Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
February 20, 2013 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Ayah dan Ibu harus selaras dalam mendidik anak. Ini mutlak dilakukan. Keluarga ibarat kapal yang berlayar. Jika awaknya tidak kompak, maka kapal akan terombang-ambing di tengah lautan. Jika orangtua tak searah, maka anak akan jadi korbannya. Apa dampak ketidakkompakan orangtua bagi anak?
Mari kita perhatikan ilustrasi berikut ini. Kita ambil saja sebuah peristiwa sebagai contoh, misalnya anak rebutan mainan dengan anak tetangga. Ibu berkata kepada anak, “Kalau main itu bergantian. Dipinjamin dong temannya!”. Kita akan coba lihat variasi reaksi ayah.
- Ayah memilih tidak terlibat sama sekali
- Ayah memperhatikan. Ah, itu kan mainan Si Entong, seharusnya tak perlu berbagi (dalam hati)
- Ayah mengambilkan mainan lain untuk diberikan kepada anaknya, Si Entong
- Ayah menyingkirkan anak bersama mainannya agar tidak direbut oleh anak tetangga
- Ayah bilang, “Ah, itu kan mainan Si Entong, Ma. Seharusnya ia tak perlu berbagi!”
Itu semua adalah bentuk reaksi yang mungkin atas situasi yang sama, yaitu anak berebut mainan dengan temannya. Mana dari reaksi ayah yang menunjukkan ketidakkompakan dengan ibu? Jawabannya adalah semua. Yang membedakan adalah bentuknya.
Bentuk reaksi ayah dalam contoh tersebut punya kadar ketidakkompakan yang berbeda. Semuanya memang sangat mungkin ditangkap oleh anak, karena anak adalah pemerhati yang baik. Hanya saja, reaksi ketidakkompakan yang ditunjukkan secara terbuka lebih mudah ditangkap oleh anak. Apakah Kamu orangtua yang mengalami ketidakkompakan seperti contoh di atas? Â Nomor yang mana?
Ketidakkompakan orangtua, mulai dari yang tidak tampak, yang ringan, sampai pada pernyataan dan tindakan, punya dampak pada pembentukan diri anak. Ini berarti juga menjadi kendala bagi pembentukan karakter anak. Apa dampak ketidakkompakan orangtua  terhadap anak?
1. Menjadi peragu
Jika ayah dan ibu tidak sama dalam penerapan aturan, maka anak bingung dalam bersikap. Hal ini membuat anak menjadi suka ragu-ragu dalam berinisiatif, mengambil keputusan, bersikap dan bertindak.
2. Tidak percaya diri
Ketidaksamaan reaksi antara ayah dan ibu atas tindakan yang dilakukan anak, akan membuat anak merasa serba salah. Perasaan ini akan membuat anak tidak percaya diri.
3. Perkembangan tidak optimal
Anak punya tungas perkembangan dalam setiap tahap usianya. Perkembangan ini tidak akan optimal sesuai dengan waktunya jika dukungan dari ayah dan ibu tidak selaras.
4. Frustrasi dan rentan stress
Jika setiap kali berpendapat, menasehati, menerapkan aturan dan memberikan sanksi tidak kompak, makan anak terbebani untuk menimbang-nimbang sendiri. Jika selalu seperti itu, maka hal ini dapat melelahkan anak. Anak rawan mengalami frustrasi dan rentan stress.
5. Potensial menjadi oportunis
Jika polanya sama, misalnya ayah selalu membela atau memnajakan anak, sedangkan ibu banyak menasehati atau memarahi, maka anak akan tahu, siapa yang menguntungkan buatnya. Karena itu, anak akan memanfaatkan situasi ini untuk keuntungannya.
Itu tadi dampak ketidakkompakan orangtua bagi anak. Ada lagi?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Modal Dasar Pengasuhan
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Bahaya Ancaman Bagi Anak