Membanggakan Anak Secara Berlebihan Itu Berbahaya
May 13, 2013 . by rudicahyo . in Parenting . 0 Comments
Bangga kepada anak sendiri itu wajar, namun jika berlebihan, berbagai kemungkinan efek kurang baik layak diperhitungkan. Karena membanggakan anak secara berlebihan itu berbahaya.
Bu Nino: Anak saya sekarang sudah ndak bisa diem, Jeng. Aktifnya itu lho
Bu Dinda: Kalau anak saya itu pendiem, Jeng. Tapi dia suka baca. Cepat sekali dia belajar membaca
Bu Denok: Anak saya itu aktif, suka baca sambil lari-lari
Pernah mendengar percakapan seperti itu? Sudah bukan rahasia lagi, kalau ibu-ibu sedang berkumpul membicarakan anaknya, apa yang mereka obrolkan? Satu sama lain tak ingin kalah mengunggulkan anaknya.
Membanggakan anak memang asik, bahkan jika obrolannya seru, semakin memberikan energi. Ketika seorang ibu berbicara, maka kita tak sabar untuk segera menanggapi. Kita punya bahan yang tak bisa ditahan untuk dibicarakan. Iya, tentang kelebihan anak kita. Tidak hanya dalam obrolan, ketika berbagi pengalaman lewat tulisan tentang aktivitas atau perkembangan anaknya, tak terasa yang ditulis adalah kebangaan-kebanggaan. Namun ada beberapa efek yang mungkin terjadi jika kita membanggakan anak kita terlalu berlebihan.
1. Mental membandingkan
Kenapa membandingkan itu berbahaya? Orangtua yang terbiasa membandingkan fokusnya akan beralih, dari memperhatikan perkembangan anaknya menjadi memperhatikan anak orang lain. Fokus berubah, maka perhatian terhadap anak juga tidak optimal.
2. Mental kompetisi
Biasanya, orangtua membandingkan anaknya dalam rangka berlomba akan keunggulan. Jika anak terbiasa dibandingkan untuk berlomba saling mengungguli, maka mental ini juga akan menular kepada anak. Berkompetisi itu tidak ada salahnya, tetapi mental kompetitif itu dapat membebani anak. Selain itu, anak akan hidup dalam atmosfir persaingan, bukan persahabatan.
3. Cara pandang stratifikasi
Jika orangtua terbiasa membanggakan dan membandingkan anak, maka orangtua akan melihat anak dengan caa pandang stratifikasi atau bertingkat. Anak akan dinilai, yang selanjutnya akan membedakan antara anak satu dengan lainya. Seorang anak dinilai lebih dibanding yang lain. Padahal setiap anak itu unik, berada dalam kondisi bervariasi, bukan bertingkat.
Demikian dampak yang terjadi jika orangtua terlalu membanggakan anaknya. Namun, yang perlu diingat adalah, membanggakan anak itu wajar saja, jika tetap dilakukan secara wajar. Jika harus berbagi pengalaman atau perkembangan anak, maka lebih baik jika tetap bercerita secara proporsional. Ceritakan keunggulan anak dengan menggunakan bahasa yang lebih deskriptif serta dengan semangat berbagi pengalaman.
Bagaimana menurutmu?
Artikel tentang Parenting Lainnya:
- Memahami Alat Permainan Anak dan Pola Pikir Anak
- Penyebab Bawah Sadar Kekerasan pada Anak
- Tentang Pengasuhan, Mau Ketat atau Longgar?
- Pentingnya Anak Menyadari Potensi Diri
- 6 Alasan Menghindari Intimidasi kepada Anak
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Kenapa Anak mengalami Kelekatan yang Tidak Aman?
- Modal Dasar Pengasuhan
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Haruskah Dongeng Sebelum Tidur?
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Pengembangan Diri yang Paling Murni
- Apa Dampak Ketidakkompakan Orangtua Bagi Anak?
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Dampak Reaksi Kekhawatiran yang Berlebihan terhadap Anak
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Porsi Kasih Sayang untuk Proses Adaptasi Anak
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Apa yang Harus Kita Lakukan Jika Anak Nonton Film?
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- Tips Mengubah Perilaku Anak dengan Memperbanyak Variasi Pilihan
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- Kesulitan Orangtua Mengajak Anak Kembali ke Sekolah Pasca Libur
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Menjatuhkan Mental Anak, Sering Tidak Disadari
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Jenis Kelekatan yang Terjadi pada Anak
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Pendidikan Anak: Apa Tindakan Awal yang Tepat Ketika Anak Melakukan Kesalahan?
- Tips Mengendalikan Kekhawatiran terhadap Anak
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Apakah Membacakan Buku Sejak Dalam Kandungan Akan Membuat Anak Gemar Membaca?
- 5 Langkah Mengetahui, Apakah Anak Kita Mengalami Bullying
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Pengembangan Bakat Anak dan Dilema Pilihan
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Kenapa Kita Tidak Boleh Memotong Aktivitas Anak?
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- 5 Kesalahan Orangtua yang Melukai Kepercayaan Diri Anak
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Berikan Alasan Realistis untuk Anak
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Semua Orangtua Punya Anak Kreatif
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Bagaimana Anak Belajar Memiliki Kelekatan yang Sehat?
- Menjembatani Passion Anak dan Harapan Orang Tua
- Apa Dampak Pelayanan Berlebihan untuk Anak?
- Selalu Ada Cara untuk Menghubungkan Anak dan Orangtua
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Cara Mengendalikan Kemarahan Kita kepada Anak
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Asumsi Negatif Dapat Melemahkan Mental Anak
- Bagaimana Orangtua yang Bekerja Menjaga Perkembangan Emosi Anak Tetap Sehat?
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Bagaimana Sikap yang Tepat terhadap Cara Bermain Anak?
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Pujian yang Salah dapat Menjerumuskan Anak
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Dampak Atmosfir Egaliter bagi Rasa Percaya Diri Anak
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Mengapa Kata JANGAN Dihindari Penggunaannya?
- Melarang Anak dengan Pilihan Kata yang Tepat
- Apa Dampaknya Jika Salah Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Kenapa Orangtua Kesulitan Melakukan Pendidikan Seks Usia Dini?
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Pentingnya Menepati Janji kepada Anak
- Mengapa Kata JANGAN Boleh Digunakan?
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Bagaimana Terjadinya Penularan Sifat Orangtua kepada Anak?