Functional invariant adalah konsep belajar dari Jean Piaget. Sebuah konsep yang menitiktekankan pada adaptasi pikiran dalam mengalami kenyataan. Seperti apa detil penjelasannya?
Pada tulisan kali ini, saya akan membahas tentang konsep belajar yang disebut functional invariant. Inti dari konsep ini adalah adaptasi pikiran ketika dihadapkan dengan realita. Ada dua konsep adaptasi dijelaskan dalam teori ini, yaitu asimilasi dan akomodasi. Kedua mekanisme adaptasi tersebut kemudian akan mencapai keseimbangan yang ditetapkan sebagai pengetahuan. Bagaimana proses detilnya?
Konsep Dasar dalam Functional Invariant
Sebelum membahas tentang proses, mari kita kenali dulu komponen dari functional invariant. Ada lima konsep utama, yaitu schemata, asimilasi, akomodasi, equilibrasi, dan interiorisasi. Mari kita bahas satu per satu.
Schemata
Schemata adalah konsep yang sentral pada functional invariant. Schemata adalah bagian dari struktur kognitif yang membuat kita bisa mengambil sikap terhadap informasi atau pengalaman. Schema primer pada anak biasanya terdiri dari menghisap, melihat, mendekati, dan menggenggam. Schema ini akan terus berkembang seiring dengan banyaknya pengalaman (belajar) yang dialami oleh anak. Schema ini tidak bersifat dangkal, karena bisa lebih luas pada keterampilan yang memiliki dasar yang sama. Misalnya saja menggenggam. Jika diartikan dalam skup yang sempit, menggenggam pada anak adalah ketika memegang sesuatu dalam telapak tangannya. Namun dalam belajar, schema ini juga mengandung kemampuan menjaga, memiliki, melindungi dan sebagainya.
Asimilsai
Asilimasi adalah mekanisme ketika kita dihadapkan pada sebuah objek (informasi) dan kemudian kita harus mengubah objek tersebut agar sesuai dengan schema kita. Mekanisme ini terjadi lebih dulu, karena kita akan berusaha memanipulasi objek untuk disesuaikan dengan pikiran kita. Namun jika objeknya benar-benar baru dan tidak ada modal untuk mengutak-atiknya dalam pikiran kita, maka kita akan melakukan akomodasi.
Akomodasi
Akomodasi adalah proses adaptasi dimana kita mengubah pikiran kita karena menemui pengalaman baru. Kita akan mengubah schema yang kita miliki dan kemudian mendapatkan pengetahuan baru.
Equilibrasi
Proses asimilasi dan akomodasi, keduanya terjadi dalam proses belajar. Tarik ulur antar keduanya adalah upaya kita untuk mengarah kepada keseimbangan (pengetahuan). Proses ini disebut dengan equilibrasi. Porsi antara asimilasi dan akomodasi tidak selalu sama. Tujuan akhirnya adalah menerima/mendapatkan sebuah pengetahuan.
Interiorisasi
Ketika kita sudah menerima dan mengakui pengetahuan yang kita miliki, maka terjadilah interiorisasi. Mekanisme ini terjadi ketika kita menyimpang pengetahuan dan sudah tidak tergantung lagi ada objek yang dijadikan rujuan pengetahun tersebut. Misalnya kita tahu bahwa es beku yang dipanaskan akan mencair. Maka tanpa harus ada es batu dan pemanasan di depan mata kita, kita sudah memiliki pengetahuan tersebut.
Keseluruhan proses tersebut, asimilasi, akomodasi, equilibaris, hingga interiorisasi disebut sebagai functional invariant. Ssemoga penejlasan yang singat ini berguna bagi teman-teman yang belajar tentang konsep belajar dari Jean Piaget.