Belajar dari Moana, Berani Melampaui Ketidakpastian
December 10, 2016 . by rudicahyo . in Inspirasi (Insert) . 0 Comments
Hidup berada pada posisi kepastian dan ketidakpastian. Ketika masuk ke area kepastian, maka orang enggan beralih ke area ketidakpastian. Itu lumrah. Ini biasanya disebut dengan zona nyaman. Meskipun kehidupan menjadi serba sulit, serba gagal, namun banyak orang tidak berani melampaui ketidakpastian, meskipun hal itu menuju kepada kemudahan, kepada keberhasilan.
Sudah nonton film Moana? Bagaimana menurutmu? Moana adalah film animasi yang bergenre petualangan dengan diselipi komedi. Film ini bercerita tentang seorang anak gadis Kepala Tui bernama Moana. Ia suka bermain di pantai, berinteraksi dengan luat beserta binatang yang berada di pesisir. Dengan ombaknya, laut membawa jantung Te Fiti menuju Moana. Hingga laut memilihnya sebagai orang yang akan mengarungi laut, mencari Maui dan mengembalikan jantung Te Fiti. Siapa itu Maui dan Te Fiti?
Te Fiti adalah dewi pencipta dan penjaga kehidupan yang menjelma menjadi sebuah pulau yang subur. Sedangkan Maui adalah manusia setengah dewa yang memiliki senjata berupa pancing yang besar, seperti ganju. Maui berpihak kepada manusia dan menginginkan manusia bisa menciptakan kehidupannya sendiri. Karena itu, ia mencuri jantung Te Fiti dan bermaksud memberikan kepada manusia. Sayangnya, dia harus menghadapi Te Ka, seorang raksasa lava. Pada saat menghadapi Te Ka, pancing Maui dan jantung Te Fiti jatuh ke dasar laut.
Kakek nenek moyang Motunui adalah seorang petualang samudra. Namun karena ada badai yang menerjang dan kepala Tui kehilangna sahabatnya di laut, maka selama bertahun-tahun kegiatan bertualang punah. Peristiwa itu membuat warga jera.
Suatu ketika, hasil kebun Motunui mengalami kerusakan, buah kelapa tak bisa dikonsumsi, dan laut tak menghasilkan ikan. Moana merasa terpanggil untuk menyeberang lautan karena menrut dia, di sanalah jawbannya. Ia meyakini bahwa para ikan berada di luar karang. Panggilan hati Moana begitu kuat, melebihi keinginan untuk alasan memperoleh ikan. Cerita dari Tala, sang nenek, telah menjiwa dalam dirinya, bawah di seberang lautan sana ada sosok bernama Maui yang telah mengambil jantung Te Fiti. Laut telah memilihnya dan ia merasa terpanggil oleh takdirnya.
Sayangnya, pelayaran pertama tak berhasil dengan mulus. Perahu Moana hancur dan kakinya memar karena terjepit karang. Ia menyerah.

Berani menembus ketidakpastian demi keberhasilan
Namun Tala membawanya ke balik karang di tepi pantai. Ia menceritakan bahwa nenek moyang mereka adalah petualang. Moana menjumpai banyak perahu yang dikubur di bawah karang. Hal ini menguatkan keyakinannya kembali untuk berlayar.
Pelayaran berikutnya berhasil mempertemukannya dengan Maui di sebuah pulau. Dengan negosiasi yang alot, akhirnya mereka berdua bermaksud mengembalikan jantung Te Fiti. Sebelumnya, tentu mereka mencari pancing atau senjata Maui. Karena dengan senjata tersebut, Maui bisa menjadi kuat, bisa mengubah wujudnya menjadi apapun.
Dengan susah payah, mereka menghadapi Te Ka. Keganasan Te Ka sempat membuat Moana menyerah dan Maui meninggalkan Moana. Namun arwah Tala yang menjelma menjadi ikan pari kembali meyakinkannya. Moana mengambil jantung Te Fiti yang ia tenggelamkan ke laut. Moana tidak berjuang sendiri. Saat ia bertekad melawan Te Ka sendiri, Maui kembali kepadanya. Namun pada akhirnya, Moanalah yang harus berhadapan langsung dengan Te Ka.
Ternyata batu untuk meletakkan jantung Te Fiti sudah hilang. Pusaran batu tersebut terlihat di dada Te Ka, sang raksasa lava. Ya, Moana menyadari, jantung itu harus diletakkan di dada Te Ka. Ia berjalan dengan berani menghadapi Te Ka. Moana berhasil melunakkan Te Ka, sampai bisa memegang kepalanya. Moana meletakkan jantung Te Fiti di dada Te Ka. Apa yang terjadi? Ternyata Te Ka tersebut adalah penjelmaan dari Te Fiti, karena telah diambil jantungnya. Ketika Te Ka kembali menjadi Te Fiti, pulau kembali subur dan ikan kembali berdatangan.
* * *
Film produksi Walt Disney Animation Sudios ini bercerta tentang kepahlawanan, seorang yang berani menentang kebiasaan, melampaui zona nyaman dan menuju ketidakpastian. Dari film ini, kita bisa belajar beberapa hal.
- Keberanian
Sudah pasti film ini mengajarkan keberanian. Tokoh Moana berani keluar dari zona nyaman, sesuatu yang menjadi kebiasaan dan diyakini kebenarannya. Ia berani melampaui mitos yang dicipkatakan di Motunui.
2. Pantang menyerah
Dua kali Moana menyerah dan selalu ia bangkit kembali dari ketidakyakinan. Kembalinya semangat pada dirinya karena keyakinan yang tumbuh dan diperkuat. Ketika kita meyakini kebenaran, maka kita harus berpegang padanya secar kuat. Kita harus menuju kepadanya.
3. Zona nyaman membuat enggan untuk berubah
Kenyamanan hidup di pulau, membuat orang-orang Motunui enggan keluar darinya. Bahkan ketika pulau menunjukkan kondisi yang buruk, mereka tidak mau meninggalkannya. Dalam kehidupan kita, tak jarang sebuah kondisi yang sudah nyaman, enggan untuk kita tinggalkan.
4. Setiap orang memiliki panggilan untuk berhasil
Panggilan untuk menjadi diri sendiri sebenarnya adalah panggilan untuk berhasil. Setiap orang punya keberhasilannya masing-masing. Ketika kita peka merasakan getaran hati, maka sebenarnya kita bisa mengikutinya untuk menuju kondisi diri yang terbaik. Tuhan telah mengatur itu, sehingga kita tidak perlu terlampau khawatir. Sayangnya, banyak orang tidak berani memenuhi panggilannya. Hal ini membuat banyak orang mengalami stress maupun kehampaan. Ketika kita tahu bahwa kita memiliki tujuan dan kehidupan yang lebih baik, namun tidak jarang kita enggan melangkah atau melakukan sesuatu yang selaras dengan jalan ke arah tujuan. Kita tidak yakin terhadap keyakinan kita sendiri, sehingga jalan tersebut menjadi redup, tampak suram dan berasa berliku.
5. Ketakutan akan zona ketidakpastian
Disney dengan sempurna menggambarkan ketidakpastian dengan samudra luas. Ketika setiap orang memiliki panggilan diri untuk berhasil, kita selalu dihadapkan pada kondisi baru yang serba tidak pasti. Laut yang luas dan dalam adalah simbol yang sempurna untuk ketidakpastian. Jika laut memisahkan antar pulau, maka sebenarnya dengan menyeberangi ketidakpastian, kita akan sampai kepada pulau berikutnya yang mungkin lebih baik. Tapi sayangnya kita enggan menyeberanginya.
Â
Demikian pelajaran yang menurutku dapat diambil dari Film Moana. Adakah pelajaran lainnya menurutmu? Silahkan ditambahkan!
Artikel tentang Inspirasi (Insert) Lainnya:
- Penularan Kebaikan dan Keburukan untuk Diri Sendiri
- Menghancurkan Tembok Penghalang dengan Tune In pada Aktivitas Pertama
- Proses Pembentukan Pribadi Pengeluh
- Dumbo Disney, Ketidaksempurnaan yang Luar Biasa
- Mempertanyakan Kekuasaan Tuhan
- CARA MUDAH Manajemen Waktu dalam Menghadapi Deadline
- Hidayah Tak Datang dengan Mudah
- Ketika Tidak Dipercaya, Bagaimana Cara Menciptakan Perubahan?
- Melalui Cobaan, Kita Lebih Mudah Mengenali Diri Sendiri
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Agar Nikmat Melimpah, Kita Membutuhkan Rasa Syukur yang Sesungguhnya
- Menyiasati Ruang dan Waktu untuk Produktivitas
- Cerita: Harta Karun Mr. Crack
- Tak Ada yang Sulit Jika Ada Kemauan Belajar
- Membongkar Kompleksitas Ikhlas dari Kehidupan Sehari-hari
- Menyatunya Hablum Minallah dan Hablum Minannas
- Berkubang dengan Masalah atau Membudayakan Solusi?
- 3 Hal yang Menguatkan Nafsu dan Menumpulkan Akal
- Fokus Kekuatan Diri Dibentuk oleh Niat
- Bagaimana Menjadi Produktif? Begini Prinsipnya
- Sayangnya, Kehidupan Nyata Itu....
- Cerita: Kaus Kaki Bolong
- Selalu Ada Jalan untuk Segala Keruwetan Hidup Asalkan Lakukan Hal Ini
- Now and Here, Cita-Cita Tak Sampai
- Bergerak dari Zona Masalah ke Zona Solusi
- Menjadi yang BAIK, Tanpa Syarat
- Inspirasi dan Menjadi Diri Sendiri
- Mengubah Keburukan Menjadi Kebaikan adalah Menciptakan Resonansi
- Manusia Dikendalikan Sistem Ciptaannya?
- Pergantian Tahun bukan Pergantian Tuhan
- Perbuatan Baik Dapat Kembali Memurnikan Hati
- 3K, Bahan Bakar untuk Lokomotif Kehidupan Kita
- Sholat Tarawih, Perjuangan Membentuk Karakter
- Bagaimana #senja Bisa Menjadi Sumber Kebahagiaan?
- Ingin Memiliki Daya Saing? Jadilah Diri yang Original
- Cara Mengatasi Godaan Ikhlas
- Menciptakan Atmosfir yang Berenergi
- Persepsi Tanpa Komunikasi Bisa Menjadi Prasangka
- Menyikapi Hidup seperti Anak-anak
- Bahaya Tagar Indonesia Terserah
- Dua Golongan Orang yang Mampu Menaklukkan Kehidupan
- Corona, Perpecahan Keyakinan yang Melelahkan dan Melemahkan
- Perbedaan antara Kebenaran dan Pembenaran
- Menjadi Bahagia dengan Membunuh Waktu. Bagaimana Caranya?
- Dalam Penciptaan, Imajinasi Bukan Basa-Basi
- Riya' Meter, Sebuah Alat Penakar untuk Menyelamatkan Diri dari Pamer
- Keluhan Dapat Menurunkan Kekebalan
- 6 Pelajaran Kompleksitas Emosi dari Film Inside Out
- Niat Baik Meningkatkan Nilai Perkataan dan Perbuatan
- Kinerja Optimal dengan Menyiasati Aspek Kecepatan dan Ketelitian Kerja
- Cara Mengatasi Tekanan Fight Flight atau Flow Mana yang Efektif?
- Hijrah Membutuhkan Konsistensi
- Krisis Jati Diri, Pangkal dari Semua Krisis
- Pemilu Usai, Saatnya Berbuat untuk Negeri Ini
- Neng Neng Nong Nang Neng Nong dari Mata Apresiatif Seorang Akhmad Dhani
- Jadilah Optimis seperti Anak-Anak
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Reaksi Spontan Atas Ketidaknyamanan Dapat Membentuk Pribadi Kita
- Fokus kepada Kebahagiaan, Kunci Keberhasilan
- Cerita: Menolong Nubi