Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
February 9, 2013 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Anak juga manusia, yang kadang kuat, kadang pula lemah. Suatu waktu begitu kuatnya, sementara pada beberapa kesempatan membutuhkan uluran tangan kita. Iya, anak juga perlu dibantu. Namun, anak merespon bantuan dengan cara mereka yang unik. Karena itu, kita perlu cara tepat memberi bantuan untuk anak. Simak panduan pengasuhan berikut ini!
Ada beberapa gejala sebagai reaksi anak terhadap bantuan kita. Coba Anda perhatikan, apakah Anda mengalami diantaranya, atau semuanya?
a. Menolak bantuan kita
b. Protes dan atau ditambah marah-marah
c. Berhenti dari aktivitas yang sedang dilakukannya
d. Tidak mengulangi perbuatannya atau perilakunya punah
Keempat kemungkinan tersebut sangat mungkin terjadi semuanya. Bisa saja anak menolak bantuan, protes dan marah-marah atas bantuan kita, mutung atau mogok dari aktivitasnya, akhirnya kapok dan tidak mengulangi lagi perbuatannya.
Kenapa reaksi tersebut muncul? Anak juga seperti orang dewasa, punya hak menerima dan menolak bantuan. Secara emosional, ini berhubungan dengan kenyamanan. Sedangkan secara kognitif, ini berkaitan dengan apa yang ia bayangkan akan terjadi sebagai akibat yang ditimbulkan dari perilakunya. Baca selengkapnya tentang dampak kesalahan dalam memberikan bantuan untuk anak, di sini.
Nah, sekarang giliran bagaimana cara tepat memberi bantuan kepada anak. Artinya, bantuan yang berdampak positif terhadap perkembangan anak selanjutnya. Karena jika salah bersikap, maka bantuan kita justru berdampak negatif buat anak. Simak bagaimana caranya!
1. Amati terlebih dahulu
Jika anak terlihat mengalami kesulitan melakukan aktivitasnya, maka kita amati saja lebih dahulu. Sepertinya mudah. Tapi untuk sebagian orangtua, godaan untuk segera turun tangan kadang tak bisa ditahan. Amati saja dulu, karena kita tak tahu bagaimana kelanjutannya. Jika kita cermat mengamati, tak perlu terlalu khawatir. Selain itu, dengan mengamati, kita jadi semakin paham anak kita.
2. Jangan potong aktivitasnya
Ketidaksabaran kita untuk segera memberikan bantuan lebih sering berdampak pada pemotongan aktivitas anak. Ini bisa membuat anak menyerah, putus asa, bahkan kapok untuk melakukannya lagi. Ini terjadi karena apa yang kita lakukan untuk anak tidak sama dengan apa yang ia bayangkan akan terjadi.
3. Berikan bantuan dengan cara alamiah
Memberikan bantuan secara alamiah adalah memberikan bantuan yang wajar, sesuai dengan daya pikir, emosi dan kemampuan anak dalam melakukan tindakan. Bagian ini yang paling menantang.
Untuk lebih mudah memahaminya, kita coba dengan kasus anak yang belajar bersepeda untuk pertama kali. Apa yang Anda lakukan jika anak menabrak tembok dan belum bisa membelokkan setirnya? Banyak orangtua menarik setir agar berbelok, atau malah mengangkat setirnya ke arah yang ia inginkan.
Untuk bagian yang ketiga ini, sebenarnya kita bisa atur dalam level tindakan yang tepat, yaitu arahan, sentuhan dan tuntunan. Apa itu? Jika kasusnya adalah menabrak dan tidak bisa membelokkan setir sepeda, yang menjadi pilihan pertama adalah mengarahkan. Dengan apa? Iya, kata-kata. Kita bisa mengatakan kepada anak, “Belokkan ke kanan/kiri”. Jika anak belum memahami kiri atau kanan setelah kita berulang-ulang mengatakannya, maka katakan “Arahkan ke sini!” atau “Arahkan ke ibu/ayah!”.
Pilihan kedua adalah dengan sentuhan. Untuk kesulitan anak dalam menentukan arah atau ketidakpahaman arah, kita bisa menyentuh setir yang kita inginkan, misalnya menyolek setir kanan agar anak mengarahkan ke kanan. Jika beberapa kali dilakukan masih belom bisa, buat colekan yang lebih keras, sehingga setirnya sedikit menoleh. Tapi ingat, kita tak perlu memegangi setir dalam waktu yang lama. Stelah colek, segera tarik tangan kita.
Jika kedua cara sebelumnya masih belum ampuh juga, sedikit tarik setir ke kanan jika kita ingin anak mengarahkan ke kanan. Jika setir sudah menoleh dan anak sudah ancang-ancang mengayuh pedalnya, segera lepaskan dan biarkan anak selanjutnya membetulkan arah setirnya.
Itu tadi cara tepat memberikan bantuan untuk anak. Apakah Anda punya cara yang lainnya? Silahkan dibagi di sini, agar pengetahuan dan ilmunya semakin bertambah.
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Modal Dasar Pengasuhan
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak