannya lebih mudah disadari. Bagaimana jika suatu ketika seorang anak yang mencoba membantu orangtuanya mengangkat barang, tiba-tiba menjatuhkannya dan barang tersebut pecah berkeping-keping? Mungkin saja orangtuanya bilang, “Duh, kalau ndak kuat, ndak usah ikut bantu!”, “Wah, kalau dia mah jangan disuruh angkat-angkat!”, “Hem, sudah ku duga!”, dan semacamnya. Deklarasi seperti ini kadang tak disadari. Pada saat itu, meskipun anak terus membantu, kata-kata kita tetap masuk dalam benak atau hati anak. Hal ini lama-lama akan membuat anak semakin merasa lemah.
Demikian proses yang menunjukkan bahwa mengungkit kelemahan anak dapat menghilangkan kekuatan yang ia miliki. Apakah Ayah/Bunda/Kakak pernah melakukan atau mengalami diperlakukan seperti hal tersebut di atas? Boleh di-share di sini dong!
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Modal Dasar Pengasuhan
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Seni Pengawasan terhadap Anak