Category: Creative Learning

  • Perbedaan Analisis Level Rendah dan Analisis Level Tinggi

    Sering kali orang mengatakan bahwa menggunakan konsep  atau teori untuk mengaji fakta adalah proses melakukan analisa. Padahal penggunaan referensi itu bisa dilakukan secara lebih mendalam. Karena itu level analisis yang dilakukan bisa berbeda, yang disebut dengan analisis level rendah dan analisis level tinggi. Lalu apa perbedaannya?

  • Pola Perilaku Baru dalam Belajar Sebagai Dampak Teknologi Informasi

    Pola Perilaku Baru dalam Belajar Sebagai Dampak Teknologi Informasi. Semakin berkembangnya teknologi membuat cara belajar anak tidak lagi menyesuaikan dengan media yang pilihannya terbatas. Dengan teknologi informasi, terutama internet, anak justru bisa mengelola media untuk menyesuaikan dengan gaya belajar nya. Lahirlah 5 pola perilaku baru dalam bealajar sebagai dampak teknologi informasi.

  • Menguatkan Logika Matematika dengan Storytelling

    Optimalisasi kerja kognitif dapat dilatih, salah satu cara yang paling mudah adalah dengan sering menggunakannya, termasuk untuk aktivitas berhitung. Logika matematika dapat dikembangkan dengan menggunakan storytelling. Bagaimana caranya? Simak yuk!

  • Ingin Belajar Efektif? Jangan Menggunakan Cara Kerja Foto Kopi!

    Belajar itu mengubah stimulasi menjadi informasi, merajut informasi menjadi pengetahuan, dan akhirnya pengetahuan bertransformasi menjadi ilmu atau penciptaan. Begitulah cara belajar efektif. Ingin seperti itu, jangan belajar seperti cara kerja foto kopi!

  • Problem Fatal Guru dalam Memandu Proses Belajar

    Banyak hal yang memperlancar proses pembelajaran. namun juga tidak sedikit faktor yang menghambat. Bahkan kadang tidak disadari oleh pengajar, karena sepertinya proses belajar itu berjalan dengan lancar dan peserta mengikuti setiap instruksi yang kita berikan. Karena itu, pengajar atau guru wajib untuk tahu problem fatal yang umum terjadi ketika memandu proses belajar.

  • Sebagai Guru, Sudahkah Kita Berdiri Di Atas Sepatu Siswa?

    Guru adalah sebuah pekerjaan. Tugasnya memberikan pendidikan bagi para siswa. Tidak jarang siswa dan guru punya ruang yang berbeda, berjarak, sehingga capaian pendidikan untuk kehidupan menjadi kurang optimal. Saatnya guru berdiri di atas sepatu siswa.

  • Tips Fasilitasi Belajar: Menggunakan Contoh untuk Menjelaskan

    Dalam proses pembelajaran, tidak jarang orang mengalami kesulitan menangkap materi atau konsep penjelasan. Untuk itu dibutuhkan cara yang memudahkan mereka. Salah satunya dengan menggunakan contoh untuk memudahkan fasilitasi belajar.

  • Apa Perbedaan Berpikir Analitis dan Berpikir Kreatif?

    Ketika dihadapkan pada persoalan atau hal yang perlu dipikirkan, seseorang memikirkannya guna mendapatkan pemecahan yang setepat-tepatnya. Sebagian orang melakukan analisa atau berpikir analitis, sementara sisanya berpikir secara kreatif. Lalu, apa perbedaan berpikir analitis dan berpikir kreatif?

  • 3 Cara Mudah untuk Mengingat

    Pikiran kita selalu melihat segala sesuatu secara utuh. Apa yang kita lihat diikat dalam makna. Memunculkan makna adalah cara kita untuk lebih mudah dalam mengingat. Berikut ini adalah 3 cara mudah untuk mengingat.

  • Transformasi Cara Berpikir untuk Menuju Kreativitas

    Kreativitas. Setiap orang dibekali denga kreativitas. Hanya saja, kreativitas yang dimiliki kadang terabaikan, sehingga kualitas belajar dapat menurun. Kreativitas juga dapat berkurang, karena informasi tak banyak dikelola, tapi lebih sering digunakan secara mentah. Bagaimana transformasi cara berpikir menuju kreativitas?

  • PowerPoint HANYA Alat Presentasi, BUKAN Tujuan Belajar

    PowerPoint sudah bukan benda asing lagi. PowerPoint selalu identik dengan presentasi. Sepertinya nyaris semua presentasi menggunakan PowerPoint atau PPT. Hanya saja, banyak yang menggunakan PowerPoint sebagai satu-satunya alat, bahkan tujuan. Padahal, PowerPoint hanya alat presentasi, bukan tujuan belajar.

  • Prinsip Klasifikasi untuk Menyederhanakan Kerumitan

    Kehidupan ini kompleks, termasuk juga informasi yang kita peroleh dan kita bangun. Untuk itulah kita perlu ilmu klasifikasi, agar yang rumit menjadi lebih sederhana. Berikut ini kita bahas tentang beberapa prinsip klasifikasi yang dapat kita manfaatkan untuk menyederhanakan kerumitan.

  • Klasifikasi Membuat yang Rumit Menjadi Sederhana

    Seruwet apapun realita, tetap saja memiliki pola. Sebab itulah, benda, situasi, atau persoalan, dapat diklasifikasikan. Karena klasifikasi membuat yang rumit menjadi sederhana.

  • Belajar Bilingual Sejak Dini

    Anak belajar bilingual adalah sesuatu yang biasanya diinginkan oleh orangtua. Orangtua senang jika anaknya menguasai lebih dari satu bahasa. Bagaimana belajar bilingual untuk usia dini di rumah?

  • Cara Memberikan Instruksi Permainan untuk Fasilitasi Proses Belajar

    Instruksi permainan memegang peranan besar dalam menentukan keberhasilan proses belajar dengan menggunakan permainan. Karena itu, kita perlu memahami cara memberikan instruksi permainan untuk fasilitasi proses belajar.

  • Komponen dalam Memandu Proses Belajar dengan Permainan

    Kita pasti familiar dengan istilah game atau permainan. Dalam sebuah training, biasanya metode belajar ini sering digunakan. Agar proses dan hasilnya optimal, kita perlu tahu cara memandu permainan dalam proses belajar. Sebelumnya, kita pahami terlebih dahulu komponen dalam memandu proses belajar dengan permainan.

  • Prinip Memandu Belajar dengan Menggunakan Permainan

    Ada tiga aktivitas utam dalam perjalanan hidup kita, bermain, belajar dan bekerja. Kita tak perlu memisahkan ketiganya, karena belajarpun bisa dengan bermain. Namu dibutuhkan ketarampilan memandu belajar dengan menggunakan permianan. Sebagai pondasi, kita harus tahu prinsip pokoknya. Bagaimana memandu belajar dengan menggunakan permainan?

  • Fasilitator Bukan Korektor atau Editor

    Fasilitator adalah penggembala. Sebagai penggembala proses belajar, fasilitator bukan tukang koreksi atau mengedit apa yang dilakukan oleh peserta pembelajaran.