Optimalisasi Internet Mengubah Struktur Ruang dan Waktu
January 15, 2013 . by rudicahyo . in Psikologi Populer . 0 Comments
Internet jadi fenomena yang mewabah kemana-mana, bahkan ke pelosok nun jauh di sana. Persoalannya, peralihan cara kerja masih direspon dengan cara lama, meskipun internet telah ada di sekitar kita.
Suatu hari, seorang teman cerita. Dia kesulitan memasukkan nilai mahasiswa di cybercampus, sebuah model e-learning yang dikembangkan oleh Universitas Airlangga. Pada waktu itu, hanya Penanggung Jawab Mata Ajar. Coba perhatikan dialog temanku dengan temannya (wah, bahasanya jadi asik gini ya haha) berikut:
Temanku: Bu, koreksi hasil ujian sudah selesai. Saya tidak bisa input nilai. Hanya PJMA yang bisa melakukannya.
Temannya: Wah, Sampean saja yang memasukkan.
Temanku: Saya butuh username dan password-nya Ibu.
Temannya: Wah, saya ndak tahu username dan password saya.
Begitulah dialog temanku dengan temannya.
Karena temanku kebingungan, maka aku minta ke dia untuk nyoba masukkan nomor induk pegawai temannya (NIP). Password yang belum disetting ulang, pasti masih menggunakan username atau pakai NIP juga. Dan, berhasil.
Aku juga pernah punya posisi yang sama dengan ‘temannya’, sebagai PJMA mata kuliah. Hanya saja, ketika aku meminta tim dosen memasukkan nilai, aku tidak perlu memberikan username dan passwordku. Awalnya dia masih bingung dan bertanya cara dan meminta username dan passwordku. Tapi begitu dia masuk ke cybercampus, dia baru tahu kalau aku sudah memberikan akses buat dia untuk input dan edit nilai.
Ada juga cerita menggelikan dari seorang teman. Dia sms rekan kerjanya, “Berkas sudah saya kirim via email. Tolong dicek!”. Balasan dari sms tersebut, “Ok, terimakasih”. Semuanya beres, pada awalnya.
Beberapa menit kemudian, temanku di-sms sama rekan kerjanya, “Bagaimana cara men-download lampirannya?”. Karena kesulitan dijawab lewat sms, temanku menjelaskan lewat telepon. Apa yang dikatakan oleh rekan kerja temanku? “Kamu ke sini saja, tolong di-download-kan”. Duaaarrrr *petirmenyambar *camerazoominzoomout.
Pernah mengalami seperti cerita di atas?
Bukan soal ketidaktahuan teknologi yang jadi persoalan. Karena hal ini memang bukan untuk ditertawakan. Justru butuh diedukasi. Yang perlu kita sadari adalah berubahnya struktur ruang dan waktu dengan adanya internet ini.
Banyak yang masih belum menyadari bahwa internet berhubungan erat dengan penggunaan ruang dan waktu. Mereka mempunyai email, bergabung di milis, punya akun facebook, twitter, linkedin, friendster (masih ya?), stumbleU dan sebagainya, tetapi masih menggunakan cara lama. Bahkan mereka juga menuntut orang lain menggunakan cara lama. Jika sebuah pekerjaan sudah bisa diselesaikan dengan kontak lewat email dan media sosial, kenapa harus hujan panas dibelain buat ketemuan?
Bukan berarti mengecilkan arti pertemuan. Jelas, pertemuan sangat dibutuhkan untuk tujuan yang sudah melibatkan kolaborasi yang live (siaran langsung hehe). Lagi-lagi yang dibahas di sini adalah perubahan struktur ruang dan waktu dengan adanya internet. Kita perlu sadari itu.
Menyadari tidak cukup hanya tahu bahwa hal tersebut penting dan sangat membantu, tetapi juga mulai membiasakan menggunakannya. Karena dengan menggunakannya, kesadaran kita akan keberadaan internet juga semakin nyata. Sehingga, tak ada lagi yang dipersalahkan atau merasa bersalah jika tidak ada kehadiran.
Apakah Kamu sudah mengiptimalkan penggunaan internet untuk pekerjaan? Fasilitas apa saja yang sudah Kamu manfaatkan?
Artikel tentang Psikologi Populer Lainnya:
- Fokus kepada Kebahagiaan, Kunci Keberhasilan
- 5 Cara Menciptakan Atmosfir yang Berenergi
- Paradoxical Intention, Terapi Diri dengan Menertawakan Rasa Sakit
- Punya Banyak Waktu Luang? Hati-Hati dengan Bahaya Menganggur
- Bagaimana Hierarchy of Needs Abraham Maslow Melihat Motif Berpuasa Kita?
- Pekerjaan atau Anak?
- Menguasai Emosi Orang Lain melalui Disonansi Kognitif
- Mekanisme Pertahanan Ego dalam Psikoanalisa Freud
- Bagaimana Melakukan Eksekusi Ide yang Jumlahnya Banyak?
- Hati-Hati dengan Pembentukan Karakter oleh Teroris
- Peran Imajinasi di Tiga Area Penciptaan
- Selalu Ada Jalan untuk Segala Keruwetan Hidup Asalkan Lakukan Hal Ini
- Abnormalitas adalah Normalitas yang Diingkari
- Memahami AKU sebagai Pondasi Menjalani Hidup
- Video Mesum BEREDAR Lagi, Inikah Sifat Alamiah RAHASIA?
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Pentingnya Detoksifikasi Kecanduan Pornografi
- Harmonisasi Pola Alamiah Diri dengan Pekerjaan
- Perkembangan Moral Kohlberg
- Memetakan Sumber Penghasilan dengan Inventarisasi Kekuatan
- Menjadi Bahagia dengan Membunuh Waktu. Bagaimana Caranya?
- Teori Motivasi dari Abraham Maslow
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Cara Mengatasi Godaan Ikhlas
- Apa Dampak Berasumsi Negatif bagi Kesehatan Jiwa Kita?
- Proses Pembentukan Pribadi Pengeluh
- 5 Kondisi Lingkungan Kerja yang Berdampak pada Pemberdayaan Diri
- Zone of Proximal Development dan Scaffolding pada Teori Belajar Vygotsky
- Benarkah Televisi Menyebabkan Keterlambatan Berbicara?
- 3 Cara Memfokuskan Kekuatan Diri
- Tabula Rasa, Apakah Anak-Anak Sehelai Kertas Putih?
- Cara Mengatasi Tekanan Fight Flight atau Flow Mana yang Efektif?
- Struktur Kepribadian Menurut Sigmund Freud
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Makna Resolusi Bersifat Tipikal bagi Setiap Orang
- Level Kerumitan Persoalan Psikologis
- Bersujud adalah Obat Psikologis yang Ampuh
- Penting Diketahui Psikolog: Alur Asesmen dan Intervensi
- Air Mata sebagai Emotional Release
- Bentuk Tulisan untuk Meredakan Kegalauan
- Efek Akun Pencitraan Buat Pemiliknya
- Bagaimana Psikologi Menganalisa Mimpi?
- Riya' Meter, Sebuah Alat Penakar untuk Menyelamatkan Diri dari Pamer
- Hilangnya 3 Hal yang Menjauhkan Diri dari Kebahagiaan
- Apa Perbedaan Berpikir Analitis dan Berpikir Kreatif?
- Teori Perkembangan Moral Kohlberg
- Sayangnya, Kehidupan Nyata Itu....
- Ketika Suami Bilang, "Lebih Cantik Istriku", Percaya?
- Pengalaman Kecil yang Menguatkan Hubungan dengan Pasangan
- Kekuatan Pikiran Kita Dapat Membentuk Orang Lain
- Dua Golongan Orang yang Mampu Menaklukkan Kehidupan
- Belajar Pembentukan Perilaku dengan Observational Learning Bandura
- Need Sebagai Motif dalam Hierarkhi Kebutuhan Maslow
- Sudut Pandang Psikologi: Pembentukan Karakter di Film Joker
- Sekilas Cerita tentang Oedipus Complex
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Kinerja Optimal dengan Menyiasati Aspek Kecepatan dan Ketelitian Kerja
- Perkembangan Psikoseksual Menurut Sigmund Freud
- Dampak Individual dan Sosial dari Perfeksionisme
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Hiper Realitas Media Sosial, Bagaimana Nasib Generasi Muda?
- Mencegah Kecemasan Akibat Over Antisipasi
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Bagaimana Seseorang Dapat Larut dalam Pekerjaan?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Apakah Kita Benar-Benar Memiliki 'Me Time'?
- Belajar Prinsip Hidup dari Film The Fan
- Kamu Menyebutnya Kesadaran
- Psikologi Humanistik: Dengan Teknologi, Belajar Dimanapun Bisa Dibagi
- Perbedaan antara Kebenaran dan Pembenaran
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Bagaimana Pola Ketergantungan Terbentuk?
- Penarikan Simpulan yang Sesat atas Diagnosis Psikologi
- Personal Well Being, Apa dan Bagaimana?
- Reaksi Spontan Atas Ketidaknyamanan Dapat Membentuk Pribadi Kita
- Tiga Cara Meningkatkan Motivasi dari Dalam Diri
- Berkubang dengan Masalah atau Membudayakan Solusi?
- Work-Life Balance Apakah Sebuah Fatamorgana?
- Apa yang Melemahkan Determinasi Diri dalam Membuat Keputusan?
- 5 Prinsip Pengelolaan Waktu Istirahat untuk Menghasilkan Tindakan Efektif
- Membongkar Kompleksitas Ikhlas dari Kehidupan Sehari-hari
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Pentingnya Memahami Term dan Definisi dalam Membuat Laporan Psikologi
- 5 Faktor Penghambat Psikologis dalam Memulai Bisnis
- Kesehatan Mental Di Tempat Kerja
- 5 Jurus Lepas dari Stagnasi
- Ikigami (Death Notice), The Ultimate Limit, Eksistensi Diri Menjelang Kematian
- Menumbuhkan Imunitas dengan Optimis dan Antusiasme
- Apakah Sigmund Freud Sex Oriented?
- Fokus Kekuatan Diri Dibentuk oleh Niat
- Apa Sumber Makna dalam Hidup Kita, Isi atau Bungkus?
- 6 Prinsip Penyelarasan Tugas untuk Menjaga Motivasi di Masa Transisi
- Simplifikasi: Persiapan Menjadi Tester Handal untuk Psikotes
- 5 Situasi yang Memudahkan Mengenali Diri Sendiri
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Bagaimana Film Amazing Spiderman di Mata Psikologi?
- 7 Efek Tertawa dari Hati
- Pola Adaptasi dan Pembentukan Mental Kita
- Pola Perilaku Baru dalam Belajar Sebagai Dampak Teknologi Informasi
- Bagaimana Mengelola Orang yang Bermasalah dengan Kita?