Warning: Constant DB_NAME already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 23

Warning: Constant DB_USER already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 26

Warning: Constant DB_PASSWORD already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 29

Warning: Constant DB_HOST already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 32

Warning: Constant DB_CHARSET already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 35

Warning: Constant DB_COLLATE already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 38

Warning: Constant AUTH_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 51

Warning: Constant SECURE_AUTH_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 52

Warning: Constant LOGGED_IN_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 53

Warning: Constant NONCE_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 54

Warning: Constant AUTH_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 55

Warning: Constant SECURE_AUTH_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 56

Warning: Constant LOGGED_IN_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 57

Warning: Constant NONCE_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 58

Warning: Constant WP_DEBUG already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 88

Psychology | Learning | Parenting | Writing | Education

 

Tak Ada yang Sulit Jika Ada Kemauan Belajar

Juli 27, 2013 . by . in Inspirasi (Insert) . 0 Comments

Jika kita membayangkan kesulitan, apalagi di awal, maka perubahan akan sulit terjadi. Kenapa? Karena pada saat itu, kemauan belajar digembosi. Tak ada kata sulit jika ada kemauan belajar.

Pernah tidak, saat SD kita membayangkan, betapa sulitnya SMP kelak? Begitu juga ketika kita di bangku SMP, kadang kita berpikir bahwa SMA itu sulit. Sekarang kita sudah kuliah atau bahkan sudah bekerja. Apa yang terjadi? Semua sudah kita lalui, bahkan dengan lancar, bahkan lagi, beberapa diantaranya diselingi dengan prestasi.

Namun, apakah kelancaran dan prestasi di sana-sini akan mengubah cara pandang kita terhadap realita yang akan kita hadapi? Tidak, kita akan sangat mungkin tetap dihantui oleh perasaan waswas, takut dan cemas. Masa depan begitu kabur, hingga kata ‘sulit’ lah yang jadi pilihan sebagai inti dari kesimpulan yang kita pikirkan.

Apa sebabnya? Kita fokus kepada kesulitan, bukan kemauan belajar. Biasanya, orang akan menyarankan mengalihkan fokus, yaitu dari berpikir tentang kesulitan menuju hasil yang dibayangkan. Ini memang ok, tetapi pandangan kita dialihkan ke masa depan yang sama absurdnya dengan ketakutan kita. Tapi tetap bisa memotivasi kok, tenang saja.

Namun, mengalihkan dari kesulitan menuju kemauan belajar lain lagi. Kita tak perlu menuju kepada masa depan yang mungkin samar-samar. Kita hanya perlu fokus kepada jalan yang kita lalui, bagaimana berstrategi dan menyiasati. Inilah yang disebut belajar. Apa starter dari belajar? Ya kemauan untuk belajar.

Beralih kepada kemauan belajar berarti memijakkan kaki pada masa kini dan di sini. Apa artinya? Kemauan belajar adalah tanda langkah konkrit sedang dimulai. Kemauan belajar adalah signal untuk dimulainya menapaki langkah pertama dari jalan cita-cita. Tak dipusingkan dengan capaian, tapi berniat menjalani apa yang sudah menjadi panggilannya (destiny). Apa itu? Ya jalan menuju mimpi-mimpi. Lho, kan masih ada mimpi di situ, berarti masih fokus ke masa depan dong.

Tanpa harus fokus kepada mimpipun, hidup terus melaju ke depan, pasti akan menuju kepada masa yang akan datang. Artinya, biarkan cita-cita berada pada tempatnya. Kita hanya perlu mulai melangkah dengan lenggangan pertama. Apa itu? Iya, kemauan belajar.

Jika ingin punya uang, maka lakukan bekerja. Jika tak punya pekerjaan, maka lakukan pencarian atau menciptakan pekerjaan. Jika tak bisa melamar atau menciptakan pekerjaan, maka belajarlah untuk bisa melakukannya. Meskipun kata ‘belajar’ baru muncul di kalimat ketiga, namun semenjak kalimat pertama, kita sudah melakukan belajar. ‘lakukan bekerja’ tak mungkin terjadi tanpa belajar. Begitu juga dengan ‘pencarian/penciptaan pekerjaan’. Dengan belajar itulah, kita mulai melangkah.

Bagaimana menurutmu? Apakah Kamu sudah mulai melangkah ke masa depan dengan diawali kemauan belajar?

Tag: ,

Artikel tentang Inspirasi (Insert) Lainnya:

by

Creative Learning Designer | Parenting Consultant | Writing Coach

/home/rudicahy/public_html/wp-content/themes/badung/single.php on line 53
" target="_blank">
Warning: Attempt to read property "ID" on string in /home/rudicahy/public_html/wp-content/themes/badung/single.php on line 53

 

Post a Comment


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/rudicahy/public_html/wp-content/themes/badung/comments.php on line 94

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *

*
*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>