Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
March 14, 2014 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Anak peka dalam mengamati lingkungan. Anak adalah observer (pengamat) yang baik. Apapun yang kita tampakkan akan menular kepada anak, termasuk kebiasaan kita yang merupakan cerminan dari sifat. Bagaimana terjadinya penularan sifat orangtua kepada anak?
Coba ingat kembali waktu-waktu ketika bersama buah hati. Apa perlakuan yang sering kita berikan kepada mereka? Sikap apa yang kita tampakkan kepada anak? Ekspresi apa yang sering kita pertontonkan? Sederhananya, ketika kita marah-marah, maka anak akan belajar mengekspresikan sesuatunya dengan kemarahan. Begitu juga ketika kita mellow, murung, dan sebagainya.
Anak memang mendapatkan warisan genetik dari orangtuanya. Itu pasti. Tapi untuk menjelaskan sifat dan kebiasaan yang dimunculkan oleh anak, tidak sesederhana itu. Misalnya saja cara anak jalan. Kadang sepertinya terbentuk begitu saja. Namun ketika kita coba cermati, ternyata yang dilakukan oleh anak adalah cara jalan kita. Cara jalan tidak diwariskan secara genetik, tetapi anak belajar dengan mengamatinya. Begitu juga untuk hal lain yang lebih kompleks.
Anak dilahirkan dan mendapatkan warisan genetik dari orangtuanya. Selain itu, anak juga dipengaruhi oleh kesadaran kolektif (meminjam konsep dari Jung). Kalau orang-orang idealis (nama paham/aliran) bilang, ada struktur ide di setiap diri orang. Contohnya saja, anak-anak pasti tahu bahwa dirinya berbeda dengan hewan, anak memegang benda dengan tangan, bahkan anak tahu bahwa binatang tidak bicara seperti mereka meskipun anak mungkin mengajaknya bicara.
Selain genetik dan ketidaksadaran kolektif, hal yang kadang tak disadari sebagai sumber belajar anak, adalah mengamati atau observasi. Kita adalah figur yang paling dekat dengan anak. Kitalah sumber mereka belajar. Kadang ada orangtua yang tidak menyadari, dan mengatakan, “Kenapa anakku pemarah ya?”. Padahal cara dia ngomong kepada anak, selalu dengan nada yang keras, memerintah dan memebentak. Ini seperti seorang ibu yang pernah konsultasi kepadaku, tiap pagi selalu bersitegang dengan anaknya. Dia selalu punya waktu terbatas untuk pergi ke kantor pagi-pagi sekali, sedangkan anaknya sulit diajak bertindak dengan cepat.
Nah, sekarang coba kita ingat-ingat lagi, apakah kita cenderung pemarah, pemurung, sedih, atau gembira, ketika bersama anak? Hati-hati, ekspresi dan gestur kita yang konsisten ketika bersama anak, akan membentuk cara berpikir, merasa, bersikap dan bertindak pada diri anak.
Apakah Ayah/Bunda sudah mempertimbangkan penularan sifat orangtua kepada anak?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?