Bahaya Ancaman Bagi Anak
September 15, 2014 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Untuk menjadi patuh, tak jarang orangtua mengancam anaknya. Perilaku anak mungkin hilang atau berubah sesuai harapan mereka. Tapi bagaimana dengan dampak jangka panjangnya? Apa bahaya ancaman bagi anak?
Apakah Ayah/Bunda pernah mengancam si kecil? Apa reaksi mereka?
Apakah Ayah/Bunda sering atau intens mengancam si kecil? Bagaimana dampaknya?
Tidak jarang orangtua mengancam anaknya ketika bertindak tidak seperti yang diharapkan. Bahkan orangtua yang memahami pengasuhan sekalipun, kadang tanpa disadari mengancam anaknya. Saat kondisi terdesak dan kesabaran mulai menipis, kata-kata keras bernada ancaman kadang tak bisa dihindari. Hal ini dimaksudkan untuk menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan. Lantas, apakah anak menjadi berubah?
Ancaman difungsikan sama seperti hukuman, yaitu untuk menghilangkan perilaku yang tidak diharapkan. Kenapa kok difungsikan sama? Karena secara alamiah, ancaman juga punya efek yang sama seperti hukuman, yaitu menghilangkan perilaku tertentu. Namun ada kesamaan sifat yang mungkin tidak kita sadari, yaitu bersifat spesifik. Apa maksudnya?
Ancaman atau hukuman memiliki area jangkauan yang terbatas, baik dalam hal tempat maupun waktu. Maksudnya, ancaman atau hukuman hanya berfungsi menghilangkan perilaku spesifik. Hukuman atau ancaman akan menjadi tidak efektif jika diperuntukkan bagi perilaku yang lebih general. Sebuah ancaman atau hukuman akan lebih efektif untuk menghilangkan perilaku memukul dibandingkan untuk menghilangkan perilaku menyakiti orang. Coba bandingkan dengan sifat alamiah dari hadiah (reward/insentif). Pembahasan selanjutnya akan kita fokuskan kepada ancaman.
Selain berkenaan dengan efek ancaman dalam hal wilayah jangkauan, ancaman juga memiliki dampak jangka panjang. Dampak ini bervariasi, tergantung bagaimana karakteristik dari anak yang mendapatkan ancaman.
1. Anak akan menjadi pengancam
Efek ini terjadi pada anak secara umum. Sifat alamiah anak adalah mencontoh. Cara belajar paling dasar pada diri anak adalah dengan mengamati. Ketika orangtua atau atmosfir keluarganya banyak mengacam atau berkata-kata keras bernada ancaman, maka anak juga akan melakukan hal yang sama, terutama kepada teman atau orang lain yang lebih mudah (termasuk adik).
2. Anak akan menjadi kompulsif
Untuk anak yang inverior, jika intens mendapatkan ancaman, maka dia akan menjadi super was-was. Dia akan mengantisipasi secara berlebihan, karena takut dengan ancaman. Karena itu, dia akan sering mengecek dan mengecek ulang segala perilakunya, baik yang akan maupun yang telah dilakukan. Anak menjadi serba salah.
3. Anak akan menjadi trickyÂ
Ketika mendapatkan ancaman, maka akan akan berusaha menyeimbangan kondisi emosinya, sehingga tetap merasa nyaman seperti semula. Karena itu, anak berada diantara sikap takut melawan ancaman dan kebutuhan melawan agar dirinya tetap merasa nyaman. Maka kata-kata moderat yang dipilih adalah dengan melakukan trick, misalnya mengatakan, “Lho, maksud saya bukan begitu memang…”, “Kan itu tidak sengaja…” dan semacamnya. Dalam jangka panjang, sangat mungkin anak akan menjadi pembohong.
4. Anak akan menjadi tidak percaya diri
Ancaman akan menekan batin anak. Tekanan ini akan mengerdilkan jiwanya. Jika dilakukan secara intens, maka anak akan menjadi tidak percaya diri.
5. Anak akan menjadi pemarah
Untuk anak yang pemberani, maka ia akan balik menyerang. Jika orangtua mengancam dengan kata-kata keras, maka anak akan belajar. Efek ini hampir serupa dengan efek nomor 1. Hanya saja, yang dipelajari oleh anak bukan ancamannya, tetapi cara mengungkapkan ancaman itu, yaitu dengan marah-marah. Secara impulsif, anak bisa menyerang orang lain dengan ancaman. Atau spontan melawan orangtua yang mengancamnya.
Itulah bahaya ancaman bagi anak. Seperti yang sudah disinggung sebelumnya, ancaman tetap memiliki nilai efektif, yaitu dapat menghilangkan perilaku yang spesifik, meskipun tidak bertahan lama. Andai bisa bertahan lama, yang ada di benak anak adalah ketakutan-ketakutan atau kekhawatiran-kekhawatiran. Inilah yang disebut sebagai bahaya jangka panjang dari ancaman,
Adakah bahaya yang lainnya?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Modal Dasar Pengasuhan
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'