-
Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
Tentu kita sudah popular dengan gadget. Tiap hari kita membawanya. Bahkan anak kita yang masih kecul juga menjadi pengguna setianya. Padahal gadget bisa membuat ketagihan. Bagaimana menyikapi penggunaan gadget oleh anak?
-
Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
Banyak kekerasan pada anak justru dilakukan oleh orang terdekat, terutama orangtua. Hal ini karena ada penyebab bawah sadar kekerasan pada anak.
-
Berikan Alasan Realistis untuk Anak
Anak punya daya imajinasi, tetapi juga realistis. Anak membutuhkan kenyataan yang ditunjuk untuk merangsang imajinasinya. Akan membutuhkan penjelasan dan alasan realistis untuk dilakukan atau tidak dilakukannya sebuah perbuatan.
-
Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
Menepati janji kepada anak dapat membangun karakter mereka. Benarkah?
-
Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
Sekali sebuah sikap atau tindakan diberlakukan untuk anak, selamanya berpengaruh untuk kehidupan mereka. Karena itu, untuk masa depan anak, berkorbanlah!
-
Seni Pengawasan terhadap Anak
Anak perlu diawasi. Berbicara pengawasan, kadang orangtua bingung, apakah dilonggari atau diketati. Karena itulah pengawasan terhadap anak adalah sebuah seni. Bagaimana seni pengawasan untuk anak?
-
Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
Memiliki imajinasi adalah kondisi alamiah anak-anak. Karena kondisi alamiah, maka mengembangkan imajinasi anak juga merupkan cara mendukung kekuatan alamiah anak. Apa pentingnya imajinasi bagi anak?
-
Manfaat Apresiasi untuk Anak
Apresiasi sudah pasti menyenangkan bagi anak. Selain menyenangkan, apresiasi juga menjaga daya kerasi anak. Apa manfaat apresiasi bagi anak? Mari kita simak!
-
Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
Larangan terhadap anak dapat menghentikan aktivitasnya, itu pasti. Tapi ternyata, hal itu dapat menginterupsi berpikirnya. Untuk itu, diperlukan pilihan kata yang tepat untuk melarang anak.
-
Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
Anak memiliki sudut pandangnya sendiri. Ketika terlibat di dunia anak, kita justru lebih sering menggunakan sudut pandang orang dewasa. Menggunakan sudut pandang anak berguna untuk lebih memahami anak.
-
Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
Dunia anak identik dengan dunia bermain. Banyak permainan yang menawarkan berbagai manfaat untuk anak, dan banyak dijual di pasaran. Apakah pemahaman kita sudah sesuai antara fungsi alat permainan anak dengan pola pikir anak?
-
Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
Setiap anak punya pontensi tantrum atau temper tantrum. Karena itu perlu tahu bagaimana cara mengatasinya jika hal tersebut terjadi pada anak kita.
-
Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
Bangga kepada anak sendiri itu wajar, namun jika berlebihan, berbagai kemungkinan efek kurang baik layak diperhitungkan.
-
Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
Tantrum atau temper tantrum bisa dicegah. Namun yang biasanya terjadi, kita bertindak setelah temper tantrum terjadi pada anak kita. Untuk itu, bagaimana agar anak tidak menjadi temper tantrum? Simak yuk!
-
Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
Tantrum atau temper tantrum sering terjadi pada anak-anak. Ternyata tantrum dapat terjadi melalui proses belajar. Bagaimana anak menjadi temper tantrum?
-
Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
Meskipun anak sangat peka terhadap stimulasi dan rasa ingin tahunya tinggi, tapi ketika sebuah kesepakatan dibuat, anak bisa konsisten terhadapnya. Iya, seperti orang dewasa, anak juga mengenal kesepakatan.
-
Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
Orangtua adalah orang yang mengiringi perkembangan anaknya. Ia mengamati dan bersama anaknya hampir sepanjang waktu. Mereka yang paling tahu pekembangan anaknya. Tapi beda lagi kalau mereka sudah merasa paling tahu. Ini menjadi sumber kesesatan orangtua dalam memandang perkembangan anak.
-
Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
Cara bermain anak itu unik. Anak paling tahu cara bermain, meskipun orang dewasa sangat tahu aturan main. Lebih sering keduanya tidak ketemu. Bagaimana seharusnya orangtua menyikapinya cara bermain anak?