-
Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
Pernah kesulitan melarang, ngasih tahu, atau meminta anak melakuan sesuatu? Tak jarang orangtua merasa pusing dibuatnya. Ternyata ada saat-saat trans yang memudahkan kita melakukan induksi nilai pada diri anak.
-
Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
“Jangan membandingkan anak!”. Mungkin kita sangat familiar dengan peringatan seperti ini. Kita pasti paham, sangat mengerti. Tapi kadang kita tetap melakukannya tanpa disadari.
-
Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
Apa yang dipikirkan dan bagaimana berpikir, antara orangtua dan anak, pasti berbeda. Begitu juga bagaimana perasaan orangtua dan anak, terutama ketika mereka berinteraksi. Karena itu, penting mengelola emosi dalam pengasuhan. Berikut ini akan kita bahas tentang pencocokan prediksi.
-
Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
Ada anak yang suka membaca, namun sebagian yang lain lebih suka mengotak-atik atau memecahkan teka-teki angka. Apakah itu sebuah kecenderungan atau berhubungan dengan karakteristik anak?
-
6 Pelajaran Kompleksitas Emosi dari Film Inside Out
Manusia punya emosi yang kompleks. Senang, sedih, takut, dan lain-lain, saling berpadu, saling beradu. Kompleksitas emosi ini digambarkan dengan cantik dalam Film Inside Out, hingga menjadi pelajaran untuk kehidupan kita. Simak yuk!
-
Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
Tak jarang orangtua bertanya, kenapa anaknya lebih suka membaca daripada mengoperasikan angka, atau sebaliknya. Bukan begitu Ayah/Bunda? Ternyata, huruf maupun angka memiliki karakteristik yang berbeda.
-
Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
Apapun aktivitas kita, sepadat apapun jadwal yang kita miliki, anak adalah tanggungjawab yang tak seharusnya diabaikan. Meski sekedar berbicara sejenak lewat telepon, saling berkirim foto lewat media sosial, atau mengisi waktu luang untuk larut di dalamnya bersama anak, akan memberikan arti yang luar biasa bagi mereka. Selalu ada cara untuk menghubungkan anak dan orangtua.
-
Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
Setiap tindakan selalu ada motif atau intensi. Demikian juga dengan anak yang melakukan aktivitasnya, pasti juga dilatarbelakangi oleh niat. Apa yang terjadi jika kita memotong aktivitas anak?
-
Bergerak dari Zona Masalah ke Zona Solusi
Tidak masalah kita punya masalah, karena begitulah lumrah adanya. Tapi bagaimana yang seharusnya? Bagusnya kita tak hanya berkutat di zona masalah, tetapi bergerak menuju zona solusi.
-
Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
Anak melakukan kesalahan dalam tindakan? Wajar. Lalu apa yang kita lakukan atas kesalahan tersebut? Apakah kita akan memberikan kesempatan lagi? Mari kita simak yang satu ini!
-
Krisis Jati Diri, Pangkal dari Semua Krisis
Hidup memang terfragmentasi, terpilah dalam babak dan settting ruang dan waktu. Kalau mau ingin lebih mudah melihat kondisi real-nya, tengoklah ke Indonesia. Fragmentasi itu semakin jelas ketika berbagai krisis melanda dengan berupa warna dan segala kompleksitasnya. Tapi pangkal dari itu semua adalah krisis jati diri. Percaya?
-
Menyatunya Hablum Minallah dan Hablum Minannas
Dalam berbuat baik, selalu ada level tertinggi yang sekaligus adalah level tersulit. Berbuat baik kepada orang baik, itu mudah. Tapi bagaimana dengan berbuat baik atau berteman dengan musuh kita? Di sinilah terjadi menyatunya hablum minallah dan hablum minannas.
-
Menjadi yang BAIK, Tanpa Syarat
Kalau ada kata ‘baik’, ‘lebih baik’ dan ‘terbaik’, pasti mengingatkan kita pada pelajaran tentang komparasi atau perbandingan. Mana yang lebih/paling tinggi? Apakah kata ‘terbaik’, karena awalan ‘ter-‘ memiliki arti ‘paling..”? Belum tentu! Kata ‘baik’ justru sebuah kondisi tanpa syarat.
-
Dalam Penciptaan, Imajinasi Bukan Basa-Basi
Dalam sebuah penciptaan, alurnya kurang lebih sama, realita/imajinasi –> rasionalisasi (data + teori = riset) –> hasil. Namun titik tekan yang berbeda akan menentukan cara berpikir dan hasil yang dicapai. Sayangnya, imajinasi kadang dianggap tidak lebih penting dari pengetahuan dari sebuah referensi.
-
Hati-Hati, Persepsi Negatif Bisa Menguasaimu!
Persepsi adalah apa yang kita pikirkan tentang realita. Kita bisa berpersepsi netral, positif, atau negatif. Meskipun persepsi ini dibuat oleh seseorang, namun suatu saat persepsi bisa bebalik menguasai orang yang membuatnya. Karena itu, hati-hati dengan persepsi negatif!
-
Now and Here, Cita-Cita Tak Sampai
Now and here atau kini dan di sini adalah sebuah filosofi atau sebuah kondisi presence (kehadiran). Saat seseorang hadir kedalam dirinya, saat itulah ia menghayati keberadaannya, yaitu dengan hadir di sini dan kini. Namun jika menjadikan now and here sebagai cita-cita, maka siap-siaplah untuk tidak kesampaian. Lho kok bisa?