Psychology | Learning | Parenting | Writing | Education

 

Mitos Keluar dari Zona Nyaman untuk Kesehatan Mental

March 11, 2022 . by . in Catatan Bebas . 0 Comments

Zona nyaman pastinya rasanya nyaman. Namun kenapa zona tersebut dihimbau untuk dihindari? Alasan paling umum adalah produktivitas dan kreativitas. Padahal mindset keluar dari zona yang nyaman ini menjadi mitos yang merugikan kesehatan mental kita.

Pasti diantara kita adalah orang yang pernah mendapatkan saran untuk keluar dari zona nyaman. Dengan keluar dari zona tersebut, berarti kita akan memasukan area ketidakpastian baru dan ditantang untuk menjadi area yang pasti dan menjadi nyaman kembali. Ini adalah sebuah mekanisme alamiah antara disequilibrium dan equilibrium atau kemapanan dan ketidakmapanan. Orang didorong untuk masuk ketidakseimbangan agar aktif untuk bergerak, bertindak, dan mengupayakan keseimbangan baru.

Himbauan untuk keluar dari zona nyaman ini dalam perkembangannya menjadi jargon yang tampak selalu mulia. Awalnya himbauan ini bertujuan untuk menggerakkan kita dan dorongan untuk melakukan perubahan. Namun pada akhirnya ini menjelma menjadi mitos yang menguasai mindset kita dan akhirnya terus menerus mengganggu kesehatan mental kita.

Pertanyaan dialektiknya adalah haruskah seseorang selalu ada dalam ketidaknyamanan? Apakah berada dalam zona tidak nyaman selalu baik bagi kita? Apa yang kita cari dalam hidup ini adalah ketidaknyamanan?

zona nyaman

Mitos Zona Nyaman bagi Kesehatan Mental (foto: ekrut.com)

Berbagai pertanyaan tersebut tentunya dapat menjadi bahan refleksi bagi kita semua, terutama berkaitan dengan betapa pentingnya kesehatan mental kita. Ini bukan berarti mendukung untuk kita selalu berada dalam nina bobok kenyamanan. Mitos ini harus dibongkar. Mindset ini harus diubah, jika kita peduli dengan kesehatan mental kita.

Kita perlu mulai berlatih untuk tetap bisa bergerak dalam kenyamanan. Apakah salah jika kita melakukan sesuatu atas dasar mencari atau mempertahankan kenyamanan? Bukankah gerak atau aksi itu bisa digunakan untuk membangun suasana nyaman dan mempertahankannya? Kenapa kita tidak mencari tantangan yang nyaman dan memelihara kesehatan mental kita? Dengan kata lain, kita dapat tetap tertantang dengan mencintai tantangan tersebut.

Baca juga:

Keluar dari Zona Masalah ke Zona Solusi

Belajar dari Moana Berani Melampaui Ketidakpastian

5 Faktor Penghambat Psikologis dalam Memulai Bisnis

5 Pembunuh Kreativitas Guru dalam Membuat Inovasi Belajar

 

Misalnya kita ingin membangun bisnis. Jika memang membangun bisnis baru dan keluar dari pekerjaan lama adalah sebuah tantangan untuk masuk zona tidak nyaman, maka kita tetap harus menyadari untuk memelihara kesehatan mental kita. Biarkan mekanisme alamiah pikiran, perasaan dan tindakan kita mempertahankan kenyamanan. Kita bisa mencari bidang dan relasi yang sudah cocok dengan kita untuk membangun bisnis tersebut. Demi ksehetan mental, kita tidak harus menjadi orang yang melulu bermodal nekad. Kita tetap harus peduli dengan kebahagiaan.

Tulisan ini hanya ingin mengingatkan kembali agar saran untuk keluar dari zona nyaman tidak bersifat membabi buta. Kadang saran ini hanya bersifat sinis dengan orang-orang yang sudah enjoy denga hidupnya. Biarkan keinginan untuk keluar dari zona yang nyaman itu dengan alasan mempertahankan atau membangun kenyamanan. Kesadaran ini tentunya membuat kita tidak terjerumus mencari ketidaknyamanan. Tetaplah punya orientasi untuk merasa nyaman demi kesehatan mental kita. Tantanglah dirimu dengan kenyamanan yang baru. Tetaplah merasa nyaman dan sehat secara mental. Semoga bermanfaat.

0.00 avg. rating (0% score) - 0 votes

Artikel tentang Catatan Bebas Lainnya:

by

Creative Learning Designer | Parenting Consultant | Writing Coach


 

Post a Comment

Your email is never published nor shared. Required fields are marked *

*
*

You may use these HTML tags and attributes: <a href="" title=""> <abbr title=""> <acronym title=""> <b> <blockquote cite=""> <cite> <code> <del datetime=""> <em> <i> <q cite=""> <s> <strike> <strong>