Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
August 8, 2017 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Perundungan atau bullying sangat rentang dialami oleh anak. Ketika kita mendapatkan pemberitahuan bahwa anak kita mengalami bullying, orangtua harus hati-hati dengan responnya. Reaksi apa yang harus dihindari orangtua saat anak mengalami bullying?
Di sore hari selepas pulang kerja dan anak datang dari sekolah, Pak Dedi dan Bu Dedi secara tidak sengaja mendengarkan bahwa anaknya dicakar dan dijambak oleh temannya. Ketika dikorek, kenapa peristiwa itu terjadi, anak tidak tahu penyebabnya. Artinya, ia tiba-tiba diperlakukan seperti itu. Keterangan yang didapat dari anak, ia diperlakukan seperti itu sudah sejak awal masuk sekolah. Nah loh, kalau Ayah, Bunda, Kakak adalah Pak/Bu Dedi, apa reaksi yang spontan muncul?
Peristiwa semacam ini mengingatkan saya pada cerita teman saya yang anaknya melapor bahwa ia sering disakiti temannya. Apa reaksi sang ayah (teman saya) tersebut? Ia geram dan bilang kepada anaknya, “Kamu laki-laki, pukul balik!”. Apa yang terjadi? Si anak berhasil melakukan perlawanan dan anak yang menyakiti menjadi tidak berani lagi. Si ayah berhasil menyelematkan anak dari penyerangan oleh temannya. Tapi apa yang terjadi kemudian? Berkebalikan, si anak menjadi mudah menyerang temannya. Nah, sekarang siapa yang melakukan kekerasan?

Orangtua harus berhati-hati dengan reaksinya, saat mendapat kabar bahwa anak mengalami bullying.
Mengacu dari definisi bullying, saya kali ini lebih memilih menggunakan istilah yang lebih general, yaitu mengintimidasi, menyakiti, atau menyerang. Artinya saya akan membahas dari tindakan tidak menyenangkan yang lebih umum, yang dilakukan oleh seorang teman kepada anak kita. Terlepas apakah anak kita dibully atau bukan, yang jelas ia mengalami penyerangan. Sedangkan pembahasan yang spesifik tentang bullying, dapat dibaca di tulisan “Benarkan Anak Kita Mengalami Bullying?” dan “5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying?”.
Orangtua mana yang tidak jengkel jika anaknya mendapatkan serangan dari anak lain? Berjuta kekhawatiran dapat muncul di benak orangtua, semisal yang paling parah adalah mogoknya anak dari sekolah. Maka dari itu, secara spontan reaksi kita mungkin adalah marah dan mungkin berkata, “Siapa anak yang berani menyakitimu itu?”, “Hajar balik dong!”, “Kamu semestinya melawan!” dan reaksi sejenisnya.
Berkenaan dengan mogok sekolah, silahkan baca tulisan,
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali Ke Sekolah Pasca Libur
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
Hal ini sama saja dengan seorang anak yang nonton film action dimana tokoh utama atau tokoh baik menyerang tokoh antagonis. Penyerangan ini menjadi pemakluman. Jadi tindakan kekerasan yang dilakukan tokoh utama bisa mendapatkan pembenaran. Semangat balas dendam ditanamkan kepada anak. Pada saat itu juga kita telah mengajarkan anak tak ubahnya seperti teman yang menyerangnya.
Baca juga tentang,
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
Untuk itu, kita perlu memperjelas informasinya. Kita bisa sharing dengan guru kelas dan meminta data darinya. Jika gurunya belum tahu dengan kejadian yang dialami anaknya, orangtua dapat meminta tolong guru untuk mengamatinya. Hal ini tidak melulu untuk menghindarkan anak dari kekerasan berikutnya, tetapi juga untuk mengidentifikasi kenapa atau bagaimana kekerasan tersebut bisa terjadi terhadap anak kita. Informasi ini adalah langkah awal untuk mengambil tindakan yang tepat berikutnya.
Tapi yang jelas, reaksi sakit hati dan ‘serangan balik’ perlu dikendalikan oleh orangtua. Kalau Ayah, Bunda, Kakak, apa reaksi yang biasanya muncul saat mendapatkan laporan anak atau diknya diserang oleh temannya?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Bagaimana Mengatasi Temper Tantrum Anak?
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Kenapa Anak Kita Mogok Sekolah?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman