Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
September 13, 2018 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Dongeng sebelum tidur. Sebuah aktivitas yang menyenangkan bagi anak. Selain mendapatkan hiburan, anak-anak juga mendapatkan pelajaran dari isi doengeng yang diceritakan. Ada dua pertanyaan menarik berkenaan dengan dongeng sebelum tidur, haruskah anak diberikan dongeng? haruskah dilakukan sebelum tidur? Kenapa?
Masih ingatkah kita dengan cerita-cerita orangtua tentang berbagai dongeng dari negeri antah berantah? Masih ingatkah moment heroik di masa perjuangan, yang selalu diceritakan berulang oleh kakek kita? Masa-masa yang menyenangkan bukan? Ya, cerita ayah, bunda, kakek selalu menjadi hiburan tersendiri di kala santai. Salah satunya adalah sebelum tidur. Karena itu, aktivitas ini disebut dongeng sebelum tidur. Kok jadi ingat lagunya grup band wayang ya? Masih ngat lagunya?
Selanjutnya, yang menarik dari aktivitas dongeng sebelum tidur ini adalah kenapa anak kok diberikan dongeng? Dan kenapa kok dilakukan sebelum tidur? Haruskah kedua hal tersebut dilakukan? Jawabannya, tidak harus. Hehehe sebuah jawaban yang provokatif ya. Maksudnya, itu bukan sebuah keharusan. Kita akan memahaminya jika mengembalikan dongeng dan waktu sebelum tidur kepada substansinya. Seperti apa itu?
Dongeng biasanya identik dengan cerita rekaan atau fiksi. Jika istilah dongeng ini kita moderasi dan kembalikan kepada entitas asalnya, kita bisa saja mengganti dengan ‘cerita’. Istilah cerita bersifat lebih umum, karena tidak ada ikatan bagi kita untuk hanya memberikan cerita fiksi kepada anak. Kita bisa juga menceritakan pengalaman kita, seperti yang biasanya dilakukan oleh kakek ketika mengenang masa perjuangannya di zaman penjajahan. Kita bisa juga menceritakan pengalaman selama seharian bekerja. Dengan demikian, orangtua atau pendamping dapat memilih alternatif yang paling mudah, tidak harus terikat mencari, mengarang, dan memberikan cerita dalam bentuk dongeng.
Lho, bukannya dongeng dan cerita secara umum itu berbeda? Ya, mengganti dongeng dengan berbagai alternatif cerita, bukan berarti menyamakan keduanya. Keduanya tetap dibedakan, meskipun salah satu bentuk cerita dapat berupa dongeng. Dongeng bisanya memang lebih bersifat imajinatif, sehingga punya keunggulan dalam merangsang imajinasi anak. Sementara itu, jika cerita yang diberikan bukan dongeng, melainkan cerita nyata atau pengalaman, jelas memliki dampak yang tidak sekuat dongeng dalam merangsang imajinasi. Itu perbedaannya. Namun menggunakan berbagai alternatif cerita yang dimaksud di sini, adalah mencari kesamaan atau benang merah diantara keduanya. Apa kesamaannya? Keduanya menggunakan bahasa deskriptif atau naratif.
Cerita atau dongeng sama-sama menggunakan gaya narasi, meskipun yang satunya lebih imajinatif dibandingkan dengan yang lain. Mari kita cari pembanding bahasa deskriptif. Pembandingnya adalah bahasa preskriptif atau berupa penjelasan. Ketika kita memberikan nasihat, mengatakan bahwa sesuatu baik dan yang lain buruk, beserta alasannya, pasa saat itu kita menggunakan bahasa preskriptif. Adakah perbedaan dampak antara keduanya?
Bahasa preskriptif dan deskriptif sama-sama merangsang bagian otak yang berfungsi menyerap dan mengelola bahasa, yaitu area wernic dan area broca. Jadi, ketika kita memberikan cerita atau penjelasan kepada anak, bagian itu akan terangsang, sehingga akan lebih berkembang. Namun perbedaannya, bahasa preskriptif hanya merangsang kedua area tersebut, sedangkan bahasa deskriptif mengaktivasi seluruh bagian otak. Dengan demikian, seluruh bagian otak akan berkembang. Jadi mau pilih mana, pakai cerita atau melulu memberikan nasihat dan penjelasan? Keduanya tetap boleh dipakai, karena punya nilai plus dan minusnya sendiri. Perbedaan lebih detil beserta ketepatan penggunaannya akan kita bahas di tulisan tersendiri ya.

Haruskah dongeng? Kenapa harus sebelum tidur? (foto: plukme.com)
Sekarang kita akan menjawab pertanyaan kedua, yaitu apakah waktunya harus menjelang tidur? Jawabannya, ini bukan keharusan, tetapi keutamaan. Artinya, waktu untuk bercerita bisa kapanpun dan sesering mungkin. Mengingat dampak positif dari bercerita, semakin sering bercerita akan semakin baik bagi perkembangan anak. Hanya saja, waktu menjelang tidur adalah saat anak lebih rileks dan otak lebih siap menerima induksi pesan. Ketika otak lebih rileks dan frekuensinya mulai bergeser dari beta ke alpha, maka saat itu anak lebih mudah untuk menerima dan menyimpan pesan yang kita sampaikan. Itulah kenapa waktu menjelang tidur merupakan keutamaan untuk bercerita.
Demikian keutamaan memperbanyak bercerita, terutama saat anak menjelang tidur. Apakah Ayah, Bunda, Kakak punya kebiasaan bercerita atau dulu waktu kecil sering diberikan cerita?Â
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Modal Dasar Pengasuhan
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat