Warning: Constant DB_NAME already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 23

Warning: Constant DB_USER already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 26

Warning: Constant DB_PASSWORD already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 29

Warning: Constant DB_HOST already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 32

Warning: Constant DB_CHARSET already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 35

Warning: Constant DB_COLLATE already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 38

Warning: Constant AUTH_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 51

Warning: Constant SECURE_AUTH_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 52

Warning: Constant LOGGED_IN_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 53

Warning: Constant NONCE_KEY already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 54

Warning: Constant AUTH_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 55

Warning: Constant SECURE_AUTH_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 56

Warning: Constant LOGGED_IN_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 57

Warning: Constant NONCE_SALT already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 58

Warning: Constant WP_DEBUG already defined in /home/rudicahy/public_html/wp-config-sample.php on line 88

Psychology | Learning | Parenting | Writing | Education

 

Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri

Januari 20, 2013 . by . in Parenting . 0 Comments

Tiap anak punya potensi. Namun, potensi ini tak akan jadi perilaku efektif jika tak disadari. Apa pentingnya menyadari potensi diri?

Apakah Ayah/Bunda melihat anaknya punya potensi tertentu? Kita bisa melihatnya, karena kalau dilihat dari posisi kita, itu lebih mudah terlihat. Bagaimana dengan anak kita?

Banyak anak yang sebenarnya punya potensi, memiliki bakat tertentu. Hanya saja, ketika beranjak menjadi anak yang lebih besar, orang malah memberinya label bermacam-macam, misalnya di sekolah dikatakan sebagia anak nakal, di rumah dijuluki si pembuat onar dan berbagai predikat sejenis. Begitu juga dengan label yang lebih ringan, misalnya anak pemalu.

Apakah Ayah, Bunda, Kakak punya anak atau adik yang pemalu, sehingga potensinya sulit terlihat atau si anak tidak bisa melihat potensinya?

Perasaan malu bisa jadi merupakan salah satu representasi atau wujud rasa tidak percaya diri. Rasa minder atau tidak percaya diri bisa diawali karena belum menyadari potensi.

Tulisan ini sebenarnya berawal dari kekaguman kepada Fatin Sihdqia, seorang gadis SMA yang ikutan audisi X-Factor. Tampilannya yang malu-malu saat ditanya oleh juri membuat yang menyaksikan pertama kali tak akan menyangka jika suaranya begitu matang, serak-serak cetar membahana gitu. Langsung saksikan saja video berikut ini:

[youtube=http://www.youtube.com/watch?v=Tmwzdgf_TnU]

Coba bayangkan jika Fatin atau anak kita tak menemukan moment-moment atau media yang menjembatani berpijarnya potensi yang dimiliki, pasti bisa jadi bakat terpendam sepanjang hayat. Memang, media ini tidak hanya kompetisi semacam X-Factor, Indonesian Idol tau sejenisnya. Justru orangtua adalah tumpuannya.

Apa pentingnya anak menemukan dan menyadari potensi dirinya? Berikut ini adalah efek yang terjadi:

1. Anak jadi lebih percaya diri

Jika kekuatan telah dikenali, anak akan lebih percaya diri, karena sudah punya pegangan apa yang akan dikatakan tentang dirinya, apa yang mungkin dilakukan ketika bekerja, apa peran yang diambil ketika bekerjasama.

2. Anak mampu mengambil peran

Jika potensi dikenali, maka anak akan bisa menempatkan diri pada posisi yang sesuai. Anak bisa mengambil peran sesuai dengan keunggulan yang dimiliknya, baik di rumah, sekolah, atau ketika nanti sudah bekerja.

3. Punya nilai jual di dunia luar

Ketika dihadapkan pada persaingan, anak akan mampu menunjukkan kelebihan dirinya. Anak dapat menonjolkan apa yang dimilikinya dan tidak dimiliki oleh orang lain.

4. Tidak menggantungkan diri kepada orang lain

Jika tahu potensinya, maka akan tahu pula bagaimana melakukan tugas-tugas atau tanggung jawabnya. Anak tahu, apa atau bagaimana cara yang paling efektif untuk menyelesaikan persoalannya.

5. Self branding

Jika potensi diri telah dikenali dan disadari, anak akan punya merek atau brand. Anak lebih mudah mengenalkan dirinya ketika bertemu dengan teman baru atau calon atasannya.

Begitulah efek positif ketika anak menyadari potensi dirinya.

Lalu, apa yang bisa kita lakukan untuk membuat anak mengenali dan menyadari potensi dirinya?

Tag: ,

Artikel tentang Parenting Lainnya:

by

Creative Learning Designer | Parenting Consultant | Writing Coach

/home/rudicahy/public_html/wp-content/themes/badung/single.php on line 53
" target="_blank">
Warning: Attempt to read property "ID" on string in /home/rudicahy/public_html/wp-content/themes/badung/single.php on line 53

 

Post a Comment


Warning: Undefined variable $user_ID in /home/rudicahy/public_html/wp-content/themes/badung/comments.php on line 94

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *

*
*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>