Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
August 22, 2019 . by rudicahyo . in Parenting, Psikologi Populer . 0 Comments
Sering ikut seminar atau pelatihan parenting? Apakah nasihat dan materi yang diberikan ahli parenting sudah pas untuk Anda sebagai orangtua? Pernah merasa, kenapa kok masih saja sulit mengasuh anak, meskipun tips yang diberikan ahli parenting sudah diterapkan?
Seorang ibu Sinta baru saja pulang dari acara talkshow parenting. Ketika mendengarkan cermahan dari pembicara, ia optimis akan dapat mengubah anaknya menjadi lebih baik, ‘menyembuhkan’ dari keluhan yang selama ini dirasakan. Begitu sampai di rumah, seluruh tips yang diberikan oleh pembicara diterapkan kepada anaknya, tapi ternyata perubahan tak kunjung datang jua.
Beda lagi dengan Sintya yang meskipun sama-sama menerapkan tips yang diberikan pembicara, ia bisa berhasil mengelola anaknya. Sekarang anaknya menjadi jauh lebih baik dan malah tambah berprestasi di sekolah. Bahkan dalam sebuah kesempatan yang mempertemukannya lagi dengan pembicara, ia menceritakan keberhasilannya, dan pembicara merasa heran dan tak percaya. Karena pembicaranya sendiri tidak pernah berhasil menerapkan tips tersebut untuk anaknya.
Kenapa kedua ilustrasi di atas dapat terjadi? Karena menjadi orangtua atau menerapkan parenting untuk anak, itu sangat intuitif. Apapun tips yang diberikan oleh ahli parenting, jika hanya diterapkan sebagaimana adanya, maka tidak jarang akan menemui kesulitan dan tidak afektif hasilnya. Kalaupun ada orangtua yang menerapkan sebagaimana adanya dan ia berhasil, bisa jadi itu hanya kebetulan semata. Karena menerapkan ilmu parenting itu perlu dipadu dengan pengalaman dan intuisi kita sebagai orangtua. Sebuah tips parenting yang berhasil kita terapkan untuk seorang anak, belum tentu berhasil untuk anak yang lain. Maka dari itu, yakinlah bahwa orangtua adalah seorang ahlinya ahli untuk anaknya, seperti yang dikatakan Pak Ndul, core of the core.
Lalu apakah seorang ahli parenting itu benar-benar ahli? Pertanyaan ini tentu saja mudah dijawab, ada ahli parenting yang benar-benar ahli ada yang tidak benar-benar ahli.
Seorang ahli parenting yang tidak benar-benar ahli memiliki beberapa ciri. Pertama, ahli parenting yang tidak benar-benar ahli biasanya gagal menerapkan tips yang ia berikan kepada orangtua yang ikut dalam seminar atau pelatihannya. Kedua, ahli parenting yang tidak benar-benar ahli akan menerapkan tips yang ia pelajari dengan cara yang persis sama dengan yang ia pernah dengar atau baca. Ketiga, ahli parenting yang tidak benar-benar ahli, akan mengajarkan parenting kepada para orangtua dengan keyakinan dan cara yang ia terapkan untuk anaknya.
Yang seharusnya bagaimana? Menjawab pertanyaan ‘yang seharusnya’ berarti kita akan membandingkan dengan ahli parenting yang benar-benar ahli. Ciri-cirinya: Pertama, ahli parenting yang benar-benar ahli akan berhasil (setidaknya kemungkinan berhasilnya tinggi) ketika menerapkan tips yang ia berikan kepada para orangtua yang ikut dalam seminar atau pelatihannya. Kedua, ahli parenting yang benar-benar ahli sebenarnya tidak benar-benar menerapkan tips yang ia berikan kepada para orangtua dengan cara persis yang ia katakan kepada mereka. Ketiga, ahli parenting yang benar-benar ahli tidak mengajarkan parenting kepada para orangtua sebagaimana yang ia terapkan kepada anaknya.
Bagaimana penejelasan ketiga ciri dari ahli parenting yang benar-benar ahli dan ahli parenting yang tidak benar-benar ahli, sebagaimana disebutkan di atas? Untuk menjawab pertanyaan tersebut, saya akan sedikit cerita tentang pengalaman saya.
Suatu hari saya bertemu dengan teman lama. Ia bertanya, bagaimana saya mengajari para orangtua tentang parenting. Ia juga bertanya, apakah saya juga menerapkan tips yang saya berikan kepada para orangtua dan apakah treatment saya berhasil. Saya jelaskan kepadanya dengan sebuah contoh kepada para orangtua tentang penggunaan gadget.
Ketika saya mengatakan tentang pengelolaan atau pengaturan penggunaan gadget untuk anak, pada saat yang sama belum tentu saya melarang anak saya menggunakan hp atau bermain game dengan gadget. Saya bilang kepada teman saya, saya akan memberikan tips yang umum dan normatif untuk sebuah pembatasan penggunaan gadget. Saya memberikan batasan, pertama karena penggunaan gadget di masa kini dan masa yang akan datang adalah keniscayaan. Kedua, saya teringat kata-kata seorang gamer yang saat itu mengenang orangtuanya yang dengan keras melarangnya nge-game. Sekarang anak ini sudah menjadi gamer dengan penghasilan puluhan bahkan ratusan juta per bulan.
Untuk tips bagaimana mengelola penggunaan gadget oleh anak, bisa diklik di sini. Begitu dengan kesalahan dalam memandang gadget untuk anak dapat dibaca di sini.
Artikel terkait:
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget oleh Anak
Begitulah ciri-ciri ahli parenting yang benar-benar ahli dan ahli perenting yang tidak benar-benar ahli. Bisa jadi ahli parenting yang selama ini kita yakini adalah yang benar-benar ahli atau sebaliknya. Atau mungkin ahli parenting yang pernah memberikan seminar atau pelatihan kepada kita bisa jadi masuk salah satu kategori tersebut. Menurutmu masuk yang mana ahli parenting yang selama ini kamu yakini?
Artikel tentang Parenting, Psikologi Populer Lainnya:
- Untuk Masa Depan Anak, Berkorbanlah!
- Syarat untuk Dapat Membaca Pola Perilaku Anak dalam Pengasuhan
- 7 Efek Tertawa dari Hati
- Bagaimana Menemukan dan Mengenali Potensi Anak?
- Paradigma Berpikir Bisa Menjadi Candu
- Dari Galau Hingga Oportunistik, Diawali dari Problem Pengasuhan
- Bentuk Tulisan untuk Meredakan Kegalauan
- Simplifikasi: Persiapan Menjadi Tester Handal untuk Psikotes
- Cara Beli Buku Daily Parenting
- KKN di Desa Penari, Antara Fakta dan Fiksi
- Apa Kesalahan dalam Memberikan Bantuan untuk Anak?
- Bagaimana Menggunakan Kata JANGAN untuk Anak?
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Bagaimana Menyikapi Penggunaan Gadget oleh Anak?
- Bahasa Positif Menciptakan Perubahan Positif pada Perilaku Anak
- Puasa Mengajari Kita Menunda Kenikmatan Sesaat
- Bagaimana Menjadi Orangtua yang Mengelola Larangan dan Perintah?
- Ikigami (Death Notice), The Ultimate Limit, Eksistensi Diri Menjelang Kematian
- Rahasia Parenting: Mengelola Perilaku Super Aktif Anak
- Tabula Rasa, Apakah Anak-Anak Sehelai Kertas Putih?
- Abnormalitas adalah Normalitas yang Diingkari
- Hidayah Tak Datang dengan Mudah
- Struktur Kepribadian Menurut Sigmund Freud
- Modal Dasar Pengasuhan
- Bahaya Mendikte Anak bagi Keberanian dan Kreativitas
- Apa yang Melemahkan Determinasi Diri dalam Membuat Keputusan?
- Mengajari Anak Menghadapi Kondisi Sulit yang Menimpanya
- Stimulasi untuk Optimalisasi Belajar Anak
- Menghilangkan Keunikan Anak dengan Diksi 'Lebih Unik'
- Bahaya Film Action yang Harus Diwaspadai Orangtua
- Harga Sebuah Kesempatan bagi Anak
- Bahaya Ancaman Bagi Anak
- Benarkah Anak Kita Mengalami Bullying?
- Menjadi Bahagia dengan Membunuh Waktu. Bagaimana Caranya?
- Mengasuh Anak itu Membaca Pola
- 5 Dampak Ketidakpercayaan kepada Anak
- 5 Kondisi Lingkungan Kerja yang Berdampak pada Pemberdayaan Diri
- 5 Situasi yang Memudahkan Mengenali Diri Sendiri
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Apakah Pribadi yang Suka Mengeluh itu Dibentuk?
- Konsultasi Parenting: Orangtua Bosan, Hati-Hati Anak Jadi Korban
- Mengungkit Kelemahan, Menghilangkan Kekuatan
- Perbedaan antara Kebenaran dan Pembenaran
- 5 Faktor Penghambat Psikologis dalam Memulai Bisnis
- Bagaimana Membangun Budaya Membaca pada Anak?
- 6 Pelajaran Kompleksitas Emosi dari Film Inside Out
- Membandingkan Anak Lebih Sering Tak Disadari
- Fixed Mindset dan Growth Mindset, yang Manakah Dirimu?
- Kesalahan dalam Memandang Gadget untuk Anak
- Menggunakan Sudut Pandang Anak untuk Lebih Memahami Anak
- Harmonisasi Pola Alamiah Diri dengan Pekerjaan
- Reaksi yang Harus Dihindari Orangtua Saat Anak Mengalami Bullying
- Apakah Sigmund Freud Sex Oriented?
- Kesehatan Mental Di Tempat Kerja
- Bagaimana Memberikan Pendidikan Seks yang Sesuai untuk Anak?
- Kesesatan Orangtua dalam Memandang Perkembangan Anak
- Meluruskan Makna Egaliter dalam Keluarga
- Manfaat Berlibur untuk Kesehatan Psikologis
- Reaksi Spontan Atas Ketidaknyamanan Dapat Membentuk Pribadi Kita
- Sekilas Cerita tentang Oedipus Complex
- Sayangnya, Kehidupan Nyata Itu....
- Seperti Orang Dewasa, Anak Juga Mengenal Kesepakatan
- Manfaat Apresiasi untuk Anak
- Bagaimana Prinsip Memilih PAUD untuk Anak?
- Dampak Individual dan Sosial dari Perfeksionisme
- Kronologi Proses Keluhan Mengebiri Solusi
- Bagaimana Film Amazing Spiderman di Mata Psikologi?
- Kenapa Imajinasi Anak Itu Penting?
- Bolehkah Memarahi Anak?
- Kekerasan Seksual pada Anak di Mata Psikologi
- 5 Alasan Fundamental Kenapa Membudayakan Membaca pada Anak Sangat Penting?
- Bagaimana Psikologi Menganalisa Mimpi?
- Tiga Cara Meningkatkan Motivasi dari Dalam Diri
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Seni Pengawasan terhadap Anak
- Penting Diketahui Psikolog: Alur Asesmen dan Intervensi
- Bagaimana Bertanggung Jawab atas Keseriusan Anak?
- WAJIB TERUS DITUMBUHKAN Kesadaran Parenting sebagai Bentuk Pendidikan Pertama
- Hubungan Ayah Bunda dan Pengaruhnya Buat Perkembangan Anak
- Jati Diri Anak Terkubur oleh Determinasi Orang Dewasa
- Cara Tepat Memberi Bantuan untuk Anak
- Menguasai Emosi Orang Lain melalui Disonansi Kognitif
- Bagaimana Mengelola Keinginan Anak untuk Berbelanja?
- Anak Anda Mogok Sekolah? Mari Kita Coba Mengatasinya!
- Terapi Psikologi: Menyembuhkan Gejala atau Penyebabnya?
- Belajar Bilingual Sejak Dini
- Apa Manfaat Mendengar Secara Aktif dan Empatik?
- Kinerja Optimal dengan Menyiasati Aspek Kecepatan dan Ketelitian Kerja
- 3 Modal Utama Anak Aktif
- Proses Pembentukan Pribadi Pengeluh
- Bagaimana Memberikan Bantuan yang Mendidik untuk Anak?
- Video Mesum BEREDAR Lagi, Inikah Sifat Alamiah RAHASIA?
- Zone of Proximal Development dan Scaffolding pada Teori Belajar Vygotsky
- Antara Anak dan Karir, Sebuah Surat dari Seorang Ibu
- Fokus Kekuatan Diri Dibentuk oleh Niat
- Personal Well Being, Apa dan Bagaimana?
- Mengelola Emosi dalam Pengasuhan: Pencocokan Prediksi
- Cara Tepat Mengatur Penggunaan Gadget pada Anak
- Bagaimana Mencegah Terjadinya Temper Tantrum pada Anak?
- Apa yang Membangun Keyakinan Diri (Self Determination) Kita?