Psikologi Humanistik: Dengan Teknologi, Belajar Dimanapun Bisa Dibagi
June 21, 2013 . by rudicahyo . in Psikologi Populer . 0 Comments
Kuliah berakhir. Biasanya ditandai dengan ujian di ujung semester. Hasilnya? Sudah pasti indeks prestasi alias IP. Biar hasil belajar tidak dihapus oleh selembar kartu hasil studi, maka di Mata Kuliah Psikologi Humanistik, mahasiswa mengunggah tulisan karyanya di blog.
Ada awal, ada akhir, seperti juga perkuliahan. Kuliah boleh berakhir, tapi belajar tak kan pernah berakhir. Dengan semangat lifelong learning, maka aku berniat mengabadikan tulisan mahasiswa berkenaan dengan pokok bahasan di Mata Kuliah Psikologi Humanistik. Wujudnya dalam bentuk posting di blog masing-masing. Untuk itulah aku akan mengompilasinya di sini.
Sebelum menuju ke kompilasi tulisan Psikologi Humanistik, aku akan obrolin soal awal dan akhir perkuliahan. Posting tulisan adalah bentuk akhir dari proses perkuliahan. Lalu apa hubungannya dengan ‘awal’? Tulisan yang dibuat mahasiswa ini adalah bentuk komitmen untuk berbagai, apa yang telah mahasiswa pelajari di kelas. Siapapun di luar sana (di luar kelas) boleh ikut belajar, bisa ikut menikmati hasilnya. Ini konsisten dengan aturan kelasku di awal perkuliahan. Apa itu aturannya? Simak di sini.
Pada aturan ‘diperbolehkan update status atau ngetweet’, terdapat semangat berbagi. Begitu juga dengan mempublikasikan hasil belajar di kelas ke dalam blog. Sekalian membudayakan menulis. Setuju?
Nah, untuk mewujudkan komitmen tersebut, tulisan para mahasiswa akan aku kompilasi di posting ini. Mudah-mudahan benar-benar bisa bermanfaat. Ya minimal buat mahasiswa Psikologi Humanistik sendiri, sebentar lagi kan ujian akhir semester hehehe. Mudah-mudahan bermanfaat lebih dari itu ya, lebih dari sekedar untuk ujian hehe. Ok deh, ini dia kompilasi tulisan mereka. Tulisan ini akan terus di-update. Artinya, akan terus bertambah sejalan bertambahnya mahasiswa Psikologi Humanistik yang mempostingnya di blog.
- Pendekatan dan Sejarah Humanistik oleh Farida, Nadya
- Kebutuhan Dasar Manusia, Kebebasan, Cinta dan Manusia Teralienasi oleh Anna Wahidah dkk
- Fenomenologi oleh Ramawati SP, Hariono Adi W, Safitri Ramadhini
- Fenomenologi dalam Psikologi Humanistik oleh Atika, Sofia, Sofy, Sadidah
- Fenomenologi dalam Memandang Manusia oleh Hidayatul Masruroh, Asti B. Dwitiya, Dita Ayu Puspitasari, Amiliya Mayar Riyanti, Novita Fajar Lestari
- Psikologi Humanistik: Eksistensialisme oleh Ana Yuliani, Aldila Irzan, Alifa Astari H, Nurul Aini, Fadhilah Ramadhani, Linda Widi, Winny Yus Permatasari
- Aliran Eksistensialisme dalam Psikologi Humanistik oleh Ananta Wahyu, Nurul Hidayah, Alto Yondrian, Robbiatul Adinda
- Eksistensialisme oleh Ana Yuliani, Aldila Irzan, Alifa Astari, Nurul Aini, Fadila Ramadhani, Linda Widi, Winny Yus Permatasari
- Aktualisasi Diri dan Fully Functioning oleh Meutia dkk.
- Self Determination, Otentisitas, Kebebasan oleh Nugraha Bosar, Retno Ayu A, Pratiwi Setyadi, Kartika Ayu Primasti, Devi Ayu Muktia R
- Self Determination, Otentisitas dan Kebebasan oleh Anna Wahidah, Dwi Cahya Asri
- Self Determination oleh Dian Wirawan N
- Self Determinisme, Otentisitas dan Kebebasan oleh Nugraha Bosar YS, Retno Ayu Astrini, Pratiwi Setyadi, Kartika Ayu Primasti, Devi Ayu Muktia R
- Psikologi Positif Amira Abdul Kadir, Ratih Rosulin
- Psikologi Positif, Bahasan Sisi Positif Manusia oleh Rizky, Puspa, Donna, Annisa, Prita
- Wellbeing dalam Psikologi Positif oleh Ahisetya Bhaskara, Nahdia Nur Izzati, Rizal Afiyoto, Victoria Dara, Haryo Sasmito Adi
- Flow Theory (Psikologi Keterikatan) oleh Ayu Dewanti, Victoria Nurvita, Fuji Widyastutik, Kamelia Dewi P, Fatihat Nur Ainiyah
- Perkembangan Transpersonal Psychology oleh Dhuha Trieska Amalia, Irvani Putri B
- Psikologi Humanistik: Psikologi Keterikatan (Flow) oleh Desty Ratih Puspitasari
- Self dan Humanisme oleh Ria DJ, Ferina OD, Kamelia W, Esti K, Putri PS
- Self dan Humanisme dalam Semangat Lokalitas oleh R. Dhimas Wibowo W dkk
- Review Psikologi Humanistik oleh Octavia Ikarani Putri, Lorinda Adelina Seva, Deby Tri Siswita, Alifia Puspa Ocriyana
- ….. (ditunggu tulisan yang lain)
Artikel tentang Psikologi Populer Lainnya:
- Ingin Membunuh Kreativitas Anak? Lakukan 5 Hal Berikut Ini!
- Simplifikasi: Persiapan Menjadi Tester Handal untuk Psikotes
- Senang dan Sedih juga Dipelajari
- Karakteristik Anak Berdasarkan Kesukaannya Membaca atau Mengoperasikan Angka
- Hiper Realitas Media Sosial, Bagaimana Nasib Generasi Muda?
- Sayangnya, Kehidupan Nyata Itu....
- Teori Belajar Operant Conditioning Skinner
- Dampak Individual dan Sosial dari Perfeksionisme
- Zone of Proximal Development dan Scaffolding pada Teori Belajar Vygotsky
- Penting Diketahui Psikolog: Alur Asesmen dan Intervensi
- Bagaimana Psikologi Menganalisa Mimpi?
- Political Framing: Ketika Kalimat "Apa susahnya membawa anak Palestina ke sini?" Menjadi Populer
- Apa yang Melemahkan Determinasi Diri dalam Membuat Keputusan?
- Optimalisasi Internet Mengubah Struktur Ruang dan Waktu
- Riya' Meter, Sebuah Alat Penakar untuk Menyelamatkan Diri dari Pamer
- Terapi Psikologi: Menyembuhkan Gejala atau Penyebabnya?
- Mekanisme Pertahanan Ego dalam Psikoanalisa Freud
- Personal Well Being, Apa dan Bagaimana?
- Ikigami (Death Notice), The Ultimate Limit, Eksistensi Diri Menjelang Kematian
- Proses Pembentukan Pribadi Pengeluh
- Kompleksitas Kehidupan Berawal dari Logika Geometri
- 5 Kondisi Lingkungan Kerja yang Berdampak pada Pemberdayaan Diri
- Apa Dampak Berasumsi Negatif bagi Kesehatan Jiwa Kita?
- Work-Life Balance Apakah Sebuah Fatamorgana?
- Bagaimana Memelihara Imajinasi Anak Tetap Menyala?
- Tiga Pola Strategi Mewujudkan Disiplin Positif pada Anak
- Belajar Prinsip Hidup dari Film The Fan
- Peran Imajinasi di Tiga Area Penciptaan
- Daily Parenting, Rugi Jika Tak Memiliki Buku Ini
- Fokus kepada Kebahagiaan, Kunci Keberhasilan
- 5 Prinsip Pengelolaan Waktu Istirahat untuk Menghasilkan Tindakan Efektif
- Hati-Hati, Persepsi Negatif Bisa Menguasaimu!
- Motif Mempengaruhi Loyalitas
- Bagaimana Hierarchy of Needs Abraham Maslow Melihat Motif Berpuasa Kita?
- Makna Resolusi Bersifat Tipikal bagi Setiap Orang
- Abnormalitas adalah Normalitas yang Diingkari
- Video Mesum BEREDAR Lagi, Inikah Sifat Alamiah RAHASIA?
- Dua Golongan Orang yang Mampu Menaklukkan Kehidupan
- 5 Situasi yang Memudahkan Mengenali Diri Sendiri
- Bagaimana Melakukan Eksekusi Ide yang Jumlahnya Banyak?
- Jika Sudah Punya Mimpi, Terus Diapakan?
- Selalu Ada Jalan untuk Segala Keruwetan Hidup Asalkan Lakukan Hal Ini
- Hilangnya 3 Hal yang Menjauhkan Diri dari Kebahagiaan
- Kamu Menyebutnya Kesadaran
- Pentingnya Memahami Term dan Definisi dalam Membuat Laporan Psikologi
- Pola Perilaku Baru dalam Belajar Sebagai Dampak Teknologi Informasi
- Kesehatan Mental Di Tempat Kerja
- Memaksakan Cara Berpikir Orangtua dapat Melemahkan Imajinasi Anak
- Belajar Pembentukan Perilaku dengan Observational Learning Bandura
- Bagaimana Pola Ketergantungan Terbentuk?
- Teori Perkembangan Moral Kohlberg
- 8 Dampak Ketagihan Gadget pada Anak
- Kronologi Proses Keluhan Mengebiri Solusi
- Pekerjaan atau Anak?
- Ketika Suami Bilang, "Lebih Cantik Istriku", Percaya?
- The Philoshophers (After The Dark), Sebuah Pertarungan 'Kepala' dan 'Hati'
- Efek Akun Pencitraan Buat Pemiliknya
- Teori Belajar Behavioristik Edward Lee Thorndike
- Menjadi Orangtua Itu Sangat Intuitif. Percaya Sama Ahli Parenting?
- Bagaimana Mengelola Orang yang Bermasalah dengan Kita?
- Cara Mengatasi Godaan Ikhlas
- Reaksi Spontan Atas Ketidaknyamanan Dapat Membentuk Pribadi Kita
- Hidayah Tak Datang dengan Mudah
- Cara Mengatasi Tekanan Fight Flight atau Flow Mana yang Efektif?
- Tiga Cara Meningkatkan Motivasi dari Dalam Diri
- Teori Motivasi dari Abraham Maslow
- Paradigma Berpikir Bisa Menjadi Candu
- 5 Faktor Penghambat Psikologis dalam Memulai Bisnis
- KKN di Desa Penari, Antara Fakta dan Fiksi
- Kinerja Optimal dengan Menyiasati Aspek Kecepatan dan Ketelitian Kerja
- Pola Adaptasi dan Pembentukan Mental Kita
- Tabula Rasa, Apakah Anak-Anak Sehelai Kertas Putih?
- 6 Pelajaran Kompleksitas Emosi dari Film Inside Out
- Sekilas Cerita tentang Oedipus Complex
- Membongkar Kompleksitas Ikhlas dari Kehidupan Sehari-hari
- 3 Cara Memfokuskan Kekuatan Diri
- Bagaimana Film Amazing Spiderman di Mata Psikologi?
- Selective Mutism, Jangan-jangan Anak Kita...
- Harmonisasi Pola Alamiah Diri dengan Pekerjaan
- Kenapa Anak Lebih Suka Membaca atau Mengoperasikan Angka?
- Punya Banyak Waktu Luang? Hati-Hati dengan Bahaya Menganggur
- Perbedaan Hadiah dan Hukuman
- Apa Perbedaan Berpikir Analitis dan Berpikir Kreatif?
- Memahami AKU sebagai Pondasi Menjalani Hidup
- Apa Sumber Makna dalam Hidup Kita, Isi atau Bungkus?
- Need Sebagai Motif dalam Hierarkhi Kebutuhan Maslow
- 5 Cara Menciptakan Atmosfir yang Berenergi
- Fokus Kekuatan Diri Dibentuk oleh Niat
- Berkubang dengan Masalah atau Membudayakan Solusi?
- Menumbuhkan Imunitas dengan Optimis dan Antusiasme
- 6 Prinsip Penyelarasan Tugas untuk Menjaga Motivasi di Masa Transisi
- Mencegah Kecemasan Akibat Over Antisipasi
- Perbedaan antara Kebenaran dan Pembenaran
- Sudut Pandang Psikologi: Pembentukan Karakter di Film Joker
- Paradoxical Intention, Terapi Diri dengan Menertawakan Rasa Sakit
- Memetakan Sumber Penghasilan dengan Inventarisasi Kekuatan
- Benarkah Televisi Menyebabkan Keterlambatan Berbicara?
- Perkembangan Moral Kohlberg
- Mengelola Dampak Adiksi Gadget pada Anak
- Menguasai Emosi Orang Lain melalui Disonansi Kognitif