Apartemen 12A-05, Cerita Horor atau Detektif? (Resensi Buku)


Apakah saya percaya pada hantu? Saya masih percaya pada “kita melihat karena percaya” tapi saya rasa “kita mendengar karena kita percaya” juga bisa dibenarkan adanya. Kutipan pembuka yang diambil dari Zack, tokoh utama dalam novel Apartemen 12A-05 ini, dipilih karena kita dihadapkan pada sisi menarik dari novel ini, tentang horor, cerita detektif atau pemecahan misteri dalam cerita horor?

Tiba giliran ngobrolin novel Apartemen 12A-05, setelah di tulisan sebelumnya membahas Novel Laiba dan Nasir karya Bang Bule Official. Pasti Kamu sudah menunggu-nunggu kan?! Tidak hanya novelnya yang memang layak untuk dinantikan, resensi inipun pasti dirindukan hehe. Sudah pasti rudicahyo.com akan menyuguhkan sudut pandang yang berbeda dalam mengaji tulisan, mengupas cerita, membedah pristiwa dan kehadiran penulis di dalamnya.

Sebelumnya, sekilas saya akan sajikan cerita singkatnya. Apartemen 12A-05 bercerita tentang sebuah apartemen yang misterus. Adalah seorang bernama Zack yang terpanggil (jika tidak dibilang terpilih) untuk menuntaskan misteri di apartemen tersebut. Ia mendapatkan suara-suara yang membuatnya penasaran untuk menyelidiki. Upaya inilah yang membuatnya seperi seseorang yang terpilih untuk mencari jawaban dan menolong arwah seorang anak yang mati secara tidak layak.

Usaha yang dilakukan oleh Zack membawanya pada persoalan yang rumit, hingga menyeretnya bertemu dengan Sang Jendral. Dia dihadapkan pada ujung tanduk kematiannya dalam mengungkap kasus tersebut. Sampai miseri sesungguhnya yang melibatkan jenderal tersebut bisa terungkap. Seperti apakah perjalanan Zack memecahkan kasus tersebut? Cus, baca saja langsung novelnya ya..

Cuplikan cerita di atas menunjukkan ada dua karakter peristiwa yang menonjol, hantu dan penyeledikian. Dari situlah saya berpikir bahwa Apartemen 12A-05 menyuguhkan cerita horor sekaligus detektif. Kalau saya ditanya, sisi yang mana yang menarik perhatian saya?

Pertanyaan tersebut akan saya dahului dengan mengupas poin penting sebagai kesan ketika saya masuk kedalam cerita yang ditulis oleh Bang Bule Official ini. Saya akan mengaji mulai dari karakteristik cerita yang mencerminkan karakter tokoh utamanya, metafisika kehadiran penulis, hingga tentang dualisme cerita horor dan detektif.

1. Self talk yang kuat

Sebenarnya Apartemen 12A-05 ini tidak punya range setting yang luas. Cerita ini terjadi dalam hitungan waktu yang pendek, serta menjangku beberapa setting lokasi saja. Namun dalam rentang setting yang sempit tersebut, cerita ini menyuguhkan banyak peristiwa dan terutama pengalaman personal Zack sejak mulai diberikan tanda berupa suara-sura di apartemennya, hingga tindakannya untuk mengungkap misteri yang menyeretnya.

Namun dengan novel setebal 241 halaman tersebut kita seperti menyaksikan Son Goku dengan Bezita atau Pikoro yang sudah berhadapan dan nyaris akan bertarung. Masih ingat ndak ketika kita menantikan film kartun Dragon Ball menyapa kita di setiap Minggu pagi? Kita menantikan film tersebut untuk menjawab rasa penasaran dari kisah di minggu sebelumnya ketika Son Goku berhadapan dengan Bezita. Kita berharap hari ini (anggap sekarang Minggu) Goku akan memukul Bezita dengan kamehamenya. Akan tetapi apa yang terjadi, mereka lebih banyak diam berhadapan dan masing-masing berpikir, berbicara dalam hati. Dan sialnya ini membuang waktu bermenit-menit hingga kita sadar bahwa 30 menit akan berlalu dan kita tidak akan pernah menyaksikan perkelahian mereka di hari itu.

Cerita seperti ini juga mengingatkan saya pada Paulo Coelho yang sangat kuat pada nuansa reflektifnya. Hanya saja, Bang Bule Official banyak menyajikan kekuatan penglihatan, pendengaran, dan perasaan akan pengalaman. Pertanyaan tentang kepercayaan Zack pada hantu adalah salah satu contoh self talk yang ada dalam novel ini. Di setiap pengalaman, Zack menceritakan yang dilihat, didengar, dan dirasakan, hingga hal tersebut memakan berlembar-lembar dari keseluruhan halaman novel. Zack baru banyak bergerak dan bertindak ketika dia menjelma menjadi detektif.

2. Mengalami dan menyaksikan

Apartemen 12A-05 selalu membawa kita dalam setiap detil peristiwa. Sebenarnya pengalaman pembaca hanya sebagai efek kekuatan penulis dalam melaporkan visualisasi yang dibuatnya. Pembaca bisa mengalami peristiwanaya karena Bang Bule Official sangat piawai menceritakan peristiwa seolah ia sedang melihat di depan matanya. Peristiwa tersebut adalah kreasi yang kuat antara menyulam pengalaman dengan imajinasi yang syarat akan sketsa dan warna. Hal inilah yang akhirnya membawa pembaca masuk kedalam cerita.

3. Antara horor dan cerita detektif

Bagi penggemar cerita horor, pembaca sangat dimanjakan dengan sebagian besar isi cerita yang menawarkan kontak langsung dengan hantu. Kontak tersebut bahkan sangat nyata dan boleh dibilang menegangkan. Namun yang menarik bagi saya adalah tindak lanjut dari Zack untuk mengungkap misteri di apartemen 12A-05, yang membawa novel ini kepada cerita detektif.

Kenapa saya tertarik kepada cerita detektifnya? Sebenarnya saya secara pribadi memang selalu terjebak terterik dari bagian cerita yang mengandung pengungkapan misteri. Kenapa saya pakai istilah ‘terjebak tertarik’? Karena saya sering tidak sengaja menemukan sisi teka-teki dari cerita yang saya baca, meskipun sebenarnya sebuah cerita tidak dibuat dengan tendensi pemecahan misteri atau saya memulai membaca dengan tidak menduga bakalan ada misteri di dalamnya. Kemenarikan itu muncul, gairah membaca semakin kuat ketika mulai muncul misteri yang harus dipecahkan. Itu saya secara pribadi. Bagi yang suka dengan sisi horor dari cerita ini, sudah pasti dimanjakan dengan berbagai peristiwa mengejutkan yang berhatu di dalamnya.

Sebenarnya intensitas gairah saya pada sisi pemecahan teka-teki juga dipicu oleh menurunnya gairah pada sisi horornya. Zack yang sangat rasional hingga kelewat berani menghadapi hantu secara langsung, membuat sisi menakutkan dari hantu tersebut sedikit menurun. Saya membacanya tidak lebih para dari sekadar membedakan antara dua dunia. Kita hidup di alam sini dan mereka di alam sana, kemdian salaing berinteraksi. That’s it.

Sangat berbeda jika dibandingkan dengan rasa penasaran saya saat Zack mengutak-atik foto-foto Sumato, Dewi, dan Jendral, ketika Zack ditahan oleh Jenderal dan bagiamana nasibnya selanjutnya, hingga tukang kebun yang terlibat dalam menghilangnya Sumanto. Bahkan saya sempat menebak bahwa Dedi, si tukang kebun, adalah Sumanto besar. Ini saya kaitkan dengan obrolan Zack dan tukang pisang goreng yang menyinggung tentang reinkarnasi. Dugaan ini kemudian bergeser kepada empati Dedi yang mungkin juga mengalami Angelman Syndrome. Bagian inilah yang lebih menarik perhatian saya.

Novel Laiba dan Nasir & Aparteman 12A-05 karya Bang Bule Official (foto: rudicahyo)
Novel Laiba dan Nasir serta Aparteman 12A-05 karya Bang Bule Official (foto: rudicahyo)

Demikian resensi novel Apartemen 12A-05, sekaligus menjawab pertanyaan saya di awal, apakah ini novel horor atau cerita detektif. Termasuk juga menjawab pertanyaan, bagian mana yang membuat saya lebih tertarik.

Secara keseluruhan, lagi-lagi saya kagum dan berterimakasih kepada Bang Bule Official yang telah menyuguhkan cerita menarik ini. Saya sangat suka dengan novel ini, meskipun saya lebih berapi-api saat membaca Laiba dan Nasir.


Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *