Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
November 16, 2012 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Jumpa lagi dengan Rubrik Tanya rudicahyo. Kali ini sesinya Konsultasi Parenting. Ada pertanyaan dari Bundan AO di Malang. Simak yuk!
Salam
Mau konsultasi, Pak
Langsung saja ya, saya sekarang full ibu rumah tangga, tanpa ada kegiatan apapun diluar itu. Itu benar-benar menjadi suatu tekanan, kebosanan dan kejenuhan tersendiri buat saya.
Kadang, atau bahkan sering, saat benar-benar jenuh dan kesal, emosi saya gampang terpancing. Anak membuat ulah sedikit saja, misalnya membuat rumah berantakan, tidak mau makan, rewel sedikit, bawaannya ingin marah saja. Padahal saya tahu semua itu adalah perilaku wajar anak-anak, dan sama sekali tidak berlebihan. Tapi saya suka kelepasan marah-marah kepadanya. Setelah marah, menyesal dan merasa bersalah. Saya selalu minta maaf dan menjelaskan kepadanya, kenapa saya seperti itu. Tapi kalau sering seperti itu, apa tidak berpengaruh negatif untuk anak? Terus cara mengatasinya bagaimana?
Makasih banyak sebelumnya π
AO, Malang
Halo Bunda AO di Malang
Kemarahan orang dewasa, terutama orangtua, mempunyai pengaruh negatif buat anak, terutama untuk anak dengan usia sampai 2 tahun. Nah, usia ananda berapa ya Bunda? Kemarahan itu saja sudah berpengaruh kurang baik kepada Bunda, apalagi buat anak. Mungkin Bunda sudah marah untuk tujuan yang tepat, tetapi porsi kemarahannya yang mungkin tidak tepat. Kebosanan Bunda yang sebenarnya adalah persolan pribadi Bunda, jadi melibatkan anak di dalamnya.
Berkenaan dengan kemarahan, yang menjadi persoalan adalah efek kemarhaan buat anak. Sepertinya, anak menerima begitu saja kemarahan dari Bunda. Ini berbeda dengan orang dewasa yang gampang memanipulasi berpikirnya, bisa menghibur diri, mencari nilai positifnya. Kalau anak? tidak seperti itu. Dia menerima kemarahan Bunda. Dia juga bisa merasa kalau dirinya dimarahi.
Perasaan ketika dimarahi ini, jika terus-menerus dilakukan, akan terakumulasi pada diri anak. Hatinya mungkin terluka, dan bisa menyebabkan perasaannya cedera. Itu bisa terbawa sampai ia dewasa. Akibat yang mungkin, anak bisa jadi orang minderan, tidak percaya diri, melow, sensitif, pemarah. Nah, rugi kan marah-marah, Bunda? Apalagi kalau marahnya berawal dari masalah pribadi Bunda.
Alternatif yang bisa dilakukan oleh Bunda adalah dengan membuat kesibukan. Sukur-sukur kalau kesibukannya menyenangkan dan bisa melibatkan anak. Kesibukan yang seperti itu, misalnya menulis pengalaman menarik bersama anak. Bunda juga bisa mencari-cari informasi lomba, misalnya lomba foto ibu-anak.
Kesibukan yang seperti itu, punya dampak positif: 1) Mengalihkan fokus dari kebosanan. Bunda mulai punya kesibukan, 2) Karena kesibukannya juga melibatkan anak, maka dapat menambah kedekatan Bunda dengan anak. Artinya, kesibukan itu tidak malah membuat Bunda sibuk sendiri.
Demikian penjalasannya. Mudah-mudahan bermanfaat.
Salam
@rudicahyo
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Apa yang Tidak Boleh Dilakukan Saat Anak Marah?
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- Mengajari Anak Berpuasa dengan Lebih Bermakna
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Modal Dasar Pengasuhan
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Trans Membantu Induksi Nilai pada Diri Anak
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?
- Bagaimana Anak Menjadi Temper Tantrum?
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Memilih Sekolah untuk Anak: Antara Kualitas, Gengsi, dan Kemampuan Keuangan
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Wreck It Ralph: Apakah Ilmu Pengasuhan Itu Omong Kosong?
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Kendala Membangun Atmosfir Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Kompetisi Ego Mengaburkan Keselarasan Orangtua dan Anak
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman