Apakah pendidikan kita sudah kontekstual? Ketika yang diajarkan guru terlalu bersifat tekstual, sedangkan murid memiliki kebutuhan yang kontekstual, maka kita belum memiliki pendidikan kontekstual.
Pernah dengar istilah ‘menara gading’? Dalam Kamus Bahasa Indonesia, menara gading dapat diartikan 1) tempat atau kedudukan yang serba mulia, enak dan menyenangkan, 2) tempat untuk menyendiri, misal tempat studi, yang memberi kesempatan untuk bersikap masa bodoh terhadap hal-hal yang terjadi di sekitarnya (deskripsi.com). Nah, sekarang berikan pengertian jika kata ‘menara gading’ digabungkan dengan kata ‘pendidikan’, sehingga menjadi ‘pendidikan menara gading’. Menurutmu, apa artinya?
Sebelum dilanjutkan, mari kita saksikan video berikut ini,
Seperti yang kita saksikan di film tersebut, guru sudah terlalu sibuk dengan mempersiapkan bahan ajar yang berupa teks (baca: teori). Sementara itu, murid memiliki kehidupan lengkap dengan berbagai kebutuhan di dalamnya. Pertanyaannya, apakah yang diajarkan oleh guru sudah sesuai dengan kehidupan dan kebutuhan murid? Aku yakin, setiap orang bisa berefleksi, baik dari pengalamannya maupun menyaksikan kenyataan proses pendidikan di sekitarnya.
Menurutmu, apakah apa yang akan terjadi jika pendidikan hanya bersifat tekstual?