Tak Ada yang Sulit Jika Ada Kemauan Belajar
July 27, 2013 . by rudicahyo . in Inspirasi (Insert) . 0 Comments
Jika kita membayangkan kesulitan, apalagi di awal, maka perubahan akan sulit terjadi. Kenapa? Karena pada saat itu, kemauan belajar digembosi. Tak ada kata sulit jika ada kemauan belajar.
Pernah tidak, saat SD kita membayangkan, betapa sulitnya SMP kelak? Begitu juga ketika kita di bangku SMP, kadang kita berpikir bahwa SMA itu sulit. Sekarang kita sudah kuliah atau bahkan sudah bekerja. Apa yang terjadi? Semua sudah kita lalui, bahkan dengan lancar, bahkan lagi, beberapa diantaranya diselingi dengan prestasi.
Namun, apakah kelancaran dan prestasi di sana-sini akan mengubah cara pandang kita terhadap realita yang akan kita hadapi? Tidak, kita akan sangat mungkin tetap dihantui oleh perasaan waswas, takut dan cemas. Masa depan begitu kabur, hingga kata ‘sulit’ lah yang jadi pilihan sebagai inti dari kesimpulan yang kita pikirkan.
Apa sebabnya? Kita fokus kepada kesulitan, bukan kemauan belajar. Biasanya, orang akan menyarankan mengalihkan fokus, yaitu dari berpikir tentang kesulitan menuju hasil yang dibayangkan. Ini memang ok, tetapi pandangan kita dialihkan ke masa depan yang sama absurdnya dengan ketakutan kita. Tapi tetap bisa memotivasi kok, tenang saja.
Namun, mengalihkan dari kesulitan menuju kemauan belajar lain lagi. Kita tak perlu menuju kepada masa depan yang mungkin samar-samar. Kita hanya perlu fokus kepada jalan yang kita lalui, bagaimana berstrategi dan menyiasati. Inilah yang disebut belajar. Apa starter dari belajar? Ya kemauan untuk belajar.
Beralih kepada kemauan belajar berarti memijakkan kaki pada masa kini dan di sini. Apa artinya? Kemauan belajar adalah tanda langkah konkrit sedang dimulai. Kemauan belajar adalah signal untuk dimulainya menapaki langkah pertama dari jalan cita-cita. Tak dipusingkan dengan capaian, tapi berniat menjalani apa yang sudah menjadi panggilannya (destiny). Apa itu? Ya jalan menuju mimpi-mimpi. Lho, kan masih ada mimpi di situ, berarti masih fokus ke masa depan dong.
Tanpa harus fokus kepada mimpipun, hidup terus melaju ke depan, pasti akan menuju kepada masa yang akan datang. Artinya, biarkan cita-cita berada pada tempatnya. Kita hanya perlu mulai melangkah dengan lenggangan pertama. Apa itu? Iya, kemauan belajar.
Jika ingin punya uang, maka lakukan bekerja. Jika tak punya pekerjaan, maka lakukan pencarian atau menciptakan pekerjaan. Jika tak bisa melamar atau menciptakan pekerjaan, maka belajarlah untuk bisa melakukannya. Meskipun kata ‘belajar’ baru muncul di kalimat ketiga, namun semenjak kalimat pertama, kita sudah melakukan belajar. ‘lakukan bekerja’ tak mungkin terjadi tanpa belajar. Begitu juga dengan ‘pencarian/penciptaan pekerjaan’. Dengan belajar itulah, kita mulai melangkah.
Bagaimana menurutmu? Apakah Kamu sudah mulai melangkah ke masa depan dengan diawali kemauan belajar?
Artikel tentang Inspirasi (Insert) Lainnya:
- Reaksi Spontan Atas Ketidaknyamanan Dapat Membentuk Pribadi Kita
- Bergerak dari Zona Masalah ke Zona Solusi
- Penularan Kebaikan dan Keburukan untuk Diri Sendiri
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Bagaimana Menjadi Produktif? Begini Prinsipnya
- Hidayah Tak Datang dengan Mudah
- Perbuatan Baik Dapat Kembali Memurnikan Hati
- Kinerja Optimal dengan Menyiasati Aspek Kecepatan dan Ketelitian Kerja
- Niat Baik Meningkatkan Nilai Perkataan dan Perbuatan
- 3K, Bahan Bakar untuk Lokomotif Kehidupan Kita
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Selalu Ada Jalan untuk Segala Keruwetan Hidup Asalkan Lakukan Hal Ini
- Ketika Tidak Dipercaya, Bagaimana Cara Menciptakan Perubahan?
- Menghancurkan Tembok Penghalang dengan Tune In pada Aktivitas Pertama
- Persepsi Tanpa Komunikasi Bisa Menjadi Prasangka
- 3 Hal yang Menguatkan Nafsu dan Menumpulkan Akal
- Perbedaan antara Kebenaran dan Pembenaran
- Sholat Tarawih, Perjuangan Membentuk Karakter
- Menyikapi Hidup seperti Anak-anak
- Jadilah Optimis seperti Anak-Anak
- Hijrah Membutuhkan Konsistensi
- Menciptakan Atmosfir yang Berenergi
- Ingin Memiliki Daya Saing? Jadilah Diri yang Original
- Dalam Penciptaan, Imajinasi Bukan Basa-Basi
- Now and Here, Cita-Cita Tak Sampai
- Bagaimana #senja Bisa Menjadi Sumber Kebahagiaan?
- Manusia Dikendalikan Sistem Ciptaannya?
- Keluhan Dapat Menurunkan Kekebalan
- Mempertanyakan Kekuasaan Tuhan
- Pergantian Tahun bukan Pergantian Tuhan
- Cara Mengatasi Godaan Ikhlas
- 6 Pelajaran Kompleksitas Emosi dari Film Inside Out
- Belajar dari Moana, Berani Melampaui Ketidakpastian
- Corona, Perpecahan Keyakinan yang Melelahkan dan Melemahkan
- Krisis Jati Diri, Pangkal dari Semua Krisis
- Cerita: Harta Karun Mr. Crack
- Menyiasati Ruang dan Waktu untuk Produktivitas
- Menyatunya Hablum Minallah dan Hablum Minannas
- CARA MUDAH Manajemen Waktu dalam Menghadapi Deadline
- Dumbo Disney, Ketidaksempurnaan yang Luar Biasa
- Cerita: Kaus Kaki Bolong
- Pemilu Usai, Saatnya Berbuat untuk Negeri Ini
- Melalui Cobaan, Kita Lebih Mudah Mengenali Diri Sendiri
- Fokus Kekuatan Diri Dibentuk oleh Niat
- Proses Pembentukan Pribadi Pengeluh
- Cara Mengatasi Tekanan Fight Flight atau Flow Mana yang Efektif?
- Mengubah Keburukan Menjadi Kebaikan adalah Menciptakan Resonansi
- Menjadi Bahagia dengan Membunuh Waktu. Bagaimana Caranya?
- Menjadi yang BAIK, Tanpa Syarat
- Inspirasi dan Menjadi Diri Sendiri
- Agar Nikmat Melimpah, Kita Membutuhkan Rasa Syukur yang Sesungguhnya
- Membongkar Kompleksitas Ikhlas dari Kehidupan Sehari-hari
- Dua Golongan Orang yang Mampu Menaklukkan Kehidupan
- Bahaya Tagar Indonesia Terserah
- Berkubang dengan Masalah atau Membudayakan Solusi?
- Neng Neng Nong Nang Neng Nong dari Mata Apresiatif Seorang Akhmad Dhani
- Sayangnya, Kehidupan Nyata Itu....
- Riya' Meter, Sebuah Alat Penakar untuk Menyelamatkan Diri dari Pamer
- Fokus kepada Kebahagiaan, Kunci Keberhasilan
- Cerita: Menolong Nubi