Mengasuh anak adalah seni. Karena setiap orang adalah seniman, maka demikian juga orangtua. Karena itu orangtua pasti bisa melakukannya. Caranya, orangtua harus bisa membaca pola perilaku anak untuk membuahkan hasil terbaik. Namun sebelum itu, harus tahu syarat untuk dapat membaca pola perilaku anak dalam pengasuhan.
Sebelum memulai berbicara tentang membaca pola perilaku anak untuk meciptakan pengasuhan terbaik, aku akan berbagi ingatan tentang konsep ilmu dan tentang tulisan sebelumnya. Berbicara tentang ilmu, maka kakek-nenek moyang ilmu adalah filsafat. Dan cucu dari ilmu adalah seni. Seni adalah bentuk aplikasi dari ilmu. Karena itu, ada istilah seni berhitung, seni mengajar, seni mengasuh anak dan sebagainya. Sedangkan di bagian tengah, kita menemukan teori dan metode. Dengan demikian, dalam hal pengasuhan, ada filosofi dalam mengasuh yang menjelma menjadi prinsip, ada teori dan metode mengasuh, sampai ada seni mengasuh. Karena setiap orang adalah ‘seniman’, maka orangtua juga bisa menjadi seniman dalam pengasuhan.
Ingatan lainnya yang ingin aku bagi adalah tentang tulisan sebelumnya yang aku bagi dari pengalamanku mengasuh Bianca (3 bulan), adiknya Bintang. Silahkan baca dulu tulisan sebelumnya, “Mengasuh Anak itu Membaca Pola“. Berdasar tulisan tersebut, setiap orangtua punya kesempatan yang sama untuk menjadi pendidik yang luar biasa (hem, Daily Parenting banget ya.. hehe). Namun sebelum itu, perlu memiliki atau memenuhi syarat agar dapat membaca pola perilaku anak dengan baik. Syaratnya adalah:
1. Antusias dalam niat
Sebelum memulai membaca pola perilaku anak dalam pengasuhan, lebih dulu hati kudu diluruskan untuk mencurahkan energi positif. Yang dimaksud energi positif adalah rasa bahagia dalam pengasuhan. Niatkan pada sesuatu yang positif, misalnya mencapai hasil terbaik, ibadah, menciptakan metode efektif dan sebagainya. Antusiasme dalam niat akan menjaga energi kita untuk tetap pada kondisi terbaik dan ajeg dalam kondisi terbaik.
2. Peduli pada kejadian dan perubahan
Bahan dasar dari pola adalah elemen. Hubunga antar elemen membentuk struktur. Pergerakan struktur memunculkan dinamika. Untuk bisa mengamati setiap detil kejadian beserta perubahannya, maka kita perlu peduli terhadap kejadian pada anak, sekecil apapun.
3. Kometmen untuk konsisten
Seperti yang sudah disinggung di poin antusiasme, setiap kita atau orangtua harus memiliki komitmen untuk tetap konsisten. Mengacu kepada poin 1 dan poin 2, yang perlu dikonsistenkan adalah niat dan kepedulian.
4. Proyeksi positif kepada hasil
Poin ini juga berhubungan dengan antusiasme. Menjaga niat kepada proyeksi masa depan yang positif juga penting dalam membaca pola perilaku anak. Agar kita tetap peduli pada detil dan selalu konsisten mengamati dan mencatat, maka kita perlu memiliki visi atau proyeksi atas hasil. Kita harus dapat membayangkan dan menguatkan hasil yang akan diperoleh ke depan ketika kita mengenali pola perilaku anak.
5. Totalitas tanpa batas
Pada akhirnya, seluruh poin yang menjadi syarat untuk membaca pola perilaku anak adalah totalitas kita dalam melakukannya.
Demikian syarat dasar agar kita dapat membaca pola perilaku anak untuk memberikan pengasuhan yang terbaik. Selanjutnya baru aku akan berikan cara untuk melakukannya. Sampai jumpa di tulisan berikutnya.