3 Cara Mudah untuk Mengingat
November 30, 2014 . by rudicahyo . in Creative Learning . 0 Comments
Pikiran kita selalu melihat segala sesuatu secara utuh. Apa yang kita lihat diikat dalam makna. Memunculkan makna adalah cara kita untuk lebih mudah dalam mengingat. Berikut ini adalah 3 cara mudah untuk mengingat.
Sebelum membahas tentang 3 cara mudah untuk mengingat, coba perhatkan, bagaimana jika kita mendapatkan data atau informasi seperti berikut,
Informasi tersebut merupakan infomasi sederhana, baik dilihat dari jumlah maupun jenis objeknya. Bagaimana jika kita tambahkan jumlah objeknya, seperti berikut ini?
Apa perbedaan informasi sebelumnya dengan informasi di atas? Keduanya sama-sama peralatan dapur. Apa perbedaannya? Jumlah dan jenisnya. Penambahan jumlah berhubungan dengan kompleksitas informasi. Berarti, apakah lantas informasi yang kedua lebih sulit diingat daripada informasi yang pertama? Tunggu dulu, mari kita lihat informasi yang ketiga berikut ini,
Dengan jumlah informasi yang sangat banyak tersebut, tentunya akan semakin sulit buat kita untuk mengingatnya. Padahal kenyataan dalam kehidupan sehari-hari, kita dihujani oleh banyak informasi seperti itu. Bagaimana cara kita membuat informasi tersebut menjadi bermakna, sehingga lebih mudah untuk diingat?
Tulisan ini sebenarnya adalah lanjutan dari “Transformasi Cara Berpikir untuk Menuju Kreativitas“. Bagian dari pembahasan dalam pelatihan tersebut adalah cara berpikir dengan kespansi. Untuk memudahkan mengikat informasi, maka informasi perlu diperluas dengan mengaitkan antar informasi, sehingga informasi tersebut menjadi lebih bermakna. Menjadikan informasi menjadi lebih bermakna adalah salah satu cara untuk memudahkan kita dalam mengingatnya. Jadi tulisan ini tidak memberikan trik yang spektakuler, tetapi hanya memanfaatkan bagaimana cara kerja alamiah pikiran kita. Bagaimana caranya? Berikut ini akan aku berikan 3 cara mudah untuk mengingat.
1. Membuat Cerita
Perhatikan gambar berikut,
Cerita mengaitkan dan menyatukan komonen-komponen yang tercerai berai menjadi satu rangkaian kisah, terjalin dalam alur yang memberi makna. Coba Kamu ceritakan dapur di gambar itu. Cerita yang merangkai keseluruhan isi dapur akan membudahkan kita mengingat komponen dapur. Seperti peserta dalam training yang aku fasilitasi, kita bisa memunculkan kata-kata tambahan yang menjadi perekat benda-benda yang kita lihat, misalnya memasak, mencuci, memanggang, tumpah, supaya bersih dan sebagainya. Padahal kata-kata itu tidak ada kan di gambar yang Kamu lihat?
2. Membuat pola
Pernah aku tulis, bahwa ciri dari orang genius ada dua, yaitu total dalam aktivitas yang ia lakukan atau senangi (focus on particular subject) dan dapat melihat pola dalam ketidakteraturan. Nah, kali ini kita akan membuat pola untuk memudahkan mengingat. Perhatikan gambar berikut,
Berkenaan dengna membuat pola, silahkan baca juga “Prinsip Klasifikasi untuk Menyederhanakan Kerumitan” dan “Klasifikasi Membuat yang Rumit Menjadi Sederhana”.
3. Membuat judul
Cara yang ketiga ini seperti pola berpikir induktif dalam membuat simpulan dari informasi atau data-data. Artinya, dalam mengingat, kita mungkin dibanjiri oleh informasi. Tapi berbagai informasi tersebut dapat kita rangkum dengan sebuah judul. Perhatikan gambar berikut ini,
Apa judul yang sesuai untuk penyatuan garpu, sendok dan piring di atas? Kalau dalam training yang aku pandu, para peserta memberi judul peralatan makan. Kalau Kamu?
Demikian share pengetahuan tentang 3 cara mudah untuk mengingat. Adakah cara yang bisa kita terapkan lagi? Silahkan dibagi di sini.
Artikel tentang Creative Learning Lainnya:
- Fasilitasi Proses Belajar dengan Hierarchy of Questions
- Sebagai Guru, Sudahkah Kita Berdiri Di Atas Sepatu Siswa?
- Cara Memberikan Instruksi Permainan untuk Fasilitasi Proses Belajar
- Bagaimana Cara Belajar dengan Lagu?
- 3 Cara Menggunakan Cerita untuk Fasilitasi Proses Belajar
- Variasi Dapat Menjaga Kreativitas
- Bagaimana Cara Belajar yang Sesuai dengan Perkembangan Anak?
- Belajar Kreatif untuk Membuat Definisi 1
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Tips Fasilitasi Belajar: Menggunakan Contoh untuk Menjelaskan
- Fasilitasi Belajar Buruk yang Sangat Disukai Peserta
- Fasilitasi Diskusi yang Efektif
- Tentang Kreativitas: Apakah Kita Kreatif?
- Fasilitasi Proses Belajar adalah Menggembala
- Kreativitas, Penciptaan Berawal dari yang Tidak Penting
- Apa Perbedaan Berpikir Analitis dan Berpikir Kreatif?
- Komponen dalam Memandu Proses Belajar dengan Permainan
- Bagaimana Memandu Fasilitasi Belajar Secara Total?
- Belajar Kreatif Membuat Definisi 2
- Aktivasi Kelas untuk Efektifitas Belajar
- Mengelola Fungsi Permainan untuk Belajar
- Membuat Desain Belajar yang Optimal
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Prefleksi, Sebuah Pemberdayaan Imajinasi untuk Efektivitas Proses Belajar
- PowerPoint HANYA Alat Presentasi, BUKAN Tujuan Belajar
- Bermain "Tebak Rasa" untuk Belajar Observasi
- Resep Presentasi Spektakuler
- Menguatkan Logika Matematika dengan Storytelling
- Mengharmoniskan Isi dan Metode Belajar Cerdas
- Prinsip Klasifikasi untuk Menyederhanakan Kerumitan
- Ingin Belajar Efektif? Jangan Menggunakan Cara Kerja Foto Kopi!
- 5 Kesalahan Penggunaan PowerPoint
- Rumus Belajar Sederhana Namun Bermakna
- Kreativitas KOWAWA
- 3 Komponen Penting dalam Fasilitasi Belajar
- Berkenalan dengan Mosaic Learning
- Klasifikasi Membuat yang Rumit Menjadi Sederhana
- Transformasi Cara Berpikir untuk Menuju Kreativitas
- Bagaimana Membuat Fasilitasi Belajar yang Hebat?
- Problem Fatal Guru dalam Memandu Proses Belajar
- Prinip Memandu Belajar dengan Menggunakan Permainan
- Aturan yang Menjaga Kelas Aktif dan Kreatif
- 5 Pembunuh Kreativitas Guru dalam Membuat Inovasi Belajar
- Pola Perilaku Baru dalam Belajar Sebagai Dampak Teknologi Informasi
- Kenapa Iklan Jadi Media Belajar yang Tajam untuk Anak?
- Fasilitator Bukan Korektor atau Editor
- Perbedaan Analisis Level Rendah dan Analisis Level Tinggi