3 Komponen Penting dalam Fasilitasi Belajar
May 22, 2013 . by rudicahyo . in Creative Learning . 2 Comments
Sebanyak apapun yang kita pelajari, serumit apapun pelajaran yang kita hadapi, sebenarnya belajar itu sederhana. Baik buat yang belajar maupun yang memfasilitasinya, hanya ada 3 komponen penting dalam fasilitasi belajar: prinsip, metode dan teknis.
Kemarin (22/5), aku kembali memfasilitasi belajar di kelas Psikologi Belajar. Hari ini, kita belajar tentang Vygotsky. Metode belajarnya dengan presentasi oleh mahasiswa. Pada sesi tanya jawab, ada pertanyaan menarik, “Apakah ZPD dan scaffolding bisa diterapkan untuk anak yang sulit, misalnya pemberontak?”. Tim penyaji kebingungan menjawab. Namun salah satu orang dari anggota tim punya jawaban kurang lebih seperti ini, “Ya cara memandunya saja yang dibedakan. Kalau anaknya sulit memperhatikan kata-kata kita, maka kita yang lebih keras mengatakannya, agar diperhatikan”.
Jawaban dari salah satu anggota tim tersebut, meskipun disampaikan dengan cara yang sederhana, namun ada benarnya. Mahasiswa tersebut mengatakan tentang teknis, bagaimana membuat anak menjadi lebih mudah memperhatikan instruksi. Bagian ini sangat fleksibel untuk diubah, yaitu cara memandu proses belajarnya.
Dalam belajar, ada 3 komponen penting yang harus mendapat perhatian, yaitu prinsip, metode dan teknis. Mengetahui ketiga komponen belajar ini penting buat kita, agar lebih mudah belajar. Selain itu, hal ini juga penting buat para pemandu proses belajar. Jika ketiga hal ini dipahami, maka akan mempermudah dalam melihat proses, memandu dan mengevaluasinya. Apa saja 3 komponen dalam fasilitasi belajar?
1. Prinsip
Komponen pertama dari belajar adalah prinsip. Komponen ini melekat pada diri orangnya, baik yang belajar (dalam konteks belajar sendiri) atau buat pemandunya (dalam konteks belajar menggunakan pendamping). Prinsip dipegang sebagai dasar dan biasanya tidak berubah. Pernah dengar orang bilang, “Ini sudah menjadi prinsip hidupku!”? Nah, berarti prinsip itu yang menjadi pedoman atas keyakinan.
Berdasar pada pertanyaan dari mahasiswa kepada tim penyaji, ZPD (zone of proximal development) dan scaffolding adalah prinsip yang dipegang oleh Vygotsky dalam proses belajar. Tentang ZPD dan scaffolding Vygitsky dapat dibaca di sini.
2. Metode
Komponen kedua ini sudah berkaitan dengan cara belajar. Metode hanya berkaitan dengan cara apa yang dilakukan, tetapi belum berkenaan dengan teknis langkah per langkah. Misalnya saja metodenya menggambar. Kita tahu, mengambar itu seperti apa sebagai sebuah metode belajar. Pasti ada aktivitas mempersiapkan alat, menggores, mewarna dan sebagainya. Nah, aktivitas langkah per langkah yang barusan dicontohkan, barulah masuk ke teknis.
3. Teknis
Seperti yang sudah di singgung di komponen metode, teknis berkaitan dengan prosedur atau langkah per langkah dalam aktivitas belajar. Di atas sudah dicontohkan dengan metode menggambar. Apa teknis dari menggambar? Ya pertama persiapkan buku gambar, pensil dan atau pewarna, kemudian goreskan pensil di atas kertas gambar, setelah itu diwarnai dan seterusnya. Itulah yang disebut teknis dalam belajar.
Demikian pembahasan tentang 3 komponen penting dalam fasilitasi belajar. Bagaimana dengan belajarmu, apakah sudah memperhitungkan 3 komponen tersebut?
Artikel tentang Creative Learning Lainnya:
- Bermain "Tebak Rasa" untuk Belajar Observasi
- Mengharmoniskan Isi dan Metode Belajar Cerdas
- Aktivasi Kelas untuk Efektifitas Belajar
- Cara Memberikan Instruksi Permainan untuk Fasilitasi Proses Belajar
- 5 Kesalahan Penggunaan PowerPoint
- Aturan yang Menjaga Kelas Aktif dan Kreatif
- Bagaimana Cara Belajar dengan Lagu?
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Belajar Kreatif Membuat Definisi 2
- Kreativitas KOWAWA
- Transformasi Cara Berpikir untuk Menuju Kreativitas
- Rumus Belajar Sederhana Namun Bermakna
- 3 Cara Menggunakan Cerita untuk Fasilitasi Proses Belajar
- Ingin Belajar Efektif? Jangan Menggunakan Cara Kerja Foto Kopi!
- Tips Fasilitasi Belajar: Menggunakan Contoh untuk Menjelaskan
- Sebagai Guru, Sudahkah Kita Berdiri Di Atas Sepatu Siswa?
- Membuat Desain Belajar yang Optimal
- Prinsip Klasifikasi untuk Menyederhanakan Kerumitan
- Mengelola Fungsi Permainan untuk Belajar
- Fasilitasi Diskusi yang Efektif
- Tentang Kreativitas: Apakah Kita Kreatif?
- Resep Presentasi Spektakuler
- Kreativitas, Penciptaan Berawal dari yang Tidak Penting
- Apa Perbedaan Berpikir Analitis dan Berpikir Kreatif?
- Klasifikasi Membuat yang Rumit Menjadi Sederhana
- Belajar Kreatif untuk Membuat Definisi 1
- Bagaimana Memandu Fasilitasi Belajar Secara Total?
- PowerPoint HANYA Alat Presentasi, BUKAN Tujuan Belajar
- Perbedaan Analisis Level Rendah dan Analisis Level Tinggi
- Fasilitasi Proses Belajar adalah Menggembala
- Fasilitasi Belajar Buruk yang Sangat Disukai Peserta
- Fasilitator Bukan Korektor atau Editor
- Menguatkan Logika Matematika dengan Storytelling
- Komponen dalam Memandu Proses Belajar dengan Permainan
- Kenapa Iklan Jadi Media Belajar yang Tajam untuk Anak?
- Pola Perilaku Baru dalam Belajar Sebagai Dampak Teknologi Informasi
- 3 Cara Mudah untuk Mengingat
- Problem Fatal Guru dalam Memandu Proses Belajar
- Bagaimana Cara Belajar yang Sesuai dengan Perkembangan Anak?
- Bagaimana Membuat Fasilitasi Belajar yang Hebat?
- Variasi Dapat Menjaga Kreativitas
- Berkenalan dengan Mosaic Learning
- Fasilitasi Proses Belajar dengan Hierarchy of Questions
- Prinip Memandu Belajar dengan Menggunakan Permainan
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Prefleksi, Sebuah Pemberdayaan Imajinasi untuk Efektivitas Proses Belajar
- 5 Pembunuh Kreativitas Guru dalam Membuat Inovasi Belajar
One Comment